✨Chapter 29✨

21 0 0
                                    

Keira's POV.

Gak, gak mungkin. Gak mungkin banget dia suka sama diriku ini. Yakali cowok seganteng dia suka sama cewek buriq sepertiku? Apa dia cuman bercanda? Tapi mengapa aku sungguh tidak bisa mempercayai hal ini? Astaga sungguh ini terlalu rumit!

"Keiraaa.." panggil Harry kepadaku.

"Keira.." panggil Zayn kepadaku.

Lagi-lagi dirinya memanggil diriku, apa yang harus kulakukan sekarang? Mengapa aku tidak bisa bersikap normal, ini sungguh bukan diriku. Aku biasanya bisa menghilangkan rasa gugupku saat aku bersamanya, namun mengapa kali ini tidak bisa? Astaga, apa yang harus kulakukan sekarang?

"Kei, nonton film horror yukk!" ajak Harry menatapku.

"Atau lo mau nonton film lain, Kei?" tanya Zayn menatapku.

Aku hanya menatap mereka berdua secara bergantian, "terserah kalian aja. Gue ngikut,"

"SKUY NONTONN!" teriak Harry begitu kencang.

"Yok yok yokk!" kata Zayn begitu bersemangat.

Aku hanya bisa tertawa menatap mereka berdua, sungguh aku sangat bahagia disini bersama para the boys. Hanya mereka yang bisa membuatku tertawa kencang seperti ini, hanya mereka dan juga Shawn. Lagi-lagi aku melupakan sahabat lamaku, oh ya aku bahkan lupa bahwa aku akan tinggal bersamanya setelah kontrak kerjaku selesai. Namun apakah aku sanggup menjauhkan diriku dari laki laki yang kusukai?

"Kei, bengong mulu ih." kata Harry mencolek pipiku, aku hanya bisa menatapnya sambil tersenyum kecil.

"Jangan karena perkataan gue sama Harry tadi, persahabatan kita jadi terasa aneh sekaligus cringe. Gue gak mau kita jadi canggung begini, Kei.." kata Zayn menatapku sambil tersenyum hangat.

"Maaf, gue cuman rada kaget aja. Gue janji persahabatan kita gak bakalan hancur karena cinta!" kataku sambil tersenyum lebar menatap kedua laki laki yang ada di hadapanku secara bergantian.

Zayn dan Harry tersenyum manis menatap diriku, astaga senyuman mereka begitu manis terlebih lagi dirinya! Aku hanya bisa ikut tersenyum dan mengikuti mereka menuju ruang tengah. Film yang akan kami tonton adalah Insidious: the last key. Aku sangat membenci hantu, mereka sungguh menyeramkan tetapi ibuku lebih menyeramkan daripada hantu bagiku.

Saat film baru dimulai, suara suara mengerikan langsung terdengar. Sungguh aku tidak menyukai film ini, ini sangat menakutkan! Harry dan Zayn terlihat begitu menikmati film tersebut, sangat berbeda denganku yang sangat tidak menikmatinya.

DOR!

"AAAAAA!!" teriakku begitu kencang dan tanpa sengaja memeluk Zayn, sungguh ini sangat menakutkan. Bahkan aku sampai mencengkram baju Zayn dengan erat .

Setelah beberapa detik aku pun langsung melepaskan pelukkanku, aku menatap Zayn sambil tersenyum aneh. Zayn hanya tertawa kecil menatap tingkahku, bahkan Harry ikutan tertawa.

"Kenapa gak bilang dari awal kalo lo penakut sih astaga, Keira.." kata Zayn tertawa menatapku sambil mencubit hidungku gemas.

"Ciahhh, Keira penakut ternyataaa hahahaha.." kata Harry ikutan tertawa.

"Gue gak penakut, tadi tuh cuman kagetin doang.." kataku berusaha membela diriku agar tidak terlihat seperti orang yang penakut di depan Harry maupun Zayn.

"Harusnya lo peluk gue tadi, badan si Jen bau asem." kata Harry menatapku.

Zayn merasa perkataan Harry tidak benar, ia langsung menatap Harry sambil menggeleng. "Gak usah banyak bacot lu kribo."

"Emang bener kan, badan lu bau asem." kata Harry mengejek Zayn.

"Daripada lu bau jigong mulutnya." kata Zayn menatap Harry dengan tatapan tidak mau kalah.

"Heh, mulut gue tuh harum semerbak kali." kata Harry dengan penuh bangga.

"Dih jigong gitu dibilang harum semerbak, gila emang si kribo." kata Zayn menatap Harry dengan heran.

Aku hanya bisa menghela nafasnya pelan, "udah udah.. Zayn gak bau asem dan Harry juga gak bau jigong kok. Wangi kalian berdua,"

"Gue sih emang wangi, gak kayak yang itu.." kata Zayn menyindir Harry.

"Setidaknya gue lebih wangi daripada lu." kata Harry ikut-ikutan.

"Udah, yang paling wangi tuh gue." kataku sambil menatap Harry dan Zayn secara bergantian.

"Yeyeye.." kata Zayn menatapku.

"Iye dah iyeee.." kata Harry menatapku.

Aku hanya tertawa kecil, kedua laki laki itu pun ikutan tertawa bersamaku. Kita terlihat sudah mengabaikan film horor yang ada di hadapan kita bertiga. Kita memilih untuk bercanda sambil mempermasalahkan hal kecil seperti saat Zayn yang mengatakan bahwa Harry selalu menganggunya saat tidur serta Harry yang mengatakan bahwa Zayn selalu mengambil seluruh selimut untuk laki laki itu sendiri. Aku sungguh bahagia bisa berada di kehidupan para the boys, semoga kebahagiaanku ini bertahan lama.

Bersambung

Heyoo gaes..
Maaf yakk kemarin-kemarin gak update hahaha..

Mimin lagi gak enak badan soalnya, kepala pusing beut.
Jadinya main hape dibatasin gituuu..

Semoga kalian suka chapter kali ini.
Sekian terima kasihhh❤️

STEAL MY GIRL [ONE DIRECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang