Chapter 24

6.9K 261 0
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak kepulangan Keyra untuk menjenguk kakeknya. Saat ini Elan dan Asya sedang berkumpul di markas, mereka berencana menyerang balik geng yang sudah melukai Gabriel dan mengadu domba Black Eagle dan Virgo.

"Jadi gimana?" tanya salah satu anggota mengawali.

"Ternyata, yang berniat adu domba kita itu geng Red Devil." Ucap Gabriel.

"Pfft, Iblis merah? Boleh juga." sahut Jordan menahan tawa.

Mereka menghiraukan Jordan yang tak tahu situasi. Gabriel melanjutkan penjelasannya. "Salah satu anggota kita yang jadi mata-mata di Virgo bilang, kalau Dino juga udah tau siapa yang berniat ngadu domba kita. Mereka berniat mau nyerang Red Devil juga." Jelas Gabriel.

"Gimana strategi kita buat nyerang mereka?" tanya Riski.

Kini giliran Elan yang berucap. "Kita gak perlu strategi, cukup datangi mereka dan tanya alasan mereka ngadu domba Black Eagle dengan Virgo. Nanti yang samperin mereka cukup anggota inti. Tapi kita harus waspada jika mereka berniat baku hantam, takutnya kurang anggota. Jadi, sebagian dari kalian sembunyi di sebelah barat, dan sebagian lagi disebelah timur. Jangan bergerak jika mereka tidak menyerang terlebih dahulu." Jelas Elan panjang lebar.

"Satu lagi, jika mereka ada yang berkata sesuatu mungkin membuat emosi kalian terpancing, tolong jangan gegabah. Paham?" sambung Elan dan bertanya dengan nada tegas yang sebenarnya sedikit menyindir Gibran.

"Paham!" balas mereka semua.

"Kapan berangkat Lan?" tanya Jordan sambil mengunyah kuaci.

Elan melihat jam yang bertengger di pergelangannya. "30 menit lagi. Jam 2 lewat 30 puluh."

"Oke!"

Mereka kembali ke aktivitas masing-masing.

"Eh cok, gue penasaran dah sama si Jaki itu. Kok gak ada kabar lagi ya?" Ucap Jordan tiba-tiba.

"Iya juga. Eh Bim, panggilin Leon ya!" titah Gabriel kepada Bimo yang diangguki olehnya.

Tak lama kemudian datanglah Leon bersama kembarannya, Deon. Oh iya, Deon tak ingin berjauhan lagi dengan Leon semenjak kejadian itu, mereka juga sudah baikan.

"Ada apa bang?" tanya Leon sambil duduk di sofa yang kosong diikuti Deon yang duduk di sampingnya.

"Si Jaki gimana Le?" tanya Gabriel.

"Oh Zacky. Gak tau, gue lost contact sama dia. Gue pernah datengin rumah dia, tapi ternyata udah pindah." Ucap Leon sambil mengedikkan bahu.

"Pindah?" tanya Elan refleks. Bahkan ia sudah duduk tegap.

Leon mengangguk. "Hooh, pindah. Kenapa emang?" tanya Leon merasa aneh dengan tanggapan Elan.

"Terus yang kata dia mau bales dendam, gimana?" tanya Sinta yang melihat Elan hanya diam.

"Oh iya, gue inget! Bentar, sebelum dia ganti nomor dia sempet chat gue. Nih!" Leon menyerahkan ponselnya yang berisi chatan dari Zacky sebelum pemuda itu mengganti nomornya.

Ponselnya langsung direbut oleh Elan. Mereka yang melihat itu langsung mengerumuni Elan. Membaca sama-sama pesan dari Zacky.

Zacky😈

Le!
01.12

Knp? Udh mlm.
01.15

Sorry ganggu.
01.15

Gpp, ada apa?
01.16

Voice note:
Gue cuma mau bilang, lo
gak usah lapor ke gue lagi tentang BE.
01.18

ELANASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang