Chapter 28 : Flashback (2)

5.2K 223 0
                                    

Jadi ini lanjutan kisah masa lalu Arasya Aurellia Megantara.

Happy Reading Guys!

Sama seperti sebelumnya, jika memakai aku-kau itu menggunakan bahasa Inggris dan jika memakai gue-elo menggunakan bahasa Indonesia.

Sy mageran, jadi males nge translate, hehe.

***

Satu tahun berlalu.

Kini, Asya sudah naik ke kelas IX yang berarti ia sudah kelas sembilan. Hubungannya dengan Kenzie yang awalnya buruk kini membaik. Dan perasaan yang awalnya sekecil semut menjadi sebesar gajah.

Iya, benar. Awalnya ia hanya tertarik dengan kekasih sahabatnya itu karena tingkah menggemaskannya. Namun, rasa tertarik itu perlahan berubah menjadi rasa cinta.

Dan juga, Alera semakin dekat dengannya, setiap jalan pasti tangannya digandeng, gerlantungan seperti monyet. Ia suka dengan kepribadian Alera yang ceria. Jadi, ia menerima Alera sebagai sahabatnya.

Keyra juga sudah berubah, ia sudah tidak membully lagi karena ceramahan Alera, namun terkadang Keyra suka semena-mena dan langsung ditegur oleh Alera. Alera seperti seorang ibu yang memarahi anaknya yang nakal ketika mengomel.

Saat ini Asya sedang berada di taman belakang sekolah bersama Kenzie yang tiba-tiba menariknya.

"Ada apa? Mengapa kau menarik ku? Aku lapar, kau tahu?!" omel Asya langsung.

Kenzie menyengir lucu. "Maafkan aku, aku hanya ingin berbicara sebentar denganmu, bolehkah?" Ujar Kenzie dengan nada berharap.

Asya memutar bola mata, "Kau sudah menarik ku kesini, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Eum, a-aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?" ujar Kenzie gugup. Bahkan ia memilin jemarinya sendiri.

Shit! (Sy g kuat sm yg imut²:v)

Asya terkejut? Tentu saya. Ia senang perasaannya terbalaskan, namun juga bingung karena Kenzie ini kekasih sahabatnya. Tak mungkin kan ia menjadi egois, demi kebahagiaan dirinya sampai harus mengorbankan perasaan sahabatnya.

Perlahan Asya menggenggam tangan Kenzie yang bertautan itu, ia menatap lembut kearah Kenzie yang menatapnya berbinar ketika ia menggenggam tangannya. "Aku minta maaf, kita cukup menjadi sahabat saja. Kau kekasih sahabat ku, aku tidak ingin sahabat ku sedih karena aku. Kau mengerti, Kenzie?" Tutur Asya dengan lembut.

Kenzie mengangguk, "aku mengerti. Tapi boleh tidak kau menjadi selingkuhan ku saja? Aku sungguh mencintaimu." ujar Kenzie memelas.

(G tau malu anj)

Asya terkekeh, "Aku juga mencintaimu, tapi aku tetap tidak bisa."

Kenzie menunduk lesu, lalu berkata "Bolehkah aku memelukmu, untuk yang terakhir. Nanti aku akan berusaha melupakan perasaan ini."

"Tentu saja boleh." Ujar Asya sambil merentangkan tangan. Kenzie langsung masuk kepelukan Asya.

"KENZIE! ASYA! "

Asya tersentak dan refleks mendorong Kenzie dari pelukannya. Ia menoleh, menemukan Alera dengan wajah marahnya dan Agatha dengan wajah kecewa, yang membuat hati Asya sakit adalah air mata yang tiba-tiba jatuh dimata sahabatnya.

Selama ini, ia tidak pernah melihat seorang Agatha Lauren menangis, kecuali hal itu begitu menyakitkan sehingga tidak bisa dia tahan.

"Tha--"

ELANASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang