"Jadi Keira akan ikut ke Kanada bersama kita semua?" tanya Liam kepada Simon.
Simon mengangguk pelan, "Karena dia adalah asisten kalian sekarang, maka dia juga harus mengikuti kemana pun kalian berada. Seperti world tour minggu depan."
"Terus itu masalah ibunya Keira gimana?" tanya Louis kepada Simon. Keira yang mendengarnya pun merasa sesak, ia sangat takut bila ibunya akan menyakitinya lagi.
Zayn yang tahu bahwa Keira sedang merasa tidak nyaman, langsung menggenggam tangan gadis itu dan mengelusnya pelan menggunakan jari manis Zayn. Keira melirik ke arah Zayn, laki laki itu tersenyum kecil seakan menandakan bahwa Keira akan selalu aman bersamanya.
"Pepet teross bang, jangan kasih kendor yak.." bisik Liam kepada Zayn, Zyan hanya tersenyum kecil saat mendengar bisikkan dari Liam.
"Masalah ibu Keira biar aku yang urus, kalian fokus saja dengan tour." kata Simon untuk semuanya.
Mereka semua pun memahami perkataan Simon, Keira merasa dirinya adalah sumber masalah. Tidak seharusnya Simon beserta the boys memikirkan masalah dirinya dan ibunya. Keira tahu bahwa ia tidak bisa tinggal diam begini saja, gadis itu pun memikirkan beberapa ide agar the boys dan juga Simon tidak akan terkena masalah.
"Simon, apa kontrakku dengan the boys bisa di percepat?" tanya Keira kepada Simon.
"HAH? GAK GAK GAK!" teriak Harry sangat tidak setuju.
Zayn langsung melotot ke arah Keira, seakan tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan. "Lo gak bakalan resign kan, Kei?"
"Jangan pergi please, gue janji gak bakalan sering minta masakin makanan ke lo, Kei.." kata Niall dengan nada sedih menatap Keira.
"Kenapa lo nanya gitu, Kei? Lo gak suka sama kita semua?" tanya Louis kepada Keira.
"Kita ada salah sama lo ya? Jangan resign please, Kei.. gue gak setuju banget lo resign." Liam berusaha menahan Keira agar gadis itu tidak resign.
Simon menghela nafasnya berat, ia tahu apa yang sedang Keira pikirkan saat ini. "Kita tidak merasa keberatan atas semua masalah ini, bahkan the boys saja sudah menganggapmu sebagai keluarga mereka. Jangan pernah salahkan dirimu atas apa yang sudah terjadi, Keira. Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan saat ini dan aku sangat yakin the boys tidak akan menyukai ide konyolmu itu."
"Tapi kalian akan terkena masalah kalo gue diam aja, gue lebih baik pergi menjauh daripada kalian semua akan mendapat masalah. Paparazzi sudah pasti akan terus menerus membuat banyak sekali berita tentang masalah ini, bisa saja mereka melebih-lebihkan dan itu akan merusak reputasi One Direction." jelas Keira merasa sungguh tidak enak kepada the boys.
"Kita hadapi masalahnya bersama sama." kata Zayn tersenyum kecil.
"Kalo ada paparazzi yang kepo pake banget sama urusan lo, gue ajakkin baku hantam!" kata Harry menatap Keira dengan sebuah ekspresi yang sangat lucu bagi Keira.
"Harusnya gue yang baku hantam, motto hidup lo kan sabar." kata Louis menatap Harry.
Harry pun menggeleng, "kalo kelewatan yaa gue ajakkin baku hantam lah!"
"Entar gue lempar pake bola basket paparazzinya!" kata Niall menatap Keira dengan penuh keyakinan.
Semua member One Direction pun hanya bisa terkekeh pelan, mereka tahu bahwa Niall sedang mengatakan hal yang sungguh tidak masuk akal. Mereka teringat kejadian lama antara Niall dan juga sebuah bola basket.
"Kenape kalian? Gak suka ama gue? Tangan kosong kalo berani!" kata Niall jengkel dengan sikap teman-temannya itu.
"Sudah, jangan bertengkar." kata Simon dengab nada yang terdengar sedikit tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEAL MY GIRL [ONE DIRECTION]
FanfictionBagaimana rasanya menjadi asisten One Direction? WARNING: Cerita ini bisa bikin lo seneng, sedih, dan kesel di waktu yang sama. ⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ ©️January 2023 by Adeliaraissha