Baru diketik gasabar pen di up wkwk
Langsung aja yakkk
o0o
Happy reading!! Semoga sukaaa!!!
o0o
Setelah menempuh setengah jam perjalanan, akhirnya keempat gadis cantik itu sampai di depan rumah besar yang dihias begitu mewah. Rea bahkan berdecak tak tahan, menatap sekeliling dengan tidak percaya.
"Ini yang ulang tahun beneran pacar lo, An?" tanyanya dan Anna mengangguk kecil.
"Semewah ini?" tanyanya lagi yang kembali dibalas anggukan oleh Anna.
"Sebenernya dia gak mau, tapi mamanya yang maksa buat acara kaya gini. Sekalian ngerayain perusahaan hari jadi perusahaan papanya juga sih," sahut Anna membuat Nala, Rea dan Laura menggeleng kecil.
"Bisa juga lo dapetin anak orang kaya. Dukun yang mana nih?" tanya Laura membuat Anna mendelik tidak terima.
Dengan wajah sombongnya, Anna merapikan rambutnya pelan.
"Gak perlu dukun, gue diem aja dia udah bertekuk lutut sama gue," sahutnya menyebalkan.
Nala mendelik, "Diselingkuhin mampus," celetuknya tajam.
"Heh jangan gitulah! Lo kalo ngomong ngadi-ngadi banget La, overthingking nih gue!" kesal Anna membuat Nala tertawa pelan.
"Ya abis ngeselin banget!"
Anna tidak menjawab, ia hanya mendelik kesal. Bersamaan dengan itu seorang lelaki dengan setelan formal datang menghampirinya membuat senyum Anna mengembang.
"Baby," panggil lelaki itu yang langsung memeluk Anna sekilas.
Nala, Rea dan Laura terdiam melihat interaksi Anna dengannya. Wajah yang tampan, tubuh yang tinggi dengan suara yang argh Nala, Rea dan Laura tidak kuat mendengarnya. Membuat ketiga gadis cantik yang masih terdiam itu langsung tahu bahwa lelaki itu adalah kekasih Anna.
"Ehem," dehem Laura membuat Anna menoleh dengan senyum polos.
"Biasa aja muka lo pada!" ucapnya dengan kekehan kecil.
"Temen kamu?" tanya lelaki yang sudah berdiri di samping Anna, merangkul pundaknya.
Anna mengangguk, "Kenalin yang ini namanya Nala, dia ratu dan pawangnya ada banyak tapi masih sedikit gamon," ucapnya tanpa dosa membuat Nala mendelik kesal.
"Apaan sih?!"
Anna tidak merespon ia langsung menunjuk Rea, "Nah ini namanya Rea. Mulutnya kaya kaleng rombeng, sebelas dua belas sebenernya sama Nala. Mereka berdua udah kaya upin ipin lah pokonya. Udah punya pacar ldr tapi, makanya tetep kaya jomblo," jelasnya lagi.
Lelaki itu hanya tertawa pelan mendengar penjelasan kekasihnya. Membuat Nala, Rea dan Laura salah fokus karena tawa renyah itu.
"Nah yang terakhir namanya Laura, sering mangkal di lampu merah!" ucapnya santai.
"HEH!" seru Laura kesal.
"Tutup aja An mulut lo, gue bisa kenalan sendiri!" kesal Rea lalu menjulurkan tangannya pada lelaki itu.
Kekasih Anna kembali tertawa, saat ia ingin menjabat tangan Rea tapi Anna lebih dulu menerima uluran tangan Rea.
"Nah kawan-kawanku sekalian, ini cowo gue namanya Zevan dan Zevan ini temen-temen aku yang sering aku ceritain ke kamu," jelasnya lalu melepas tangan Rea dan tersenyum manis, sedang Rea lagi-lagi mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraphernelia (Nala Story)
Подростковая литература"Kak ... Arsya?" "Nala?" . . Sepeninggal Arsya satu setengah tahun lalu membuat kehidupan Nala berubah. Tidak hanya hidupnya, kepribadiannya pun kian berubah membuat orang-orang tidak percaya bahwa itu adalah Nala si gadis ceria yang bawel nan cerob...