𝐹𝑖𝑛𝑎𝑙𝑙𝑦 𝑊𝑒 𝑀𝑒𝑒𝑡 𝐴𝑔𝑎𝑖𝑛 [𝐺𝑒𝑚𝑝𝑎 𝑥 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]

Chapter 5

"eh maaf maaf kamu gapapa?" tanya perempuan berjibab pink itu.

"haiya kau okay?" tanya perempuan berkacamata kuning.

"e-eh iya gapapa kok maaf sudah menabrakmu" ucap (y/n).

ia dibantu oleh kedua perempuan itu.

"sebentar...oh! kamu (y/n) dari gugus mawar ya?!" tanya perempuan hijab pink.

"ah iya...bagaimana kau tau?" tanya (y/n) yang heran.

"sebenarnya kau cukup populer di kelas kami!" jawab perrmpuan berkamata kuning.

wajah (y/n) seketika merah karna malu ia bertanya tanya dalam pikirannya 'bagaimana bisa aku terkenal di kelas mereka?' begitulah.

"oh ya sebelumnya namaku Yaya! dan ini sahabatku Ying!" ucap yaya.

"halo!" sapa ying.

"salam kenal yaya dan ying mungkin kalian sudah tau namaku tapi biarku perjelas namaku (Fullname)" ucap (y/n) sambil tersenyum.

"sebentar lagi mau masuk ayo bareng ke sana!" ucap yaya dengan semangat dan setujui oleh kedua temannya.

sesampainya di kampus mereka akhirnya berpisah karna kelas mereka berbeda tentunya.

sesampai di depan pintu kelas (y/n) disapa oleh thorn.

"pagi (y/n)!" sapa thorn dengan senyuman khasnya.

"pagi juga thorn" balas (y/n)

mereka berdua duduk ditempat biasa mereka duduki, tak lama kemudian para kating pun masuk ke dalam kelas.

"selamatttt pagi semuanya! bagaimana kabar kalian?" tanya vio.

"baik kak!"

"aku sangat senang kalian semua baik baik saja nah untuk ospek hari ini kegiatannya tidak terlalu berat kaya kemaren kok! kalian hanya cukup menonton tentang universitas ini sehabis itu kita akan menutup acara ospek" jelas vio.

"wah serius? ospek cuman 2 hari?" tanya (y/n)

"thorn sedikit terkejut tapi thorn juga senang!" ucap thorn dengan bahagia.

dengan cepat vio beserta teman temannya membawa sebuah layar besar dan juga proyektor untuk menampilkan film yang akan mereka putar.

sudah 25 menit semenjak film itu diputar dan akhirnya film itu berakhir.

"bagaimana videonya semuanya?" tanya vio.

"bagus kak!"

vio tersenyum menanggapi jawaban para maba.

ting

"hm? siapa yang kirim chat jam segini?" gumam (y/n) ia kini mengecek hp nya di bawah kolong mejanya tersebut.

(Y/n) Pov.

apa? kenapa dia mengajakku ketemu jam segini? apakah dia tidak kuliah atau semacamnya? aku membalas pesan tersebut dengan mengatakan 'maaf aku tidak bisa masi ada acara ospek mungkin lain kali'

tak menunggu lama dia membalas pesanku.

'kenapa? apa kau selingkuh? hoi jawab!'

apa apaan dia ini? kenapa dia menjadi semacam ini?

"psst (y/n)" bisik seseorang lalu aku menoleh ke arah thorn dan mengangkat sebelah alisku.

"ada apa?" tanyaku.

"jangan bermain ponsel dari tadi kau diliatin oleh kak gibran" bisik thorn.

lalu aku segera mematikan ponselku tanpa menjawab pesan dari liam dan segera aku berpura pura bahwa aku tidak bermain ponsel.

untungnya kak gibran segera pergi dari sana aku sedikit lega saat itu.

(Y/n) Pov End.

Thorn Pov.

dari tadi aku berpikir kenapa (y/n) mirip dengan orang yang slalu di bicarakan oleh bang gem? apakah dia punya hubungan dengan bang gem?

dan juga dari tadi dia terus melihat ponselnya entah apa yang ia lihat.

"(y/n) apa kau punya pacar?" tanyaku.

"iya punya...kenapa kau menanyakan itu thorn?" tanya dia.

aku hanya menggeleng dan menjawab.

"hanya panasaran karena dari tadi kau sibuk dengan ponselmu" jawabku.

"ah...maaf sepertinya aku mengabaikanmu" ucapnya dengan nada gelisah.

"tidak apa apa kok!" ucapku.

Thorn Pov End.

"baik semuanya kalian bisa istirahat selama 30 menit setelah istirahat kita akan berkumpul lagi disini semuanya mengerti?"

"iya kak!"

para mahasiswa/i mulai berhamburan keluar untuk mencari makanan dikantin maupun di luar kantin seperti di luar kampus dll.

"(y/n)! thorn harus bertemu dengan kakakku dulu kau gapapa sendirian?" tanya thorn.

"tentu aku tidak apa apa" jawab (y/n) lalu thorn mengangguk dan melesat pergi dari sana untuk bertemu dengan kakaknya.

sementara (y/n) lebih memilih pergi ke perpustakaan untuk menyejukkan pikirannya, sesampai disana ia beruntung hanya dia seorang disana.

segera (y/n) duduk di kursi yang sudah difasilitaskan oleh pihak kampus dan mulai membuka ponselnya.

kriet

suara pintu terbuka dan (y/n) menoleh ke arah pintu, ia melihat lelaki tinggi berambut coklat dengan satu helai berwarna putih lalu mata berwarna coklat seperti emas tak lupa dengan pin berlogo seperti tanah/gempa di dada kanannya.

'kenapa dia mirip sekali dengan teman masa kecilku?' batin (y/n)

tiba tiba saja mereka saling bertatap tatapan.

BERSAMBUNG