uriiipuup 🍋
_____________
"Masih belum ada kabar?"
"Belum, tuan."
"Sialan! Apa jalang itu menipu kita?"
Kini Chanyeol sedang menunggu kabar dari Nayeon. Setelah menawarkan diri untuk memancing Jungkook ke sebuah bar, kini Nayeon masih belum ada kabar padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Dia berpikir kalau Nayeon menipunya.
"Joe, apa otakmu sekarang tidak bisa berfungsi dengan baik, hah! Kenapa disaat seperti ini otakmu tidak bisa kau gunakan dengan baik, semua rencananya sudah gagal!"
"Dan aku tidak mau tau, Jungkook harus mati secepatnya!" Kata Chanyeol sedikit membentak.Sudah beberapa rencana dia gunakan namun masih belum ada yang berhasil sedikitpun, dan kini dia mempertanyakan kinerja Joe sebagai tangan kanannya.
"Maaf, tuan, tapi menurut saya. Jika kita menginginkan kematian Jeon Jungkook, itu sedikit sulit." Balas Joe.
"Kau selalu mengatakan omong kosong itu dari kemarin, aku tidak peduli!! Yang ku inginkan adalah kehancuran Jungkook di depan mataku."
Joe terdiam mendengar kemarahan dari sang tuan.
"Tapi saya memiliki sebuah rencana baru." Joe kembali bersuara, dan Chanyeol menyuruhnya untuk segera bicara.
"Mungkin untuk melukai Jeon Jungkook akan sulit, tapi tidak untuk kekasihnya, Roseanne Park."
"Kita bisa menculiknya disaat dia tidak di dalam mansion nya."
"Dan seperti yang kita ketahui kalau seandainya Jungkook dan Rose berada di dalam mansion nya, kita tidak akan memiliki celah sedikitpun untuk masuk, dan disaat Rose berada diluar, itu adalah waktu yang paling tepat, dan itupun kita hanya memiliki sedikit kesempatan."
"Seperti yang saya ketahui, Rose sekarang lebih banyak di dalam mansion ketimbang diluar karena Jungkook sudah mulai waspada."
"Bahkan setiap keluar mansion, Rose diikuti oleh 20 bodyguard sekaligus, dan itupun tidak termasuk yang mengawasinya lewat CCTV." Jelas Joe panjang lebar.Chanyeol menggeram kesal, kenapa Jungkook begitu sulit untuk dijatuhkan pikirnya dengan perasaan marah.
"Lakukan sesuai rencana mu, dan kali ini aku tidak ingin mendengar adanya kegagalan lagi."
"Bawa wanita itu ke hadapanku apapun alasannya.""Kami akan berusaha, tuan."
Tok.
Tok.
Tok.
Suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan mereka.
"Masuk!" Titah Chanyeol.
Seorang bodyguard masuk sambil membawa sebuah kotak. "Tuan, ada sebuah kiriman dari orang tak dikenal." Ujar si bodyguard.
"Siapa?" Tanya Chanyeol sambil menatap sebuah kotak berukuran sedang tersebut.
"Maaf, tuan, saya tidak tau." Chanyeol hanya diam menanggapi.
"Joe, buka" Perintah Chanyeol dan Joe mengambil alih kotak tersebut.
"Baik, tuan." Joe pun dengan sigap membuka kotak tersebut tanpa ada kecurigaan sedikitpun.
Setelah membuka kotak tersebut, Joe kemudian menatap isi kotak tersebut dalam diam.
Chanyeol melihat ekspresi Joe pun tambah penasaran, apa isi dari kotak tersebut. "Apa isinya?" Dia berjalan mendekat.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
"Sialan!"
"Bajingan kau Jeon Jungkook!" Chanyeol menggeram marah ketika melihat isi kotak tersebut.
Isinya adalah kepala Nayeon beserta kedua matanya yang sudah terlepas dari tempatnya.
'Suka hadiah ku?'
'Aku tidak mengirimkan tubuhnya karena sudah ku berikan pada peliharaan ku.'Bunyi sebuah sticky note yang ada di dalam kotak tersebut.
"Jeon Jungkook, aku bersumpah akan menghabisi mu secepat mungkin."
📌
"Kau kemari dengan siapa hm? Apa tidak ada gangguan di jalan tadi?" Jungkook memeluk Rose dengan erat sesampainya di dalam ruang kerjanya.
Sebelum Rose menuju ke lantai dimana ruangannya berada, dia sudah menyuruh cleaning service untuk membersihkan kekacauan di dalam ruangannya, termasuk bau amis dari darah almarhumah saudari Nayeon:)
Darah Nayeon sudah dibersihkan dan diapun sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru, tidak sudi memakai pakaian bekas wanita lain.
"Kau berpikir aku akan terluka mengingat berapa bodyguard yang membawaku ke sini?" Cibir Rose mengingat bagaimana banyaknya bodyguard yang mengikutinya dari arah belakang, mengalahkan keamanan penjagaan presiden Korea, Donald Trump:)
"Bagus jika kau terus aman." Jungkook berkali-kali mencium kening Rose.
"Dan sebaiknya kau tetap di mansion saja." Usul Jungkook.Rose mendecak sebal. "Jung, aku benar-benar bosan kau tau?"
"Aku tau sayang, tapi sekarang ini kau sedang tidak aman." Jungkook menarik Rose untuk duduk di sofa dan memangku nya.
Rose lagi lagi memasang wajah cemberut membuat Jungkook kelewat gemas.
"Astaga, mengapa kau sangat imut.."
Cup
Cup
Cup
Jungkook mengecup bibir Rose berkali-kali. "Aku benar-benar ingin memakan mu sekarang juga."
Cup
Kini bukan lagi sebuah kecupan, namun Jungkook melumat bibir Rose dengan penuh nafsu, bahkan tangan besarnya sudah mulai masuk ke dalam baju Rose. Sehingga Rose mendorong dada Jungkook pelan membuat ciuman tersebut terhenti.
"Jung, cukup!" Sentak Rose. Sudah tidak habis pikir lagi dengan tingkat kemesuman Jungkook yang melewati batas maksimum.
"Kenapa?" Jungkook mengangkat alisnya sebelah, tangannya masih melingkar di pinggang ramping sang kekasih.
"Aku ingin mengatakan sesuatu." Rose menatap Jungkook serius.
Jungkook tersenyum kecil, kemudian mengelus rambut pirang sang wanita dengan lembut. "Kau ingin apa hm? Katakan saja, aku akan mengabulkannya." Jungkook menatap wajah Rose dengan mata bulatnya, kalo kek gini kan Rose yang ikutan gemas.
"Kau yakin?" Tanya Rose dan Jungkook mengangguk yakin.
"Tentu saja." Respon Jungkook.
Jungkook kini menunggu ucapan Rose selanjutnya, entah kenapa dia sedikit penasaran mengenai permintaan sang kekasih, apalagi meminta dengan ekspresi serius.
"Kapan kau akan menikahi ku?"
####
Sarangeyoooo..... Gomawoyoooo....
😆😆
Lagi nyanyi gaisss!!
I update lagi buat minggu ini!!
Masalahnya, sekarang i lagi mikirin kira kira yang satu minggu itu i harus update di hari apa dan berapa kali..Mohon kalian yang nentuin hari apa ya...
Biar teratur maksudnya, jadi kalian yang nunggu gak ketinggalan kalo i update 🙃
Tapi kalo update, gimana kalo sekali seminggu?
✨✨
Kasi lemon dulu🍋🍋🍋
Papai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Jeon Jungkook
Romance[📌] Jungkook x Rosé Jeon Jungkook yang menemukan akhir bahagia bersama wanita kecintaannya dan menginginkan kehidupan kedua untuk bersama wanitanya kembali.