0.2.5 Bertemu lagi

967 90 5
                                    

Happy reading!! Semoga suka yaaa!!!

o0o

Pagi ini Nala sudah siap dengan seragam sekolahnya. Menggendong tas berwarna pink pastel dengan gantungan berbentuk kelinci yang sama persis dengan milik Rea. Gantungan itu adalah oleh-oleh dari papa Rea, yang beberapa hari lalu memang ada pergi ke luar kota--urusan pekerjaan. Jadi sambil menjenguk Nala yang masih di rumah sakit, pria paruh baya yang Nala anggap sebagai papanya juga itu memberikan buah tangan berupa gantungan couple, juga pernak-pernik lainnya. Yang tentunya semua itu couple dengan Rea--sang putri yang selalu iri.

"Ibu mana bi?" tanya Nala pada bi Minah saat tak melihat kehadiran ibunya di sana.

"Ibu, ke rumah sakit dulu sebentar. Nanti siangan pulang lagi, non makan duluan aja katanya," sahut bi Minah yang sibuk menyiapkan sarapan juga bekal untuk Nala.

Nala mangut-mangut, lalu menerima piring berisikan nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya. Senyumnya mengembang saat mulutnya sudah penuh dengan nasi goreng itu.

"Selalu enak!" serunya semangat, membuat bi Minah menggeleng kecil.

"Bibi udah makan?" tanya Nala yang dibalas gelengan oleh bi Minah.

"Belum, non."

"Loh? Yaudah ayo makan!"

Bi Minah menggeleng kecil, "Nanti saja."

Nala menghela nafasnya pelan, "Yaudah, asal jangan lupa sarapan ya bi."

"Iya, non," sahut bi Minah dengan senyum hangatnya.

Nala pun kembali melanjutkan acara makannya, sambil mengeluarkan handphone dari saku seragam dan ia taruh di atas meja--tepat di samping piring berisi sarapannya.

Terlihat di sana ada beberapa notifikasi dari Rea, langsung saja ia membukanya.

Rea bitj

Woi!
Berangkat sama siapa lo?!
Gue sama si Dio nih, bareng aja kuy!
Dia bawa mobil, mendung soalnyaaaaa

Tadinya mau sama si Rafi
Tapi yaudalah gak jadi, sama Dio aja sekalian
Samper yakkk!!!!

Setelah membalas pesan dari Rea itu, Nala kembali menyuapkan sesendok nasi goreng itu ke mulutnya. Sambil melihat-lihat pesan yang masuk ke aplikasi itu, namun belum ia balas bahkan belum ia baca.

Ternyata ada banyak dari teman-teman sekelas bahkan seangkatan yang mengucapkan get well soon padanya selama ia dirawat di rumah sakit. Segera ia membalas beberapa daripada di cap sombong, namun matanya terpaku akan satu pesan yang sudah beberapa hari lalu sampai tapi belum ia buka.

Dengan perasaan yang tiba-tiba saja berubah, ia membukanya. Nafsu makannya tiba-tiba saja hilang, membuat Nala benar-benar memfokuskan dirinya pada satu pesan itu.

Manusia purba💀

Sorry

Nala terdiam, ia menarik nafasnya pelan lalu dihembuskan kembali.

Manusia purba.

Bahkan nomor baru itu kembali ia namai dengan nama yang ia peruntukan hanya untuk Arsya. Tidak mau kembali bersedih dan membuat semua orang ikut bersedih. Nala meyakinkan dirinya sendiri, bahwa di sana--Arsya juga tak mau dirinya terbelenggu dalam kesedihan terus menerus.

Setelah meyakinkan hati dan perasaan, Nala pun membuka pesan itu. Pertama-tama yang ia lakukan adalah mengganti username kontak Araksa, iya, Araksa. Entah apa yang terjadi pada Nala sampai-sampai tutup mata dan terus menganggap Araksa adalah Arsya.

Caraphernelia (Nala Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang