Raffa terdiam sebentar
"Kakak suka sama kamu, tingkah kamu, senyum kamu, mata kamu yang berbinar kalo lihat hal yang kamu suka, suara kamu yang kalo teriak ke kakak. Kakak suka semua yang kamu punya, tapi kakak gak berani buat beritau ke kamu. Karena kamu pasti bakal jauhin kakak, kamu pasti bakal anggep kakak aneh karena suka sama cowok. Tapi kakak hampir nyerah karena waktu itu kamu bilang kamu suka sama seorang gadis di desa itu, maaf kakak suka sama kamu. Kakak tau kamu gak nyaman, apalagi... Seorang Gay itu di anggap menjijikkan sama kebanyakan orang."
Raffa menatap kesal ke arah Andra "Kok lo bisa nyimpulin diri gue seenak jidat lo?"
Andra terkejut "Eh?"
"Emang banyak orang yang bilang pacaran sesama jenis itu menjijikkan, tapi emang cinta bisa lo salahin? Cinta itu buta. Lo berhak cinta siapa aja yang bisa buat lo bahagia, lo gak perlu mikir itu menjijikkan atau apa. Selagi itu buat lo bahagia kenapa lo gak terusin?"
Andra masih terdiam mendengar perkataan Raffa, apa itu artinya... Raffa mengizinkan Andra untuk berusaha mendapatkannya?
"M-maksud kamu... Kamu suruh kakak buat berusaha dapetin kamu?"
"B-bisa di bilang gitu! L-lo kalo mau dicintai ya usaha! Jangan belum usaha langsung nyerah. Lemah"
Andra semakin semangat ketika mendengar lampu hijau dari Raffa. Andra menyeringai.
"Kalo gitu, kakak gak segan segan buat nunjukin kasih sayang kakak yang lebih dari sekedar saudara. Oh, atau kakak harus manggil kamu... Baby boy~?"
Raffa membelalak kan matanya dan dengan secepat kilat wajahnya sudah merah "L-lo kalo manggil gw kayak gitu gw gak segan segan buat nojok muka lo!"
Andra terkekeh, rasanya hubungannya bisa semakin dekat dengan Raffa karena hal ini. Andra menoleh ke arah Raffa yang cemberut dengan muka nya yang masih memerah
'Lucu' ucap Andra dalam hati.
"Mau jalan jalan sebentar?" Ajak Andra
"Kemana?"
"Ayo ke supermarket"
Raffa mengangguk "Gw ganti baju dulu?"
"Gausah, ayo"
Andra memegang tangan Raffa dan mulai berjalan, sedangkan Raffa sudah seperti kehilangan warna wajah aslinya. Sekarang wajahnya benar benar merah.
"Kenapa? Kamu mau kakak cium? Wajah mu bikin kakak terangsang loh sekarang" Goda Andra
Raffa terkejut dan langsung menendang pantat Andra "Anjing! Mesum! Awas lo cium gw!!"
Andra merasakan sakit pada pantat nya namun dia terkekeh karena bisa melihat sisi Raffa yang sangat imut seperti saat ini, jarang jarang Raffa bisa terbuka dengannya.
.
.
.
Saat ini Andra sedang mendorong keranjang belanja sedangkan Raffa melihat lihat apa yang akan di beli nya. Raffa mengambil snack untuk dia makan saat dirumah.
"Raffa, mau cake?"
Raffa menoleh ke arah Andra yang menunjuk sebuah cake caramel yang terlihat sangat enak, dengan cepat Raffa menganggukkan kepalanya. Membuat Andra terkekeh karena gemas melihat nya
Andra mengambil cake itu dan segera membayarnya.
"Nih" Andra memberikan cake itu kepada Raffa, Raffa langsung menerima nya.
"Lo... Mau?"
"Mau kalo kamu suapin"
Raffa memerah kembali, Andra menjadi semakin gencar menggoda Raffa karena ia beri lampu hijau.
"Buka mulut lo!"
Andra terkekeh, kemudian membuka mulutnya. Raffa memasukkan cake yang ia potong menggunakan sendok. Andra tersenyum.
"Enak, apalagi di suapin orang tercinta"
Raffa memerah, jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Lanjut jalan? Masih sanggup kan?" Tanya Andra mengajak Raffa untuk kembali berbelanja
Raffa menganggukkan kepalanya pelan, Andra tersenyum melihat itu lalu mengajak Raffa untuk berjalan kembali.
Saat sedang berjalan...
*Bruk!
"Eh maaf..." Ucap Andra karena menabrak seorang wanita dan wanita itu terjatuh.
"Anda bisa berdiri?" Tanya Andra sambil mengulurkan tangan
"Aduh! Lo tuh bisa liat gak sih kalo ja--" Wanita itu terdiam melihat Andra.
"Loh? Andra?!"
"Chelsy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Brother? [End]
RandomSeorang saudara yang berbeda ibu. Raffa dan Keandra adalah seorang saudara tiri. Raffa awalnya tidak pernah mau menerima keberadaan ibu tirinya dan kakak tirinya. Namun... Siapa sangka, lama kelamaan Raffa memiliki perasaan terhadap kakak tirinya. K...