✨Chapter 47✨ [END]

63 0 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu. Kini sudah tepat 7 bulan semenjak kepergian Zayn. Semua tampak berbeda, suasana semakin riuh dan menjadi tidak terkontrol. Keputusan Zayn untuk pergi meninggalkan One Direction telah mengubah banyak hal, terutama para the boys.

Mereka menjadi lebih pemurung dan tidak seceria dulu lagi. Meskipun mereka tersenyum senang ketika berada di dalam panggung ataupun media lainnya, namun nyatanya mereka tidak seceria itu. Mereka hanya tidak ingin menunjukkan rasa sedih dan kecewa mereka kepada para penggemar. Setelah selesai melakukan konser ataupun interview lainnya, mereka akan kembali menjadi the boys yang pemurung dan pendiam.

Keira menghela nafasnya berat, hanya menunggu waktu untuk dirinya tidak menjadi manager One Direction lagi. Ia tahu bahwa sebentar lagi pengumuman akan suatu hal besar akan segera diumumkan. Keira merasa resah, ia bingung ingin tinggal bersama siapa nantinya.

"Keira," panggil Simon pelan.

Keira menoleh, "Ya, Simon?"

"Bisakah kau menyuruh semuanya untuk berkumpul di ruang tamu sekarang? Ada hal penting yang ingin ku bicarakan." suruh lelaki itu. Keira pun mengangguk dan langsung menuruti perintah dari Simon.

Kini semuanya sudah berkumpul di ruang tamu dengan perasaan hampa. Yah, sejak kepergian Zayn semuanya berubah. Meskipun terlihat keceriaan yang terpancar dari keempat lelaki itu, hanya saja keceriaan itu tak bertahan lama.

Liam mulai mengeluarkan suaranya, menatap Simon yang tengah asik membaca sebuah kertas. "Apa yang ingin kau katakan, Simon?"

"Sudah saatnya kalian beristirahat sejenak. Aku tahu semenjak permintaan Zayn yang secara tiba-tiba untuk keluar dari One Direction, kalian sudah berubah." ungkap Simon.

Simon menyerahkan sebuah kertas, "Tanda tanganlah disini jika kalian sepakat untuk berpisah, entah itu sementara atau tidak."

Keempat lelaki itu saling berpandangan. Ada perasaan tidak rela saat melihat kertas tersebut. Harry selaku yang termuda langsung menandatangani kertas tersebut, sehingga ketiga lelaki itu ikut menandatanganinya.

Ada hembusan nafas berat dari keempatnya. Keira pun ikut tanda tangan, selaku asisten dari mereka. Kini One Direction telah resmi bubar sementara, atau mungkin selamanya.

"Kurasa ini adalah keputusan terbaik untuk kita semua. Kuharap kalian tetap berteman baik antar sesama, aku hanya ingin berterima kasih kepada kalian semua atas kerja keras kalian. I'm so proud of you guys." ungkap Simon tersenyum tulus.

Niall langsung merentangkan tangannya dan memeluk Simon, ia menangis haru. Liam dan Louis pun ikut memeluk Simon, dengan Harry yang ditarik oleh Louis untuk ikut berpelukan. Keira tersenyum sedih, Apakah ini akhir dari semuanya?

Selang beberapa menit, mereka mulai menyiapkan barang-barang mereka semua. Merapikannya dan bersiap untuk pergi meninggalkan rumah.

Keira yang melihat seluruh barang sudah dimasukkan ke mobil pun menyuruh keempat lelaki itu untuk berfoto, foto terakhir mereka.

Cklek!

"Lucu," gumam Keira menatap foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucu," gumam Keira menatap foto tersebut.

Niall lantas menarik tubuh Harry, Liam, dan Louis secara bersamaan dan memeluknya erat. Sangat erat. Mereka kembali berpelukan dan menangis bersama. Membayangkan hidup tanpa orang yang sudah menjadi sahabat, bahkan sudah seperti keluarga sendiri.

Yang tadinya selalu bertatapan dan bertengkar setiap harinya, kini harus berpisah dan hidup sendiri-sendiri. Niall semakin deras air matanya yang turun mengaliri pipinya.

Keira ikut menangis, ia ikut sedih melihat akhir dari boyband paling ternama ini. Gadis itu pun tak luoa mengabadikan momen tersebut.

Cklek!

"Kita masih bisa sahabatan kan walaupun udah gak bareng lagi?" tanya Niall kepada semuanya dengan nada sesugukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita masih bisa sahabatan kan walaupun udah gak bareng lagi?" tanya Niall kepada semuanya dengan nada sesugukkan.

"I'm not sure, but I hope so." jawab Liam dengan nada sedih.

"Jangan pernah lupain gue ya semuanya." Louis mengacak-acak rambut ketiga lelaki itu dengan gemas.

"Gak bakal sih, soalnya lo orangnya memorable banget. Doyan ngomel! Dosa lo banyak sama gue." jawab Harry dengan tawa renyah.

"Asu." kesal Louis.

"Gonna miss you all so much." Harry meneteskan air matanya, masih erat memeluk ketiga saudara tidak sedarahnya itu.

TAMAT

Yap, sudah tamat yaa para badut.

Endingnya sesuai dengan harapan bukan? Sesuai realita maksudnya🤡

MAKASIH BANGET YANG UDAH MAU BACA CERITA INI SAMPE AKHIR, I REALLY APPRECIATE THAT

LOVE YOU GUYS🤍❤️

STEAL MY GIRL [ONE DIRECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang