[END]
"Menyukai mu sama seperti mendapatkan nilai sempurna dalam Matematika, sikapmu yang rumit dipahami dan mustahil untuk dimiliki."- Sabila Anastasia.
Saat pertama kali melihat Khanza kakak kelasnya, Bila langsung menyukai cowok itu setelah eye...
⚠️WARNING TYPO BERTEBARAN⚠️ Tandai saat menemukan Typo Jangan lupa Vote dan commen nya ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Spam emot dong🐔🐔
***
Bila melangkahkan kaki masuk kedalam gerbang, gadis itu melirik kearah lapangan yang tampak sepi. Ke gedung SMK, juga tampaknya belum banyak murid yang sudah datang.
Gadis itu melirik kearah jam yang ada dilayar ponselnya. 07.21 WIB. Emang kebiasaan murid Sanjana itu kesiangan, semenjak gerbang yang ditutup lebih siangan akibat kendurnya peraturan semenjak pandemi. Seluruh murid lebih membiasakan datang kesekolah lebih siang dari pada sebelum pandemi. Khususnya bagi Khanza, Bila yang selalu menunggu kedatangan Khanza sudah sangat hafal kapan cowok itu datang. 08.06 WIB, selalu terlambat! Mungkin alasan kenapa cowok itu terlambat masih menjadi misteri, Bila saja tidak tahu.
Bila duduk di kursinya, disambut oleh Kaia yang seperti biasa sudah datang lebih awal dari yang lain. Gadis itu membuka jendela di samping kursinya, melirik kearah koridor kelas 12 Otkp.
"Kapan ya mulainya?" Ucap Bila bertanya.
Bila menoleh kearah Kaia, "Kai kai.. lo tau gak, kemarin gue chatan sama kak Khanza tahuu!! Kyaaa ahahaha.. akhirnya nemu topik, walau dia seperti biasa irit-irit."
"Ngebahas topik apa emangnya?" Tanya Kaia mendengarkan.
"Yaa.. katanya di SMK mau ada clasmeeting. Se-ka-rang! Terus gue tanya, 'kakak mau lomba gak?'. Terus malah dijawab 'nggak tahu', kesel kan. Cuek banget, padahal dia bisa belas lebih dari itu. KEYBOARD NYA GAK RUSAK, JARI-JARI MASIH LENGKAP. KENAPA BALES CHAT GUE DIKIT BANGET!!?" Gerutu Bila meluapkan kekesalannya.
Jihan yang baru saja datang langsung meletakan tasnya, duduk menghadap kearah Bila. "Pagi-pagi udah marah-marah aja," Ucap Jihan.
"Abisnya! Kak Khanza tuh. Punya keyboard lengkap, cangih, jari-jari masih lengkap. Tapi bales chat gue cuma dikit. 'iya, Kenapa, Gak tau!', Huh!! capek deh." Ucap Bila mengomel, seperti sudah sangat hafal kebiasaan Khanza membalas pesannya seperti apa.
♪♪♪♪
Pintu kelas dibuka oleh bu Indri, semua orang langsung duduk di kursi mereka masing-masing.
"Baik semuaa.. kita akan memulai pelajaran, kemarin materinya sampai mana?"
Bila membuka kembali buku catatan matematika nya. "Transisi bu!"
Bu Indri mengangguk, lalu membuka buku paket dan mulai menulis diatas papan tulis.
"Bila!" Panggil Kenna.
Gadis itu menoleh, mendengar namanya dipanggil. "Kenawhy?"
"Hari ini jangan ke toilet ya," ujar Kenna, seperti sudah hafal kebiasaan Bila setiap hari. Hanya Bila nyengir mendengar hal itu, sebagai balasan.
