Halo guys!! Ih sumpah maap banget inimah baru bisa up sekarang huhu.. semoga masi pada nunggu yakkkk
o0o
Happy reading!! Semoga suka yaaa
o0o
Nala menundukan kepalanya, memainkan jari-jari kecil tangannya. Menahan degup jantung yang sangat kencang dengan kedua pipi yang panas.
Jantungnya semakin berdegup kala ia merasa usapan halus di puncak kepalanya. Juga kekehan ringan yang mulai menyapa telinganya.
"Kamu lucu kalo salah tingkah gini, Nana," ucapnya, yang entah kenapa membuat rasa salah tingkahnya berubah menjadi rasa sebal.
Apalagi saat mengatakan itu, lelaki yang ada di hadapannya ini terkekeh dengan geli. Membuat Nala merasa secara tidak langsung ia sudah diledek.
"Diem deh kak," sahut Nala yang sudab mengangkat kepalanya.
Arsya--lelaki itu kembali terkekeh. Ia semakin yakin jika Nala ini memiliki banyak sikap dan sifat di dalam dirinya. Bagaimana bisa sikap malu-malu itu berubah dalam sekejap menjadi sikap jutek seperti ini?
"Saya mau nanya," ucap Arsya dengan tangan yang mengusap halus pipi kanan Nala.
Kening Nala mengkerut, memiringkan kepalanya dan bertanya, "Nanya apa?"
Gemas, satu kata yang langsung terlintas di kepala Nala saat melihat ekspresi gadisnya itu.
"Kamu punya kepribadian ganda ya?" tanya Arsya setengah menuduh, ia tidak mau terus bertanya-tanya akan semua sikap Nala yang bisa berubah secara random.
"Hah?" Nala mengerjapkan matanya dan itu sukses membuat Arsya tertawa.
"Ih gak jelas banget sih jadi orang!" kesal Nala.
"Ih gak jelas banget sih jadi orang," ledek Arsya dengan nada menye-menye.
Nala yang mendengar tentu saja melebarkan matanya. Tak terpikir olehnya jika Arsya bisa melakukan itu. Ya bagaimana tidak? Manusia kaku seperti Arsya ternyata bisa meledek seperti itu? Benar-benar mencengangkan dan seperti bukan Arsya pada umumnya.
Semakin Nalanya kesal, semakin tertawalah Arsya dibuatnya. Dan semakin Arsya tertawa, semakin kesal pula Nala pada lelaki itu sehingga dengan cepat ia menggerakan tangan kecilnya untuk memukul wajah tampan Arsya yang hari ini terlihat sangat menyebalkan.
Puk.
Tawa Arsya berhenti sejenak, sebelum akhirnya tertawa kecil dan mengambil serta mengecup lembut punggung tangan juga jari-jari mungil Nala.
"Sayang banget saya sama kamu, Na," ucap Arsya dengan tulus.
Sederhana namun sangat membuat Nala melayang ke udara.
"Saya pikir Tuhan jahat, tapi setelah Tuhan menghadirkan kamu untuk saya. Saya sangat bersyukur karena Tuhan percayakan kamu sama saya," ucapnya lagi, tentu saja Nala semakin salah tingkah.
"Ehem," dehem Nala menetralkan perasaan gugupnya.
"Kakak gak pernah jawab setiap aku tanya tentang mantan," ucap Nala mengalihkan.
"Kamu mau nanya apa? Saya jawab sekarang," sahutnya.
"Kakak punya berapa mantan?" tanya Nala langsung.
Arsya yang mendengar itu lantas mengkerutkan keningnya, "Kenapa cewe selalu nanyain tentang mantan cowonya?" tanya balik Arsya yang memang tidak mengerti kenapa semua cewe selalu bertanya hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraphernelia (Nala Story)
Teen Fiction"Kak ... Arsya?" "Nala?" . . Sepeninggal Arsya satu setengah tahun lalu membuat kehidupan Nala berubah. Tidak hanya hidupnya, kepribadiannya pun kian berubah membuat orang-orang tidak percaya bahwa itu adalah Nala si gadis ceria yang bawel nan cerob...