Raffa membuka matanya ketika mendengar suara panggilan dari seseorang.
"Raffa" Andra sedikit mengguncang tubuh Raffa di dalam pelukannya. Selama ini Raffa tertidur di dalam pelukan Andra.
"Heungh?" Raffa membuka matanya, dia menatap sekeliling. Lalu dia mengusap matanya yang baru saja bangun dari tidur, Raffa berusaha mengumpulkan semua nyawa nya.
Andra yang melihat Raffa baru saja bangun dari tidurnya menjadi tidak tahan untuk tidak mencium nya.
*cup*
Andra mencium pipi Raffa, sedangkan sang empu yang di cium menjadi membeku dan mulai memerah akibat ciuman itu.
Raffa langsung menonjok perut Andra dan berdiri dari pelukannya.
"G-gue bilang jangan cium gue! Atau gue tonjok!"
Andra sedikit kesakitan akibat tonjokan dari Raffa. Fisik Raffa memang bukan main main, badan kecil energi badag.
Andra terkekeh sedikit "Salah siapa yang masang wajah imut waktu baru bangun tidur? Kan kakak jadi nggak tahan"
Raffa menatap Andra sinis "Dasar mesum"
Andra berdiri dari kursi, lalu mengajak Raffa untuk turun karena bel sudah berbunyi. Mereka berdua pun kembali ke kelas mereka masing masing.
.
.
.
Raffa memasuki kelas nya, saat memasuki kelas Ryan dan Arga langsung menghampiri Raffa dengan tatapan ingin menginterogasi.
"Dari mana aja lo?" Tanya Arga dengan nada yang sok dingin.
Raffa menghela nafas, kenapa dia harus di interogasi sekarang?
"Bener, lo dari mana aja?" Ryan malah ikutan menginterogasi.
Raffa semakin geleng kepala di buat nya.
"Jangan jangan lo..." Arga menyipitkan matanya, yang malah membuat Raffa panik. Apakah dia ketahuan berduaan dengan Andra? Apakah semua nya berakhir disini? Raffa hanya masih belum siap menerima kenyataan itu. Itu benar benar akan menggangu hidupnya.
Pelipis Raffa sudah di penuhi oleh keringat dingin, wajahnya menjadi panik seketika.
"Lo habis main sama cewek ya?" Arga menaik turunkan alisnya.
"Hah?" Raffa melongo, jadi maksud nya? Adalah ini?
"Yah udah ketebak sih, lo pasti bosen terus lo nyari adek kelas buat lo maen maen" Arga mengangguk pasti
Sedangkan Raffa hanya bisa tertawa kikuk, dia lega ternyata itu bukan hal yang dia takuti. Untung mereka semua belum tahu jika Raffa dan Andra adalah seorang saudara. Apalagi Andra sedang mencintai adiknya sendiri. Itu agak gila, tapi cinta itu buta.
.
.
.
[After school]
Raffa keluar dari kelasnya, dia melihat ke depan sudah ramai dengan cewek cewek yang tentu saja menggerumuni si ketos ganteng. Andra hanya tersenyum kikuk sambil menerima semua hadiah dari mereka yang memberi nya berupa coklat, cookies, surat cinta, ataupun nomer telepon mereka.
Raffa menatap sinis ke arah sana, entah mengapa dia merasa aneh... Seperti perasaan... Tidak suka. Raffa tidak menyukai hal itu, entah apa yang membuat Andra di sukai banyak cewek seperti itu.
"Cih, memang nya cewek cewek itu tau apa tentang si bodoh itu?" ucap Raffa tanpa sadar.
"Lo ngapain raf? Ayo balik" Ryan menepuk pundak Raffa. Membuat Raffa terlonjak kaget.
"Eh? Gue buat lo kaget? Sorry, lo ngapain bengong disini" Tanya Ryan.
Raffa menggelengkan kepala nya "Gapapa, mana Arga?" Raffa menoleh ke belakang, dia sama sekali tidak melihat Arga.
"Arga bilang dia mau ke Grace"
Raffa mengangguk mengerti "Kalo gitu kita berdua doang yang pulang bareng?"
Ryan mengangguk, kemudian berjalan duluan. Raffa mengikuti Ryan dari belakang, saat melewati kerumunan itu Raffa hanya diam dan menunduk. Sangat berisik, banyak anak cewek yang berteriak karena hadiah nya di terima oleh Andra. Bahkan ada yang merekam untuk melihat muka Andra selalu.
"Ketos populer ya?" Ucap Ryan tiba tiba.
"Eh? Yah... Lagian dia udah jadi pangeran sekolah ini sejak awal dia masuk kesini"
Ryan mengangguk "Lo bawa motor raf?"
"Iya, lo mau bareng?"
"Nggak, gue di jemput supir papa gue"
"Loh tumben, motor lo kemana?"
"Rusak, kemarin habis balapan"
Raffa menepuk jidatnya, bagaimana bisa rusak? Dia balapan atau main barongsai?
"Gue duluan ya raf" Ryan menepuk bahu Raffa lalu kemudian pergi, Raffa hanya mengangguk dan melihat Ryan pergi begitu dia masuk mobil.
Raffa menghela nafasnya dan bergegas menuju motornya, dia mengambil helm nya dan memakai nya, saat dia ingin menjalankan motornya ada Andra di depan nya. Raffa terkejut dan langsung mengerem dengan mendadak.
"Lo gila?! Lo pengen mati apa gimana sih goblok!"
Andra terkekeh, sebelum nya Raffa bodo amat mau Andra tertabrak atau tidak. Raffa tidak peduli. Namun sekarang lihatlah betapa panik wajahnya ketika melihat Andra hampir tertabrak olehnya.
"Maaf, kakak cuma mau kamu tungguin kakak"
"Why should i wait for you?" Tanya Raffa dengan sinis.
"Because you're about to become mine!" Andra menatap Raffa dengan penuh cinta.
"Yaudah kalo mau pulang bareng sana lo ambil mobil lo"
Andra mengangguk dan segera menuju ke mobil nya, Raffa tak habis pikir dengan tingkah Andra yang semakin dekat dengannya. Bagaimana jika ada yang melihat, apalagi ini masih di karangan sekolah.
Akhirnya mereka berdua pun pulang bersama
.
.
.
How are you guys? Still exciting?
Aku ga merasa begitu... Alurnya semakin ngebosenin ya? Sabar yaa... Aku bakal usaha supaya tetap terlihat menarik di mata kalian! Keep it up guys!Oh iya, aku lagi ujian... Jadi mungkin ada hari yang ga bakal aku upload ya Just Brother.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Brother? [End]
RandomSeorang saudara yang berbeda ibu. Raffa dan Keandra adalah seorang saudara tiri. Raffa awalnya tidak pernah mau menerima keberadaan ibu tirinya dan kakak tirinya. Namun... Siapa sangka, lama kelamaan Raffa memiliki perasaan terhadap kakak tirinya. K...