14. BERBAGI AYAH 🐻

1.1K 108 28
                                    

Happy Reading ^_^

. . . . .

"Gue pulang dulu yak ayah gue udah jemput" ucap Rellza berpamitan kedua sahabatnya di depan gerbang sekolah.

"Ciee sekarang seneng banget dijemput ayah Arche, dulu aja masem banget kalo liat ayah lo" ejek Galen, benar saja dulu dia sangat tidak suka jika ayahnya jemput, bahkan hanya melihat mobilnya saja sudah menghancurkan moodnya. Berbeda dengan sekarang baru melihat sekelebat mobil sang ayah saja sudah membuat hatinya berbunga.

"Bacot lo ah" Rellza berjalan menghampiri sang ayah yang juga berjalan ke arahnya.

"Ayah .." sapaan ini bukan datang dari Rellza namun dari kedua sahabatnya.

"Iyaa" balas Arche sambil tersenyum manis ke arah kedua sahabat anaknya.

"Ayah .. ayah .. ini ayah gue ya bukan ayah kalian" sentak Rellza sambil memeluk sang ayah dan menjauhkannya dari para sahabat kurang akhlaknya.

"Rellza, gak boleh gitu." Peringat Arche kepada sang anak.

"Kalian mau pulang? Bareng ayah aja" Rellza sontak melototkan matanya dan menganga lebar mendengar ucapan sang ayah.

"Boleh ayah?" Seru antusias Galen.

"Boleh dong, ayo bareng aja"

"Gak .. gak .. apaan sih, mereka loh bawa motor sendiri. Gak ada gak ada, enak aja bareng...!!!" Seru Rellza yang tentu saja tidak terima.

"Ishh pelit banget sih lo, Za"

"Ya kan kalian bawa motor sendiri, sana hush hush pulang sana"

"Ishh iya deh iya deh, gak jadi deh ayah kita bawa motor sendiri kok"

"Ya sudah kalo gitu, kalian hati-hati ya pulangnya"

"Iya ayah" ucap keduanya.

"Ayo pulang ahh" Rellza menarik sang ayah agar cepat-cepat menjauh dari kedua sahabatnya.

Kedua sahabatnya tersenyum melihat Rellza sudah kembali bahagia seperti itu. Walaupun mereka terlihat saling mengejek satu sama lain, tapi mereka tentu saling menyayangi. Tidak akan mereka biarkan satu pun sahabat mereka terluka bahkan bersedih.

"Seneng banget liat tuh anak udah bahagia sama ayahnya" gumam Galen dengan senyum tulus di bibirnya. Xavier sontak menoleh ke arah Galen dan langsung merangkul pundak sahabatnya.

"Gue juga, dan papa gue bisa jadi papa lo juga kok" ucap Xavier yang mengundang senyum lebih lebar dari Galen.

"Lo ada niatan gak buat nambah mama?" Celetuk Galen sambil memeluk sahabatnya dari samping.

"Dikasih paru-paru minta otak lo" Xavier langsung mendorong tubuh Galen membuatnya sedikit terjengkang. Xavier pergi meninggalkan sahabatnya.

"Woyy gue serius, nambah mama aja biar mama lo ada 3 weeii" teriak Galen mengejar sang sahabat.

"Bacot..!!"

. . . . .

"Ayahh .." panggil pelan Rellza.

"Ya sayang?"

"Jangan sayang sama orang lain yaa" ucapnya sambil menunduk dan memainkan kesepuluh jarinya.

"Ha? Maksudnya?"

"Ayah cuma boleh sayangi Rellza, gak boleh sayang orang lain..!!"

Arche mengerutkan keningnya mendengar ucapan anaknya yang tiba-tiba seperti ini.

"Tunggu, jangan bilang kamu cemburu karena temen-temen kamu tadi" seketika Arche menyadari sesuatu.

"Ishh ayahhh" Rellza malu karena ketahuan cemburu, dia pun mengalihkan pandangannya keluar.

Beruang Pemarah ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang