***
"Pak, nanti jemput pake motor bapak aja," perintah Tiara setelah turun dari mobil yang mengantarkannya ke sekolah."Kenapa jemput pake motor bapak?" tanya pria paruh baya itu kebingungan.
"Udah deh nggak usah banyak tanya, lakuin aja perintah saya," ujar Tiara dengan angkuhnya. Mentang-mentang ia anak majikan pria itu.
"Tapi nanti non Tiara kepanasan," ujar sang sopir masih tak mengerti kenapa anak majikannya ingin dijemput memakai motor. Padahal lebih enak dijemput memakai mobil mewah. Adem dan nyaman.
"Bapak mau dipecat?" ancam Tiara.
Buru-buru pria itu menggelengkan kepalanya. "Nggak non."
"Yaudah, turutin perintah saya," ujar Tiara angkuh lalu melenggang pergi.
Sang sopir menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sepulang sekolah Tiara benar-benar dijemput menggunakan motor sang sopir.
"Ini non helmnya," ujar sang sopir menyerahkan sebuah helm baru.
"Eh tunggu bentar," ujar Noni menatap Tiara dan pria paruh baya itu secara bergantian.
"Bapak kok berani sih jemput anak majikan pake motor butut?" tanya Noni menatap sopir sahabatnya dengan tatapan sengit.
"Gue yang minta jemput pake motor," sahut Tiara mengambil helm dari tangan sang sopir.
"Sumpah demi apa Lo?"
"Hei! Ra, sadar," ujar Caca melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Tiara.
"Lo nggak kenapa-napa, kan?" tanya Caca khawatir, gadis itu bahkan sampai memegang dahi Tiara.
"Iya, gue baik-baik aja kok," sahut Tiara.
"Terus elo mau gitu, dibonceng motor butut itu?" tanya Noni menatap jijik motor di depannya.
Tiara dengan santainya mengangguk.
"Demi apa coba, seorang Tiara, ratu sekolah naik motor butut. Lo nggak malu Ra?" timpal Caca.
"Nggak sama sekali."
"Kenapa Lo jadi gini?" Caca kembali memeriksa dahi Tiara.
"Karena gue lagi deketin cowok terkeren yang pernah gue temuin selama ini," sahut Tiara dengan senyum misterius.
"Cowok keren? Kok Lo nggak pernah cerita?" Noni tampak kesal.
"Sorry, udah dulu ya guys, gue lagi mau ketemu sama crush gue, bye-bye!" Tiara naik ke motor.
***
Sepulang sekolah Tiara memilih pergi ke rumah Zion yang juga digunakan untuk bengkel. Gadis itu mengipasi wajahnya dengan tangan sementara tangan yang satunya ia gunakan untuk menutup hidungnya. Tidak tahan dengan aroma oli yang ada di sekitarnya.Tiara selalu melihat ke sekitar menunggu kedatangan Zion. Dan benar saja, tak berapa lama orang yang ditunggu datang juga.
Senyum Tiara terbit seketika.
"Hai! Lo kok ada di sini?" tanya Tiara pura-pura tidak sengaja bertemu dengan Zion.
Cowok itu melirik Tiara sebentar lalu melangkah masuk.
"Yon, bantu bapak," ujar seorang pria yang sedang sibuk mengutak-atik sebuah motor.
"Ya pak, Zion ke kamar dulu," sahut Zion.
Tak berapa lama Zion turun tangga dengan wearpack atau pakaian khusus bengkel. Cowok itu mulai mengutak-atik motor milik sopir Tiara.
"Gue nggak nyangka bisa ketemu sama elo di sini," ujar Tiara berseri-seri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zion
Teen Fiction( Cerita yang terinspirasi dari mimpi ) jadi dilarang plagiat❗ Tangisan Arum membuat Zion si ketua geng turun tangan. Berandalan berambut putih itu menghajar siapa saja yang menyakiti gadisnya. Rank # 1- ketuageng (10 Agustus 2022) *** Sebuah cerita...