Halo semuaaa!!
o0o
Happy reading!!
o0o
Kejadian seminggu lalu, tentu saja masih membekas. Bagaimana brutalnya anak-anak Rajawali yang dipimpin langsung oleh Alligator, memporak-porandakan Bhinabakti.
Para polisi yang memang dipanggil oleh pihak sekolah juga sedikit kewalahan dalam menangani hal itu. Sampai saat peluru dilayangkan keudara barulah perlahan semua diam, dengan beberapa korban yang sudah tergeletak begitu saja. Ada 2 korban yang hingga saat ini masih di rumah sakit, satu diantaranya dinyatakan koma dengan tusukan benda tajam yang didapati juga pukulan benda tumpul di belakang kepala. Satunya lagi, sudah mulai membaik namun masih harus dirawat menunggu jahitan pada lengannya sedikit mengering. Keduanya merupakan anak Vandalas yang duduk di bangku kelas 12--lebih tepatnya mereka adalah Zidan masih dirawat juga Rafi yang masih terbaring koma di sana.
Ada beberapa anak Vandalas yang juga dilarikan ke rumah sakit segera, juga beberapa anak Bhinabakti yang saat itu ikut turun tangan. Namun luka Zidan juga Rafi memanglah yang paling parah.
Beritanya sudah menyebar di mana-mana, bahkan 3 hari lalu masuk berita. Namun karena anak-anak Vandalas kebanyakan orang yang berada, memiliki kuasa sehingga berita semacam itu dapat dengan mudah dihilangkan saat itu juga.
Tentang 2 geng motor yang dulu selalu bentrok dan sekitar 2 tahun terakhir tidak ada berita apa-apa. Masyarakat kembali dikejutkan akan berita yang terjadi minggu lalu. Terlebih adanya kabar siswa Bhinabakti yang menghamili siswi Rajawali, membuat sekolah dipandang sebelah mata saat ini.
Tidak mau membuat kehebohan yang lebih lanjut, pihak sekolah pun langsung memberi hukuman pada mereka yang ikut dalam tawuran tersebut. Skors dua minggu, tentu saja tidak membuat mereka kapok terlebih anak Vandalas. Tapi setelah pertimbangan semua, skors memanglah hukuman yang paling pantas.
Dan untuk berita tentang siapa yang menghamili, itu masih dicari tahu oleh pihak sekolah.
"Na," panggil Araksa membuat Nala menoleh.
"Apa kak?" tanya Nala langsung.
Araksa tersenyum kecil, tangannya bergerak untuk merapikan poni tipis Nala juga rambut panjang gadis itu.
"Bisa gak sih kalo mau mesra jangan di sini?" celetuk Rea dengan nada julidnya, bahkan matanya berdelik dengan sangat sinis.
"Iri!" sahut Nala sebal, bukannya menuruti apa yang dipinta Rea. Nala malah mendekatkan dirinya pada Araksa dan langsung memeluk lengan lelaki itu serta menaruh kepalanya di bahu besar Araksa.
"Sssttt, udah," tegur Chandra yang langsung menarik Rea agar bersandar di bahunya, seperti apa yang dilakukan Nala.
Bukannya marah, Rea malah tersenyum lebar dan tanpa canggung memeluk tubuh Chandra dari samping.
Iya, hari ini Nala dan Rea bolos sekolah dan malah ikut ke rumah sakit menjenguk Rafi dan Zidan. Dan setelah berita tentang Rajawali yang menyerang Bhinabakti, tentu saja Chandra, Paris dan Fino selaku anggota inti langsung datang. Dan ketiganya juga ada di ruangan Zidan, tidak hanya mereka bertiga, tapi juga ada Daniel, Rival dan beberapa anggota Vandalas senior.
"Sakit banget mata gue," ucapan itu membuat semua menoleh.
Paris langsung tertawa apalagi saat melihat Fino yang memasang wajah nelangsanya sambil menatap Nala.
"Sakit mata apa sakit hati?" tanyanya dengan jahil.
Fino memutar matanya malas, bangkit dari duduknya yang semua hanya di karpet. Kini ia berjalan mendekati Nala, lalu tanpa tahu dirinya ia segera memisahkan Nala dari Araksa membuat Araksa menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraphernelia (Nala Story)
Fiksi Remaja"Kak ... Arsya?" "Nala?" . . Sepeninggal Arsya satu setengah tahun lalu membuat kehidupan Nala berubah. Tidak hanya hidupnya, kepribadiannya pun kian berubah membuat orang-orang tidak percaya bahwa itu adalah Nala si gadis ceria yang bawel nan cerob...