uriiipuup 🍋
____________
Siang ini, Jungkook sedang duduk di meja kerjanya sambil menandatangani berkas yang di bawa oleh Felix, setelah ini juga dia memiliki jadwal meeting penting dengan rekan bisnisnya. Namun, suara dering handphone memecahkan keheningan ruangan tersebut.
Jungkook menatap layar handphone nya dan ternyata Seulgi lah yang menelponnya.
Jungkook mendekatkan benda pipih tersebut ke telinganya, menunggu kata kata yang akan diucapkan oleh Seulgi.
"Apa!!" Pekiknya.
Jungkook berdiri dari duduknya mendengar ucapan Seulgi dari seberang telpon. "Sial!! Kirim alamatnya sekarang!" Jungkook pun langsung memutuskan panggilan tersebut dan berlari keluar.
Saat keluar, Jungkook berpapasan dengan Felix yang juga akan memasuki ruangannya, Felix tampak menunduk.
"Tuan, meeting nya akan di mulai-""Batalkan!" Potong Jungkook tanpa berhenti dan tetap melanjutkan langkah cepatnya menuju lift, Felix pun ikut mengekori Jungkook dari belakang. Felix sedikit heran kenapa tuannya ini sangat panik.
"Sial! Brengsek! Jika terjadi sesuatu pada wanitaku, maka akan ku bunuh mereka yang ada di sana!" Mendengar umpatan Jungkook di dalam lift membuatnya mengangguk paham kenapa sang tuan begitu panik dan marah.
Mereka pun sampai di lantai bawah, Felix mempersilahkan Jungkook keluar terlebih dahulu, Jungkook langsung berlari. Bahkan rekan bisnisnya pun baru sampai dan berpapasan.
"Selamat siang, tuan Jeon." Sapa orang tersebut dengan senyuman namun Jungkook mengabaikan sapaan terus dan berlari keluar.
"Maaf, tuan. Meeting nya dibatalkan." Felix menunduk meminta maaf. Kemudian berlarian mengejar sang tuan.
"Apa, tapi-"
"Anda ingin kemana?! Bagaimana dengan kerjasama kita?!" Tampaknya teriakan orang tersebut tidak digubris sama sekali.Di dalam mobil, Jungkook merasa tidak tenang, dia terus bergumam semoga wanitanya tetap baik baik saja.
Tadi Seulgi menelponnya dan mengatakan kalau Rose pingsan karena memakan makanan yang ada campuran alpukat dan Jungkook tau bahwa Rose alergi alpukat jadi dia bisa tebak kalau sekarang wanitanya tidak baik baik saja.
Setelah sampai di resto tempat Rose berada, Jungkook berlarian seperti orang kesetanan.
Brak!
Pintu resto terbuka dengan kasar, siapa lagi kalau bukan Jungkook.
"Tuan muda!" Mingyu menunduk menatap kedatangan sang tuan.
"Dimana Rose!" Tanya Jungkook to the point. Mingyu pun menunjuk Seulgi yang sedang memangku Rose di lantai, dengan tergesa-gesa Jungkook mendekat dan mengambil alih posisi sehingga kini Rose ada di pangkuannya.
"Rose! Bangun!" Jungkook menepuk pipi sang kekasih.
"Bae, bangunlah, kumohon..." Jungkook sekuat tenaga membangunkan Rose yang masih terpejam.
"Sayang, bangun..." Kini dia berbisik, sungguh! Dia sangat khawatir melebihi apapun di dunia ini.
"Siapa yang melakukannya?" Suara berat Jungkook terdengar. Namun, seisi resto tetap bungkam tanpa berani membuka suara. "Aku tanya siapa yang melakukannya!!" Jungkook mengulang ucapannya namun kini dengan nada suara yang meninggi membuat orang orang di sana tambah takut, apalagi untuk mengaku.
Jungkook tersenyum melihat keterdiaman orang di sana. "Jadi kalian memilih diam..." Gumamnya pelan namun masih bisa terdengar di kesunyian tersebut.
Kini Jungkook memberi kode pada Seulgi untuk membawa Rose secepatnya pergi agar bisa di tangani, dengan cepat Rose di bawa oleh Mingyu dan Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Jeon Jungkook
Romance[📌] Jungkook x Rosé Jeon Jungkook yang menemukan akhir bahagia bersama wanita kecintaannya dan menginginkan kehidupan kedua untuk bersama wanitanya kembali.