RESAN {{ 11 }}

685 36 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

BUGH!

Sandra terkejut saat tiba-tiba saja Revan memukul wajah Rayen.

"Revan, lo apa-apaan sih tiba-tiba langsung pukul gue? Sakit tau gak!" tanya Rayen yang tersungkur ke lantai.

"Lo masih tanya gue kenapa?!" teriak Revan emosi langsung mencekram kuat kaos Rayen.

"Bangun lo bhangsat!"

Revan yang terbawa emosi langsung saja memukul wajah Rayen dengan keras.

BUGH!

Sandra yang melihat itu langsung bangkit dan melerainya.

"Kak stop Kak! Kak Revan apa-apaan sih tiba-tiba aja pukul Kak Rayen?!" teriak Sandra panik sambil berusaha melerai mereka.

"Why? Lo belain si br3ngs*k ini, yang jelas-jelas udah paksa lo buat lakuin itu?!" tanya Revan menatap Sandra tajam.

"Paksa? Kak Revan ngomong apaan sih, Kak Rayen gak pernah paksa aku buat kerja disini." ucap Sandra yang tidak mengerti perkataan yang Revan maksud.

"Cih... Kerja jadi pelac*rnya Rayen maksud lo?"

"Maksud Kak Revan apa?" tanya Sandra dengan mata berkaca-kaca saat cowok didepannya ini mengatakan dirinya pelac*r.

"Maksud gue kalo lo bukan pelac*rnya Rayen! Gak mungkin sih kalian berdua gak ngelakuin apa-apa didalam kamar ini." ucap Revan sinis.

"Maksud lo apaan sih Rev? Lo nuduh gue udah paksa Sandra buat ngelakuin hal yang enggak-enggak gitu,"

"Siapa tau aja, tuh cewek miskin peralih profesi jadi pelac*r yang awalnya mau gantiin Ibunya jadi pembantu dirumah lo dan dia lagi butuh duit buat pengobatan Ibunya makanya tuh cewek miskin godain lo supaya lo maksa dia buat ngela--,"

Plakk!!

"Asal Kak Revan tau aku gak bakal pernah ngelakuin perkerjaan sekotor itu, sekali pun aku kekurangan uang! Kak Rayen aku mau pulang." kata Sandra emosi sambil mengusap air matanya dan berlalu keluar dari dalam kamar.

"Revan, gue kecewa sama ucapan lo tadi. Gue cuman mau bilang Sandra tadi muntah-muntah terus gue paksa dia buat minum obat maag tapi reaksinya Sandra malah muntahnya jadi tambah parah. Gue takut Sandra kenapa-napa tadi makanya gue suruh dia buat tiduran dikamar ini."

"Kalo lo benci sama Sandra sih, its okey Rev tapi perkataan lo tadi menurut gue udah keterlaluan banget. Wanita malam aja kalo dikatain pelac*r sama orang yang benci sama dia pasti gak terima. Apalagi Sandra yang notebenenya cewek baik-baik lo katain kayak tadi. Gue gak yakin sih setelah ini Sandra mau ketemu sama lo lagi." ucap Rayen berusaha menjelaskan dan setelah itu Rayen berlalu keluar menyusul Sandra untuk mengantarnya pulang.

"Br3ngs*k!" umpat Revan kesal dan langsung keluar dari kamar.

•••

Sudah tiga minggu. Sandra selalu menghindari Revan saat tanpa sengaja perempuan itu bertemu cowok itu diarea kantin atau pun dilapangan sekolah. Dan saat ini Sandra sedang berdiri dibawah teriknya sinar matahari pagi dengan keringat bercucuran dan kebetulan hari ini adalah hari senin upacara bendera merah-putih selalu diadakan di sekolah ini. Tiba-tiba saja Sandra merasakan kram diperutnya dan pusing dikepalanya.

Brukk!

Sandra jatuh pingsan membuat Rara yang berada disamping nya berteriak histeris.

"Sandra!" teriak Rara khawatir.

Para guru yang melihat itu langsung saja menyuruh salah satu siswa yang berada disana untuk membawa tubuh Sandra keruang UKS.

"Natala... Sini kamu!"

"Iya Bu,"

"Ibu minta tolong sama kamu buat bawa siswi ini keruang UKS,"

"Baik B--,"

"Biar saya aja Bu, yang bawa siswi ini keruang UKS! Kebetulan kan hari ini Natala lagi ada tugas sebagai pengawas upacara." ucap Revan tiba-tiba saja datang dari arah belakang.

Natala yang mendengar itu membecik sinis.

"Yaudah, sekarang kamu bawa dia keruang UKS,"

Setelah itu Revan langsung mengedong tubuh Sandra keruang UKS. Setelah sampai diruang UKS Revan pun langsung menidurkan Sandra di bangkar UKS untuk diperiksa oleh dokter yang bertugas disana.

"Siapa Rev pacar kamu?"

"Bukan Tant, tadi guru suruh Revan buat bawa dia kesini soalnya tadi pingsan dilapagan," ucap Revan kepada Tante-nya yang kebetulan bertugas sebagai Dokter disekolah milik Deddy Remon.

"Yaudah, sekarang kamu keluar sana.  Tante mau periksa dulu." ucap Tante Riana sambil menyiapkan peralatan medisnya.

"Kenapa keluar Tant, Revan mau lihat dia diperiksa dulu, biar nanti kalo guru tanya keadaan dia Revan bisa langsung jawab." kata Revan beralasan.

"Keluar Revan! Tante mau periksa dia dulu dan Tante biar lebih leluasa kalo mau buka bajunya siapa tau ada luka dalem. Emangnya kamu mau lihat?"

"Eh, gak deh Tant! Yaudah Revan keluar dulu." ucap Revan gugup dan langsung keluar ruang UKS.

Beberapa menit kemudian. Tante Riana keluar dari dalam ruang UKS.

"Gimana Tant keadaannya?"

Tante Riana langsung menghela nafas dan menjelaskan keadaan Sandra sebenarnya.

"Revan kamu kenal gak sama cowok yang lagi deket sama dia?" tanya Tante Riana serius.

"Maksudnya Tante Riana apa sih Revan gak ngerti?!"

"Setelah Tante periksa tadi ternyata dia sedang lagi hamil muda,"

Deg!

"Makanya Tante tanya sama kamu siapa tau kamu kenal sama cowok yang lagi deket sama dia."

"Apa! H-ha-mil Tant?"

"Apa! H-ha-mil Tant?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa untuk Vote dan Komen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa untuk Vote dan Komen!

Sorry kalo pendek dan banyak typo-nya nanti Author coba revisi lagi ceritanya!




1. RESAN || Merried By Accident (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang