Happy Reading ^_^
. . . . .
"Tuan kecil, pakai ini ya jangan sampai lepas atau hilang" Sean memasangkan kalung di leher Rellza yang bandulnya terdapat GPS agar memudahkan mencari Rellza jika terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.
Di tengah persembunyiannya Rellza menggenggam bandul kalungnya berdoa agar ayah atau Sean bisa menemukannya di sini. Dia juga berharap Sean baik-baik saja sekarang.
"Akhirnya ketemu juga kau bocah" ternyata persembunyian Rellza bisa ditemukan oleh penjahat yang sedari tadi mengejarnya.
Langsung saja Rellza akan berlari, namun dengan cepat penjahat tadi menari tangan Rellza dengan kuat.
"Lepaskan..!!"
"Dia kau bocah..!!"
Rellza panik saat ini, ia takut jika nantinya ia akan dijadikan umpan dan membuat ayahnya terluka.
BUGH ..!!
Rellza dengan sekuat tenaga menendang selangkangan seseorang yang tengah memeganginya. Serta ia menginjak kaki 2 orang lainnya. Ia berlari lagi sekuat tenaga menghindari orang tersebut. Namun naas ternyata ada dua orang lagi menghadangnya di depan. Tubuh mereka jauh lebih besar dari tubuh Rellza, tidak mungkin jika Rellza bisa menang nantinya.
BUGH ..!!
Dengan keras dari arah belakang tengkuk Rellza dipukul oleh kayu yang membuat Rellza pingsan seketika. Mereka pun langsung membawa Rellza ke tempat yang diperintahkan.
. . . . .
"Rellza .. Rellza ..!!!" Teriak Arche memanggil kesayangannya saat sampai di rumah di mana ia meninggalkan Rellza.
Arche mengelilingi rumah tersebut mencari sang anak dan orang kepercayaannya. Tubuhnya kaku seketika saat melihat Sean terkapar di lantai dekat pintu belakang dengan darah di mana-mana.
"Sean .." Arche langsung mendekati dan memangku kepala Sean.
"Tu-an .. ma-af" ternyata Sean masih sadar.
"Tak apa kau tak salah .. sekarang mereka akan membawamu ke rumah sakit." Arche memanggil para medis yang sebelumnya sudah ia hubungi dengan meminta bantuan Arjun.
"Tu-an.." Sean menyerahkan ponselnya yang sudah terhubung GPS milik Rellza yang berada di bandul kalungnya.
"Terima kasih Sean, ku mohon bertahanlah. Aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu kepadamu"
Sean hanya tersenyum tipis mendengarnya, jika bisa ia juga ingin selalu berada di sisi Arche dan Rellza untuk melindungi keduanya. Lama kelamaan kesadarannya mulai menipis bersamaan tubuhnya diangkat menuju ambulance.
Setelah memastikan Sean sudah dibawa ke rumah sakit, sekarang gilirannya untuk mencari Rellza. Dia memantau GPS sang anak melalui ponsel Sean, dan itu tidak jauh dari sini.
"Rellza, ayah mohon bertahan, nak"
. . . . .
"Sepertinya anakmu tidak akan kembali lagi, sayang sekali dia tidak bisa melihat mamanya untuk terakhir kali" ujar Gantari sambil melirik pergelangan tangan kiri Niya, tersisa 35 menit lagi.
Di tengah keheningan malam yang diiringi suara detik dan hembusan angin, Niya sedang memikirkan cara agar bisa menghentikan kejahatan Gantari.
Perlahan namun pasti ikatan tangan Niya mulai renggang dan perlahan lepas, dia melirik borgol di tangan Gantari yang sedari tadi wanita itu mainkan. Dengan gerakan cepat Niya merebut borgol tersebut, dalam seperkian detik borgol itu sudah membelenggu tangan kanan Gantari dan tangan kiri Niya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Pemarah ✔️
Aléatoire[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Start : 12.12.22 End : 05.04.23 "Pulang" "Lo siapa?" "Ayahmu" Pada suatu hari ada sebuah kisah- Cut #plak ngedongeng Bu. Oke-oke ini hanya kisah sederhana Ayah Arche bersama putra tunggalnya yang sedikit nakal dan bar...