01. MULAI 🐻

2.4K 164 32
                                    

Happy Reading ^_^

. . . . .

"Aku ayahmu"

"Waahhh penculik ya lo? Pakek ngaku-ngaku ayah gue, gue yteam piatu btw" seru Rellza yang cukup terkejut dengan pengakuan pria dewasa di depannya ini.

"Sembarangan kamu ya kalo bicara, ini ayah kamu. Pakek ngaku-ngaku yatim piatu lagi" balas Arche yang tidak terima Rellza mengatakan anak yatim piatu jelas-jelas ayahnya masih bernapas dan menapak di bumi Pertiwi ini.

"Hidihh pedofil, gaiss mending kita pergi sebelum jadi santapan pedofil gila ini" Rellza siap-siap bersama teman-temannya memacu motor mereka.

"Heh tunggu dulu" seru Arche berusaha menghentikan Rellza, namun sia-sia Rellza sudah pergi lebih dulu.

"Haishh dasar anak nakal" Arche langsung menuju mobilnya untuk mengejar anaknya, namun dengan kecepatan sedang dia tidak ingin terlalu mencolok.

Tidak menunggu waktu lama Arche melihat Rellza memasuki kawasan rumahnya, rumah yang kecil namun asri. Arche melihat Rellza memasukkan motornya dan masuk ke dalam rumah.

"Ayah akan bawa kamu pulang ke rumah nak, setidaknya ayah sudah tahu tempat tinggal kamu" gumam Arche lalu melajukan mobilnya untuk pergi ke kantor.

Sedangkan di lain tempat . . .

Rellza sedang berbicara dengan foto sang ibunya.

"Ibu, Rellza harus gimana kalo beneran dia ayah Rellza?" Rellza mengusap frame foto sang ibu, dia sangat merindukan ibunya, rasanya ia ingin memarahi semesta yang mengambil sang ibu secepat ini. Ditambah tiba-tiba orang asing mendatanginya dan dengan terang-terangan mengatakan jika itu ayahnya.

Rellza menarik nafas pelan, dia meletakkan kembali frame foto ibunya di tempatnya kembali. Siap-siap untuk bersih-bersih dan makan siang dengan makanan yang sudah ia beli tadi, dia tidak bisa memasak lauk namun setidaknya dia bisa memasak nasi jadi hanya lauknya saja yang ia beli.

Pikirannya dipenuhi oleh seseorang yang tiba-tiba muncul tadi, wajahnya memang sedikit mirip dengannya. Tapi bisa saja itu orang yang sedang mencari organ-organ anak kecil lalu dijualnya. Eh kan dia bukan anak kecil lagi.

Entah lah Rellza bingung.

. . . . .

Alfarellza
Tinggal sendiri sejak 1 Minggu lalu
Kelas X di SMA Bina Karya
Penyuka strawberry, tidak suka tomat

Itulah sedikit informasi yang baru Arche dapatkan dari asisten kepercayaannya.

"Aileen, biarkan aku membawa dan merawat anak kita. Aku janji aku akan merawatnya dengan baik." Gumam Arche sambil memandang foto Aileen di ponselnya.

. . . . .

"Haishh pakek mogok lagi, mana panas banget lagi ishh dasar motor kesayangan" Ini Rellza sedang misuh-misuh karena saat di perjalanan pulang kerumahnya tiba-tiba motor kesayangannya mogok di tengah jalan yang sangat terik ini.

"Huwaa ibu anak gantengmu dorong motor" rengek Rellza sambil mendorong motornya untuk mencari bengkel terdekat.

"Ini harus ditinggal dulu dek, soalnya gak akan selesai sehari. Udah lama ya gak service motornya?" Tanya abang-abang bengkel.

"Iya sih bang udah hampir setahun gak pernah service lagi, kira-kira berapa lama ya bang?"

"Hmm gak nyampe 3 hari deh diusahain"

"Jangan lama-lama ya bang, nanti saya rindu sama kesayangan saya. Menahan rindu itu berat bang"

"Bukan menahan rindu yang berat dek, ditinggal pas lagi sayang-sayangnya itu lebih berat"

Beruang Pemarah ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang