TYPO bertebaran!!
Harap Commen saat menemukan Typo!Follow Instagram:
@septimnd_🌻🦋🌻
"Heh elo!!" Teriak Zero memanggil.
Tubuh Bila tersentak, jantungnya berdegup cepat, tubuhnya berkeringat dingin dan kakinya tiba-tiba lemas. Dengan gerakan kaku kepalanya menoleh kearah Khanza dkk. Gadis itu menunjuk dirinya sendiri mengunakan telunjuk memastikan Zero memanggilnya atau bukan.
Zero malah mengangguk. Emak help!!! Batin Bila berteriak.
"Siapa nama lo?" Tanya Zero.
Bila turun dari motor kemudian menggerak-gerakkan tangan 'tidak', dia menunduk hormat kepada kakak-kakak kelasnya tersebut kemudian melangkah secara perlahan-lahan menjauhi mereka kearah lapangan atas, masih dengan mengunakan helm.
Tubuh gadis itu yang kecil dan helm itu yang bahkan dua kali lebih besar dari kepalanya.
Khanza mengerutkan keningnya begitupun teman-temannya yang sudah menertawai gadis konyol itu. "Dasar anak SMP," celetuk Seno menggeleng heran sambil tertawa.
Setelah menghilang dari kejauhan bersandar ditembok, Bila kembali menengok kebelakang takut satu dari Khanza dkk mengikutinya. Gadis itu mengelus dada bernafas lega kemudian melepaskan helm tersebut.
"Aduhh sialan jantung gue mau copot." Celetuknya menyeka keringat didahi.
Semoga mereka gak ngenali gue, AMINNNN!!!
***
Reyes duduk dibangkunya tepat disebelah Reno yang sedang mengerjakan tugasnya sebagai sekertaris kelas."Eh Yes," panggil cowok berkacamata itu di sela-sela pekerjaannya.
Reyes mengangkat dagunya tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.
"Masa tadi waktu gue mau kekantor, gue kaget liat ada anak SMP lari ngacir dari parkiran bawah pake helm gue! Gue kira maling tapi dia betina." Ceteluk cowok itu curhat, Reyes menaikan sebelah alisnya berfikir.
Siapa?
"Jalannya kayak bebegig sawah! Kepalanya gede!"
Dan lagi curhat itu berjata dengan mata melotot, "Terus gue mau nyamperin dia tapi dia malah pergi waktu gue turun tangga. Eh waktu gue cek, helmnya udah ada di depan pintu kantor SMK! Sumpahh gue syok anjir gue panik helm mahal gue di maling sama anak SMP,"
Reyes mengangguk-angguk saja seperti tidak tertarik dengan cerita kawan nya. "MONYET DENGER KAGA?!" Bahunya dipukul oleh Reno keras.
"Iya denger." Balas cowok itu mendengus dingin.
"Terus menurut elo siapa cewek itu? Berani-beraninya dia nyolong di sekolah siang bolong gini. Mentang-mentang sekolah masih sepi terus dia berani nyolong helm gue?! Makanya dia taro balik helm gue didepan kantor karena dia udah ketahuan mau dipergoki gue!!" Teriak Reno melengking tepat di depan telinga Reyes.
Reyes berdecak kesal berdiri dari duduknya pergi keluar kelas, "lahh malah kabur! Woii!!" Panggil Reno yang tak dihiraukan cowok itu sama sekali.
Reyes memasukan tangan kanannya kedalam saku berjalan menuju kekantin. Beberapa siswi yang dilewatinya berbisik-bisik tanpa cowok itu lirik sama sekali, bahkan sejak tadi dia memasang mimik wajah datar ada saja beberapa cewek jahil yang memotret nya diam-diam.
Masuk kedalam kantin, senyum tipis sangat tipisnya terbit begitu melihat Adiknya Bila yang sedang membayar di kasir kejujuran. Bila dan Jasmine yang baru akan duduk langsung disamput oleh Reyes yang juga duduk disebelah gadis itu mendahului Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me | Little Romance Fiction
Novela Juvenil[END] "Menyukai mu sama seperti mendapatkan nilai sempurna dalam Matematika, sikapmu yang rumit dipahami dan mustahil untuk dimiliki."- Sabila Anastasia. Saat pertama kali melihat Khanza kakak kelasnya, Bila langsung menyukai cowok itu setelah eye...