just brother 0.5

7.1K 288 0
                                    

                                           🪐🪐🪐

Bel istirahat telah berbunyi semua siswa sudah mengumpul di area kantin untuk membeli makanan atau minuman, Raffa dkk yang baru saja selesai membersihkan kamar mandi langsung duduk di salah satu meja kantin yang masih kosong

"Liat aja si bangsat itu, bakal gw bales"

"Udah lah raf, lu pendendam banget dah ama tu ketos"

Raffa hanya mendengus kesal

"Udah ah gausah kesel gitu, lu mau makan apa? Biar gw traktir" ucap Efan dari belakang

"Hah? Seriusan kak??"

"Serius"

"Yaudah kalo gitu mie ayam 3 ya kak, buat kita" ucap Ryan dengan lantang

"Oke, tunggu sini"

Efan mengantri untuk memesan mie ayam untuk ketiga bocah itu

"Eh yan lumayan ya lu dapet kenalan kakel, jadi bisa di traktir"

"Gw gituloh"

Namun tiba tiba Andra dkk nya masuk untuk melakukan pengecekan, saat Raffa melihat Andra yang baru masuk ia segera pergi. Muak sekali melihat wajahnya

"Eh raf, lu mau kemana??"

"Mau ke rooftop, lu berdua ikut?"

"Kan mie ayam nya belum dateng, mubazir tau!"

"Terserah lu berdua, kalo mau ikut yaudah kalo gamau yaudah"

Raffa langsung melenggang pergi menuju rooftop, Arga dan Ryan tetap berdiam di kantin karna tidak mau mie ayam gratisannya jadi terbuang sia sia, lumayan menghemat uang saku nya. Mie ayam milik Raffa tentu saja di lahap oleh Arga

Disisi Raffa..

Raffa sekarang sedang berada di rooftop sambil meminum sebuah coklat panas, untuk menenangkan hati nya agar tidak berlari dan menonjok si Andra itu

"Pinter banget ya kamu ngelariin diri?"

Shit! Suara ini, Raffa jelas sekali kenal suara ini. Siapa lagi jika bukan suara Andra.

Raffa hanya diam saja tidak ingin menganggap Andra ada disini, namun Andra malah duduk disebelahnya menatapnya dengan intens

"Ngapain sih lo? Mesum amat"

"Hahahahaha, kakak mesum?"

"Iya! Buktinya kemarin lo cium gw!"

Andra terdiam, hening seketika tak ada suara. Hanya ada cicitan burung dan juga angin yang berhembus

"Soal itu... Kakak minta maaf, kakak cuma.. reflek"

"Aneh ya lo, reflek kok nyipok cowok"

"Hahahahaha" Andra hanya tertawa renyah, dilihat Raffa sedikit terbuka dengannya.. mungkin?

"Lo gamau masuk ke kelas?"

"Kamu sendiri gimana? Gamau masuk?"

"Gak, gw mau bolos"

"Bolos terus, ku bilangin papa loh"

"Cepu, sama aja kek bu Tera"

"Hahahaha, kamu mau bolos kemana?"

".... Lo mau bilangin ke bu Tera kan?"

"Enggak, aku cuma mau tau kamu biasanya bolos kemana"

"Ke taman"

"Taman? Dimana itu?"

"Di pinggir sungai deket desa"

"Ooh, ngapain kamu kesana?"

"Disana tenang banget, dan disana.. ada gadis yang cantik banget"

Andra terdiam.. jadi adiknya sudah memiliki incaran? Ada sedikit perasaan kesal dihati nya mendengar itu.

"O-oh.. kamu kenal dia?"

"Enggak, gw cuma natap dia dari kejauhan"

"Gitu ya.." walaupun begitu hati Andra masih merasa belum puas

'Andra lo kenapa begini sih? Itu adik lo sendiri, walaupun bukan adik kandung tapi tetep aja! Lo harus jaga dia' ucap Andra dalam hati

"Yaudah, kalo gitu kakak ke kelas dulu ya"

"Hm.. eh! Inget juga! Jangan panggil gw adik lo, kita disekolah saling gak kenal"

"Iya iyaa, kakak ingett"

Andra pergi dari rooftop, meninggalkan Raffa sendiri disana. Andra sebenarnya penasaran, seperti apa gadis yang disukai Raffa itu. Apa benar gadis itu benar benar tipe Raffa? Apa gadis itu terlihat baik bagi Raffa? Semua itu memutar dikepala Andra, namun Andra memutuskan untuk tidak ikut campur. Walaupun perasaannya tidak mengatakan begitu

Skip pulsek!

Sepulang sekolah Raffa tidak langsung pulang kerumah, ia menuju sebuah taman yang ia sebutkan saat berbicara dengan Andra siang tadi

Rencana Raffa kesana adalah ya tentu saja mencari pujaan hati nya, ia benar benar terpana dengan paras cantik gadis itu. Ia memiliki kulit yang sehat, gigi rapih nya terlihat ketika ia tersenyum. Gadis itu biasanya akan membeli sayuran pada saat sore hari

Raffa terduduk diam di sebuah pohon rindang sambil menatap pedesaan itu, ia menunggu gadis yang dia cintai itu untuk menampakkan dirinya. Tak lama gadis itu muncul dengan membawa sebuah keranjang belanja untuk membeli sayuran

"Terlihat cantik seperti biasanya" gumam Raffa dalam hati

Ingin berkenalan, tapi gengsi takut juga ia dikira orang jahat karna tampilannya yang seperti berandalan.

Setelah gadis itu membeli sayur pada sebuah ruko ia kembali dengan membawa sayur sayuran pada keranjang belanja nya, gadis itu kembali Raffa juga memutuskan untuk kembali kerumah.



Just Brother? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang