3. idiaíteri schési

73 41 6
                                    


Hari ini semua anggota OSIS berkump ul untuk membahas perayaan ulang tahun sekolah nya.

Sudah jauh hari mereka mengusulkan ide ide yang menarik, banyak yang menyumbang ide dari tiap kelas 12-10 .

Tak sedikit mereka ambil ide mereka dan mencantumkan nya di list projek mereka nanti.

" Projek gue, nanti kita adain penampilan dari kelas 10-12 perwakilan aja, bebas mau penampilan nari, dance, nyanyi ataupun band, pokoknya semau mereka, ntar kita ambil hasil nya terus siapin semua di bantu sama MPK, terus ada selang seling, penampilan, kuis tanya jawab atau Q&A, kalo ga keberatan ada in Snack juga yang bisa jawab, terus ada dorprise nya, gimana? Ada yang keberatan? " Semua mencerna usulan Tian, lebih dari mereka setuju ada yang tidak.

" Ya ga setuju kenapa? " Ada salah satu pria mengacungkan lengannya untuk mengusulkan idenya.

" Ini makan waktu banyak kan kalo tampilan mereka? Kelas 12-10 tuh kan beda beda, IPA, IPS, kan ga sama semua, IPA kelas 10 ada 7, IPS nya ada 5, kelas  11 nya IPA ada 8, IPS nya ada 7, kelas 12 nya IPA ada 8, IPS nya ada 6, kalo misal perwakilan misal 1 dari setiap kelas udah ke itung, 41 orang, belum durasi mereka tampilin nya gimana, belum juga ada misal, ada kesalahan teknis dari pihak back sound nya atau segala macem nanti di hari h nya " Tian mengangguk kan kepala, mencari otak untuk menyelesaikan masalah ini, memang berat tapi dia harus bisa.

" Kalo misal cuman di isi sama, pembukaan, inti, penutupan bakal sebentar banget, pihak sekolah pengen yang agak megah dikit, megah yang di maksud tuh ada yang tampil ntar ramein ultah sekolah ini, kalo tampilin dari setiap ekskul juga itu lebih dari yang perwakilan setiap kelas, atau perwakilan dari kelas 10 aja? Jadi tiap kelas cukup 1 orang aja yang jadi wakil nya ke itung 12 orang kan, ga makan waktu banyak banget, kalo gamau kepanjangan kita buat minimal sama maksimal durasi yang nanti bakal di tampilin, gimana? Kalo masih ada yang ga setuju angkat tangan, jawab ga setuju kenapa dan omongin rencana kalian gimana " Tian mulai memberikan atensi nya kepada mereka untuk mengungkapkan ide ide cemerlang nya.

Dari mereka ada yang sedang berdebat, sharing-sharing dan merencanakan sesuatu.

" Aku setuju ka dari ide Kaka, kan dari pihak sekolah juga minta ada yang di tampilin nanti buat ramein suasana nanti, nah kan batas acara nya sampe jam 3 sore, mungkin bakal cukup kita juga mulai nya jam 8 pagi, dari pembukaan, penyambutan, terus penampilan atau kuis dulu, terus mau di akhir akhir kita baru kasih dorprise nya apa gitu ka, gimana? " Semua yang ada disana bertepuk tangan tapi ada salah 1 wanita yang terlihat sangat 'jengkel' mungkin?.

" Pembukaan, penyambutan, penampilan antara 5/6 orang, terus kuis, ntar ada istirahat 30 menit di sambung penampilan sampe abis terus dorprise aja ya? " Semua yang ada di sana setuju dan mulai merapihkan meja dan bersiap untuk pulang ke rumah masing masing.

" Semangat terus, masih lama tapi kita rencanain dari sekarang aja ya semua makasih waktu nya hari ini, see u soon! " Tian dan para antek antek nya keluar terlebih dahulu menyisakan adik tingkat mereka yang sedang mengobrol santai sembari keluar dari kelas.

Wanita yang di pojok itu tak urung untuk menggerakkan dirinya untuk keluar, masih menampilkan mimik wajah yang datar dan terlihat sangat menyebalkan.

" Balik ayo, diem mulu lo kaya patung singa di deket rumah gue " yang di tegur pun mendengus dan pergi tanpa  ada kaya pamit untuk temannya.

" Yeuh kunyuk, ga sopan bener anak " dia pun segera menyusul temannya yang tadi.

Di lain tempat sepasang anak Adam sedang mendinginkannya kepala nya karena sejak sedari tadi mereka memaksa otak nya untuk mencari jalan keluar permasalahan terkait acara yang akan di selenggarakan di sekolah nya nanti.

" Udah jangan di pikirin dulu, minum dulu nih " sang kekasih menyodorkan minumannya karena tak di sentuh seinci pun.

" Pengen pulang aja " yang di ajak mengobrol pun menggelengkan kepalanya.

Dia tahu apa yang akan terjadi jika dia mengantar sang pujaan hati pulang jam segini.

" Pulang juga ntar kamu belajar lagi kan? Makin pusing kepala nya besok yang ada ga sekolah, santai aja kali masih jam segini " sang pujaan hati merenggut bibir nya kebawah.

Sang kekasih terkekeh gemas, dan menyatukan bibir botol kedepan bibir yang mengerucut itu.

" Gemes banget sih, pacar siapa? " Sang pujaan hati langsung mengambil paksa minuman yang ada di lengan kekasih nya tanpa menjawab pertanyaan absurd sang kekasih.

" Pikir sendiri " kalimat itu terlontar begitu saja dengan lantang nya, bisa di sebut sangat pedas ya walaupun tak di jejalkan cabai.

" Hadehhh, udah dong ngambeknya ayo jalan jalan dulu " sang pujaan hati menggelengkan kepalanya.

" Pulang ayo jer " Tian sudah tak kuat ingin merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya.

" Minta yang bener " sudah mulai keluar sifat sifat laknat nya, Jerry menyunggingkan senyum tipis nya untuk menggoda sang pujaan hati.

Tian menghembuskan nafas nya kasar, dia sangat sebal jika ada di detik detik ini, dia sangat menghindari hal ini.

" Tayang ayo pulang ih, aku mau bobo an di kasur " Tian hampir memuntahkan isi perutnya, tapi sebisa mungkin wajahnya tetap profesional.

'haha,haha, HAHHAHAHAHHA ANJENG BISA GILA GUE LAMA LAMA AMA NI BOCAH, ADOH SALAH JUGA NGAPA DI PANCING, MELER KAN LO BEGO BAHAYA BAHAYA INI KUDU CEPET CEPET, CENAT CENUT NIH JANTUNG AA DEK' Jerry menggigit bibirnya pelan dan mulai memakainya helm untuk Tian dan dirinya.

Di sepanjang perjalan Tian menempelkan badannya, sesekali menepuk nepuk perut yang sedikit membentuk kotak itu.

Melihat sang pujaan hati anteng, sang kekasih mulai menghangat, dia suka melihatnya seperti ini.

Daripada melihatnya diam seharian tanpa menoleh sedikit pun padanya, lebih baik di omeli daripada di diami.

Walaupun awal mereka sangat tak terduga dan sangat di luar nalar, out of the box banget.

Tapi mereka bisa menjalin hubungan ini sedikit demi sedikit sampai di tahap atas.

TBC

SENANDIKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang