RESAN {{ 16 }}

582 38 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Eegghh..,"

Sandra melenguh pelan saat merasakan sesak diperutnya. Saat ingin bangun Sandra melihat tangan dan kaki suaminya merengkuh erat tubuh mungilnya dengan cepat Sandra mengeliat bangun dan menarik pelan tangan besar suaminya yang berada diperutnya.

"Kak!"

"Kak Revan." panggil Sandra lagi saat dirinya tidak merasakan bergerakan dari tubuh suaminya.

"Kak Rev---," ucapan Sandra terpotong saat mendengar desisan kesal suaminya.

"Ssstt.. Lo bisa gak sih, San? Enggak usah berisik jam segini, lo tau gak? Gara-gara lo semalam gak izinin gue buat tidur ranjang... gue jadi kedinginan dan akibatnya gue jadi gak bisa tidur nyenyak!?" ucap Revan kesal saat mendengar suara istrinya yang terus-terusan memanggilnya.

"Dan lo bisa diem enggak sih? Soalnya gue masih ngatuk banget dan gue masih pengen tidur nyenyak!!"

Sandra yang mendengar itu meringis pelan tapi dirinya harus secepatnya bangun pagi karena Ibunya pasti sudah berangkat bekerja menjadi ART dirumah Bundanya Rayen.

"Kak Revan bisa minggir dikit! Aku gak bisa bangun kalo Kakak tidurnya sambil peluk aku terus. Soalnya aku mau bangun dan sholat subuh Kak."

Revan pun langsung melepaskan pelukannya ditubuh mungil istrinya sambil menatap jam yang berada diatas meja belajar istrinya baru menujukan angkat 04.55 lewat.

Sandra memasuki kamar mandinya untuk mengambil whudu dan setelah itu keluar langsung menuju lemari pakaiannya untuk mengambil mukena dan sajadahnya yang telah tersusun rapi disana. Revan, cowok itu hanya menatap istrinya yang sedang menunaikan ibadah sholat subuh sebagai mana seorang beragama muslim melangsanakan. Revan jadi merasa malu pada istrinya sendiri saat mengingat kapan terakhir kali dirinya menjalankan ibadah sholat dan Revan baru mengingatnya saat itu dirinya masih kelas 4 SD untuk mengikuti ujian pratek sholat disekolahnya, tapi parahnya yang tidak patut dicontoh cowok itu selalu suka membolos dan pura-pura sakit perut saat setiap kali guru agama menyuruhnya untuk mempratekan bagaimana melangsanakan sholat dan bacaannya.

Revan yang melamun sambil meringgis pelan langsung dikejutkan dengan suara knop pintu kamar yang terbuka pelan.

"Lo mau ngapain, jam segini udah mau keluar kamar dan lo gak mau tidur lagi bareng gue?" tanya Revan penasaran saat melihat istrinya yang pagi-pagi buta gini ingin keluar kamarnya.

"Enggak Kak. Aku keluar kamar karena aku mau nyuci sama masak dulu, soalnya biasa Ibu jam segini udah berangkat kerja dirumahnya Kak Rayen. Kalo aku gak kerjain sekarang nanti keburu siang dan aku gak mau aja sampai telat dateng ke sekolah."

"What! Lo jam segini udah mau nyuci sama masak, gila?!" ucap Revan dengan raut terkejut.

Karena ini pengalaman pertama kalinya bagi Revan seorang anak orang kaya yang biasanya siang dan kini sekarang dirinya bisa bangun sepagi ini adalah rekor baru bagi Revan sendiri. Apalagi dirinya bisa melihat sendiri betapa susahnya istrinya sampai harus rela bangun sepagi ini hanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah agar perempuan itu tidak telat memasuk sekolah karena sekarang ibu mertuanya sudah berangkat bekerja menjadi ART dirumah orangtua Rayen.

"Yaudah Kak aku keluar dulu." Sandra pun berlalu keluar sambil menutup pintunya pelan.

Revan yang menyadarin istrinya sudah berlalu keluar dan sudah terlihat lagi langsung bangkit dari tempat tidurannya untuk menyusul istrinya yang pergi keluar kamar.

Ceklek!

Revan menatap sekeliling yang terlihat sepi dan sunyi dan cowok itu langsung berjalan kearah dapur yang terletak tak jauh dari kamar istrinya.
Cowok itu menatap istrinya yang lagi berada ditempat biasa perempuan itu menyuci baju, Sandra yang fokus memyuci baju disebuah ember besar yang telah berisi air sabun tidak menyadari kalo suaminya sedang kearahnya.

"San! Kok rumah lo sepi banget sih, emang Ayah lo lagi kemana?"

"Aaaaaakkhhh....,"

Sandra yang sedang fokus menyuci baju langsung berteriak keras saat perempuan itu mendengar bisikan pelan diteligan kirinya. Dengan refleks Sandra yang terkejut langsung mengayunkan tangannya kebelakang dengan tangan yang masih terdapat sisa-sisa busa sabun dan tangan perempuan itu tepat mengenai mata dan wajah suaminya.

"Aw... Aw.. Ssshh.. Mata gue! Lo bodoh apa gimana sih? Mata gue perih kena sabun lo anj!" umpat Revan kesal menahan perih di kedua kelopak matanya.

Sandra terkejut saat mendengar suara umpatan kasar suaminya. Saat membalikkan tubuhnya mata Sandra langsung terbelalak saat melihat suaminya kesakitan dengan mengucek kedua kelopak matanya. Sandra langsung menarik tangan suaminya kearah keran air yang berada tak jauh dari tempat dirinya menyuci baju tadi. Setelah itu Sandra langsung menundukkan kepala suaminya dengan membasuh wajah cowok itu dengan air mengalir dikeran.

"Maaf Kak. Mata Kakak masih sakit gak?" tanya Sandra merasa bersalah.

Revan mengerjakan matanya berkali-kali saat pandangan buram yang terlihat di matanya. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Revan bisa membuka matanya perlahan saat matanya sudah terbuka sempurna tatapannya langsung bertubrukan dengan wajah polos dan bibir semerah cerry milik istrinya yang berada didepan wajahnya. Revan yang fikirannya mulai meliar langsung menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Kak Revan kena--hmmp," suara Sandra terbukam. Saat Revan dengan cepat menarik tengkuk leher istrinya dan setelah itu Revan langsung saja menyatukan bibir mereka dengan melumatnya bibir istrinya.

Beberapa menit kemudian aksi kedua remaja tersebut telah dilihat oleh seorang pria paru baya yang masih mematung dibelakang kedua remaja tersebut setelah mendengar suara teriakan anaknya. Mereka belum menyadari sampai akhirnya pria paruh baya itu memilih berdehem keras.

"EKHMM..."

Keduanya langsung tersentak kaget saat mendengar suara deheman dari arah belakang mereka. Langsung saja Sandra melepaskan ciuman itu dengan mendorong tubuh tegap suaminya pelan.

"Ayah! Ini gak seperti yang Ayah fikirin... Sandra sama Kak Revan gak sengaja ngelakuin itu tadi." kata Sandra takut saat melihat Ayahnya yang baru saja pulang dari masjid.

"Tidak apa-apa Sandra. Ayah paham dan Ayah gak larang kalian untuk ngelakuin lebih pun tidak apa-apa karena sekarang kalian sudah sah. Tapi Ayah harap kalian juga harus tau tempat saat ingin bermesraan seperti tadi! Dan Ayah tadi hanya kaget saja saat mendengar suara teriakan kamu pagi-pagi begini dan Ayah fikir kamu ada apa-apa makanya Ayah langsung lihat."

Sandra dan Revan pun hanya menundukkan kepalanya karena merasa malu.

"Yaudah kalo gitu Ayah pamit kekamar dulu." ucap Ayah Bayu berjalan kearah keluar dari dapur.

Rasa canggung menyelimuti mereka berdua setelah kejadian Ayah Bayu memergoki mereka berdua yang tidak sengaja berciuman di dapur.

"Sorry soal yang tadi... Ehmm.. Kalo gitu gue balik kekamar lagi." ucap Revan canggung.

"Kak Revan mau kemana? Itu pintu keluar kalo jalan kesitu." ucap Sandra saat melihat Revan yang hendak membuka pintu yang tau jauh dari mereka.

'Ck! Sial, malu-maluin aja! Gue kira tadi pintu kamar.' batin Revan menggerutu kesal karena merasa bodoh pada sendiri.

Revan yang terlanjur malu langsung saja berjalan kearah keluar dapur tanpa menoleh dan mata wajah istrinya.

Jangan lupa untuk Vote dan komen!

1. RESAN || Merried By Accident (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang