15. LOMBA 🐻

894 98 27
                                    

Happy Reading ^_^

. . . . .

"Mangkanya kalo ayah bilangin tuh dengerin, jangan masuk kuping kanan keluar beli gorengan..!!"

"He? Kagak nyambung si ayah"

"Diem kamu..!!" Sentakan ayahnya membuat Rellza menciut.

"Kan udah ayah bilang jangan terlalu banyak makan makanan pedes. Kenapa masih makan pedes, lihat kan sakit tuh perut. Kalo kamu sakit siapa yang khawatir ha, ayah juga kan. Kenapa susah banget sih di nasehatin, suka banget bikin ayahnya khawatir"

Rellza hanya diam saja mendengar omelan sang ayah. Padahal dirinya hanya diare tapi ayahnya sudah panik seakan dia sudah sekarat hampir merenggang nyawa. Apakah semua orang tua seperti ini ya, anaknya sakit malah diomelin bukan di sayang-sayang.

"Lain kali makan lagi seblak yang banyak biar makin sakit tuh perut" ternyata Omelan Arche belum selesai.

"Eh? Oke deh kalo gitu"

"Rellza ..!!" Sentak Arche lagi.

"Lohh ayah yang nyuruh kok" jawab Rellza dengan polosnya.

"Kamu kok nyebelin banget sih, anak siapa kamu he?" Si ayah mulai frustasi.

"Hmm anaknya si dokter amatir mungkin" jawab santai Rellza.

"Ya udah sana pergi gak usah tinggal sama ayah"

"Lahh kan ayah dulu yang ngajak-ngajak Rellza tinggal bareng, Rellza udah nolak, ayah yang maksa, sekarang malah diusir" Rellza tentu tidak mau kalah.

"Ya kamu kan bilangnya anak si Arjun bukan anak ayah"

"Lah ayah lebih aneh udah tau Rellza anak ayah masih juga mempertanyakan Rellza anak siapa"

Arche yang mendengar itu pun kicep tak berkutik. Dia merengut tanda kalah debat dengan si anak.

"Daripada ayah ngomel mulu dari tadi, mending ayah peluk Rellza sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daripada ayah ngomel mulu dari tadi, mending ayah peluk Rellza sini. Anaknya lagi sakit butuh kasih sayang bukan omelan" Rellza merentangkan tangannya meminta dipeluk sang ayah.

Arche menghela nafasnya dan langsung memeluk sang anak.

"Jangan sakit, ayah khawatir" gumam Arche mengeratkan pelukannya.

"Ayah juga jangan sakit, Rellza lebih khawatir" balas Rellza.

Arche melonggarkan pelukannya dan sedikit menjauhkan tubuhnya dari sang putra, ia pandangi wajah anaknya lamat-lamat seakan ini kali terakhir ia melihat wajah sang anak.

"Ayah kenapa liatin Rellza kayak gitu?" Tanya Rellza yang sedikit resah melihat pandangan sang ayah yang begitu mendalam.

"Nak .." panggil Arche pelan dengan atensi yang masih terfokus pada wajah anaknya.

Beruang Pemarah ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang