Happy Reading ^_^
. . . . .
"Kau sudah bisa melupakan kejadian itu?" Tanya Arjun setelah selesai melakukan pemeriksaan kepada Arche. Arche hanya diam dan tersenyum tipis tidak menjawab pertanyaan Arjun.
"Sepertinya kehadiran anakmu bisa perlahan membantumu" sambung Arjun.
"Aku melakukan ini hanya untuk mempertahankan agar anakku tetap di sisiku"
"Taruhan? Lagi?" Tebak Arjun dan di jawab dengan dengan anggukan singkat dan senyum sendu dari Arche.
Arjun pun menghela nafas pelan melihat jawaban Arche."Jangan selalu berani untuk mempertaruhkan semuanya, kau hampir kehilangan segalanya waktu itu" ucap Arjun serius.
"Ketika kau menginginkan sesuatu maka kau juga harus siap untuk kehilangan sesuatu yang lain" balas Arche dengan helaan nafas pelan.
"Aku hanya tidak ingin kejadian dulu terulang kembali"
"Tidak akan, kau tak usah khawatir"
"Cihh selalu itu yang kau katakan, awas saja kau taruhan-taruhan lagi ku gorok lehermu"
"Seram sekali dokter satu ini, sudahlah aku ingin menemui anakku, aku sudah merindukannya" Arche mulai beranjak untuk keluar dari ruangan Arjun.
"Pergilah, hasil pemeriksaan akan keluar seminggu lagi"
"Hmm" saat berada di ambang pintu Arche berbalik untuk mengucapkan sesuatu.
"Tapi membicarakan taruhan bukankan kita juga bertemu karena taruhan?"
. . . . .
3 hari berlalu bahu dan pergelangan kaki Rellza sudah mulai membaik, namun tetap pergerakannya masih terbatas dan Arche yang masih sangat memanjakan sang anak.
"Ayo lagi aaa"
"Bahu sama tangan gue udah bisa digerakin, kenapa masih disuapin sih ahh" keluh Rellza karena sang ayah masih kekeuh ingin menyuapinya.
"Sstt diem aja, nanti kalo kamu salah gerak terus nanti otot kamu pas kamu gerakin itu kaget malah nanti salah urat terus bahu kamu miring gimana, ha?"
"Lo tuh keliatan pinter tapi kok ternyata rada emmm" sebenarnya Rellza ingin mengatakan ayahnya ini bodoh tapi sedikit tidak sopan mengatakan hal itu kepada orang yang sudah merawatnya beberapa hari ini, dia masih punya hati nurani walaupun minus.
"Apa ayah rada apa ha?"
"Laahh sewot.."
"Udah ah makan aja ini" Rellza memaksa kembali Arche untuk menerima suapan demi suapan yang Rellza sodorkan.
Setelah memberi makan sang anak ini saatnya Arche yang memakan makanannya sendiri. Tidak membutuhkan waktu yang lama hanya sekitar 10 menit ia telah selesai.
"Woy duda prik" panggil Rellza setelah melihat Arche selesai makan.
"Hm, kenapa?"
"Gue mau sesuatu"
"Apa?"
"Strawberry blender" permintaan sang anak membuat Arche mengerutkan keningnya.
"Jus?"
"Bukan, strawberry di blender pakek gula dikit tapi gak sampe halus"
"Oohh kayak alpukat kocok"
"Haa iya bener" balas Rellza antusias.
"Ya udah bentar ayah buatin"
"Minta maid aja" ucap Rellza tidak enak, maksudnya bukan minta buatkan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Pemarah ✔️
Casuale[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Start : 12.12.22 End : 05.04.23 "Pulang" "Lo siapa?" "Ayahmu" Pada suatu hari ada sebuah kisah- Cut #plak ngedongeng Bu. Oke-oke ini hanya kisah sederhana Ayah Arche bersama putra tunggalnya yang sedikit nakal dan bar...