31. SEMU 🐻

585 82 23
                                    

Happy Reading ^_^

. . . . .

"Woyy bangsut lo sini lawan gue kalo berani..!!"

"Nyari masalah nih bocah.."

"Udahlah Za, pulang aja ayo"

"Enak aja, dia udah nabrak gue, gak minta maaf lagi"

"Apa? Lo mau minta ganti rugi, ha?"

"Eh lumut selokan, ayah gue kaya ya. Gue cuma mau lo minta maaf udah nabrak gue"

"Cuihhh lebay banget sih cuma kesenggol dikit aja, dasar si manja anak ayah, hahaha"

Permasalahan ini bermula dari Rellza bersama kedua sahabatnya makan di salah satu cafe di dekat sekolahnya. Namun tanpa diundang ada beberapa orang yang menyenggol makanan Rellza hingga tumpah tentu Rellza ngamuk ditambah orang tersebut yang tidak meminta maaf dengannya.

"Weeiii kutil kecoa lo dasar yaa" Rellza yang sudah kepalang emosi mengambil air minumnya dan menyiramnya ke tubuh orang tadi.

"Woyyy ayam penyet lo" alhasil keributan tak terelakkan lagi. Teman-teman Rellza berusaha untuk memisahkan keduanya dan juga teman dari orang yang menjadi lawan Rellza saat ini.

Hingga pegawai dan satpam cafe turun tangan memisahkan keduanya, barunya keduanya berhenti. Tentu Rellza dan orang tadi mengganti rugi kerusakan yang terjadi.

"Awas lo ya kalo ketemu, gue mutilasi lo" seru Rellza yang sudah ditarik keluar oleh kedua sahabatnya.

"Untung aja tuh manager cafe kagak manggil ayah lo, sempat manggil waahh ngamuk pasti"

"Ya pasti belain gue lah, kan gue gak salah"

"Hmm iya deh sih paling anak ayah"

. . . . .

"Oke .. sekarang ayahnya Rellza udah wangi.." ujar Rellza lalu mencium pipi sang ayah.

Arche hanya menghela nafas dan memutar bola matanya pertanda lelah. Rellza benar-benar memperlakukannya selayaknya bayi, sehabis mandi tadi tubuhnya dibalurkan minyak telon punya Rellza. Sepertinya anaknya ini ingin balas dendam terhadapnya.

"Loh loh .. kok ayahnya Rellza ini cemberut hmm .. kenapa cemberut ayaahh??" Basa basi Rellza, padahal dia sendiri sangat tahu penyebab sang ayahnya ini cemberut.

"Ayah kan udah bilang gak mau pakek minyak telon, kenapa masih dipakein, memangnya ayahmu ini bayi apa?"

"Hihi iya ayah itu bayi, bayi besarnya Rellza. Uhhh lutu na bayi na Lellja hmm .." Rellza mengusakkan ujung hidungnya ke hidung mancungnya sang ayah.

"Apa sih ihhh .." sekarang sepertinya sikap Rellza dan Arche berbanding terbalik.

Rellza tertawa melihat respon sang ayah yang baginya sangat menggemaskan.

"Udah-udah ahh, ayo kita kencan berduaa" Rellza langsung mendorong kursi roda sang ayah, untuk keluar kamar. Kamar Arche sekarang berada di lantai 1 guna mempermudah jika Arche ingin kemana-mana.

Rencana mereka hari ini memang ingin menghabiskan waktu bersama sambil bermain di luar. Karena cuaca dan udaranya sepertinya cerah dan terasa segar. Ayah dan anak ini memutuskan untuk melakukan piknik di taman yang tak jauh dari rumahnya. Dengan berbekal sederhana mereka menyiapkan segalanya dibantu oleh maid dan Sean.

Hanya butuh waktu 10 menit perjalanan menggunakan mobil tentu Sean yang mengemudi, mereka sampai di taman. Langsung Rellza menggelar karpet untuk mereka duduk dan menyiapkan perbekalan mereka yang cukup banyak.

"Sesuka itu kamu sama strawberry blender ya, nak?" Tanya Arche melihat Rellza sangat menikmati strawberry blender yang mereka bawa tadi.

"Enak tau ayah, ayah mau coba?"

Beruang Pemarah ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang