"Padahal gak usah di bukain pintu segala kali Jeon" ujar Rosé yang turun dari mobil lelaki itu saat sang pemilik memaksa membukakan pintu untuknya.
"Anggap aja sebagai tanda terimakasih karena lo mau nemenin gue belanja buat kado Miana" ucap Jeon enteng seraya membuka pintu bagian belakang untuk mengeluarkan belanjaan-belanjaan yang mereka beli tadi.
"Ini tuh berlebihan Jeon, iya sih gue tadi bercandain lo buat beli barang-barang branded tapi gue gak expect kalo lo beneran beliin apa yang gue bilang tadi" jelas Rosé mengingat tadi Jeon terus memaksanya untuk masuk ke dalam toko dimulai dari YSL hingga LV, Bahkan semua toko branded mereka datangi.
Jeon tersenyum dan memberikan tas belanjaan milik Rosé pada wanita cantik itu. Rosé yang mengambil tas belanjaan nya dari tangan Jeon pun dibuat tersentak terkejut saat Jeon tiba-tiba saja menghadapkan tubuhnya berhadapan dengan tubuh lelaki itu serta tangan Jeon yang tersimpan di kedua pundaknya.
"Ini belum seberapa sama kebahagiaan anak gue nanti waktu denger kalo kadonya di pilihin sama lo sendiri. anggap aja ini hadiah buat lo dan anggap juga ini sebagai cara hiburan gue buat lo. Lo selalu ada saat gue butuh, dan gue juga akan selalu ada saat lo butuhin gue. Tapi karena gue gak tau apa masalah lo sampai bikin lo sedih berlarut kaya gini, jadi gue ajak lo belanja aja. Karena gue denger-denger cewek bakal teralihkan sama semuanya kalau mereka udah diajak belanja, dan itu yang cuma bisa gue lakuin. Sekiranya kesedihan lo bisa sedikit teralihkan walaupun cuma beberapa jam doang." Jelas Jeon membuat Rosé terdiam.
"Ibu sebaik lo, wanita yang dijadikan queen sama anak gue dan tentunya anak lo sendiri gak boleh sedih. Harus bahagia terus pokok nya, jadi gue harap apapun masalahnya, mau seberat apapun masalah nya lo gak boleh nangis, apalagi kalo di depan anak-anak lo. Kalo di depan gue sih bisa dibicarakan baik-baik ya hahaha. Udah ah gue balik dulu, udah malem juga. See you besok Rosé" pamit Jeon mengelus kepala Rosé pelan sebelum memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan perkarangan rumah Rosé meninggalkan wanita itu yang masih terdiam di tempat.
Tanpa mereka sadari bahwa perlakuan yang Jeon berikan untuk Rosé dilihat oleh beberapa pasang mata yang menatap adegan tersebut dengan beberapa pandangan yang berbeda. Ada Jeffrey yang mengintip mereka dari jendela kamarnya dan Rosé dengan tatapan tajam nya, si kembar yang mengintip dari jendela kamar mereka masing-masing dengan pandangan yang bertolak belakang, Jeremy menatap adegan tersebut dengan tatapan penuh harap disertai seringai nya, berbeda dengan Jeno yang menatap keduanya tidak suka. Sedangkan Mina mengintip keduanya dibalik jendela ruang tamu dengan tatapan bingung dan pengen taunya.
Mina berdiri tegak dan berdehem saat melihat Rosé yang memasuki rumah dengan sedikit kerepotan akibat barang belanjaan nya. Mina berjalan mendekati Rosé dan mencoba membantunya yang membuat Rosé menarik tangannya saat Mina tiba-tiba saja akan mengambil tas belanjaan nya.
"Ngapain?" Tanya Rosé datar.
Mina tersenyum manis. "Sini aku bantu bawain belanjaan nya Rosé"
"Oh gausah terimakasih. dan maaf seharusnya kamu bilang dulu kalau mau bantu aku, bukan dengan cara tadi yang tiba-tiba mau ambil tas dari tangan aku gitu aja" tolak dan tegur Rosé sekaligus, karena menurut Rosé sikap Mina barusan terlihat tidak memiliki sopan santun, atau bisa disebut attitude nya yang kurang bagus.
"sikap kamu barusan bisa jadi contoh anak-anak buat ambil terlebih dahulu dan bilang setelah nya, dan aku gamau anak-anak aku dapet contoh yang gak berattitude kaya gitu." Tegas Rosé sebelum berjalan melewati Mina yang terdiam kesal mendengar ucapan Rosé yang menurut Mina berlebihan.
"Dan kamu juga gak seharusnya kasih contoh anak-anak buat pulang malem kaya gini, apalagi sama lelaki lain." Balas Mina yang membuat langkah Rosé terhenti tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga Cemara
Fanfiction"kamu yang hancurin ini semua kenapa kamu juga yang berharap keluarga kita menjadi keluarga cemara?" "aku minta maaf, tapi apa gak bisa kita perbaiki ini semua dan menjadi keluarga cemara seperti yang diharapkan anak-anak?" "dengan tambahan 3 anggo...