Seminggu setelah kejadian kesalahpaham yang berakhir memadu cinta itu. Jieun tidak melihat wendy lagi setelah kejadian itu hingga sekarang. Jieun juga tidak mencari tahu kabar wendy ataupun mencari tahu lebih hubungan yoongi dan wendy, wanita itu sepenuhnya percaya pada perkataan yoongi waktu itu.
Yoongi dan jieun tengah berada dirumah yoongi setelah menyelesaikan kelas pagi mereka. Duduk santai diruang tv dengan jieun yang tidur dipaha pria itu.
"Makan siang mau dimana ji.?" Dirumah ato mau diluar.?" Tanya lembut yoongi sembari mengelus sayang kepala sang kekasih.
"Boleh diluar saja yoon.? Aku ingin makan sushi." Ucap jieun memandang pria itu.
Yoongi menganggukan kepala setuju. "Tentu saja. Apapun yang kau inginkan ji." Ucapnya seraya menampilkan senyuman manisnya.
Mendengar itu membuat wanita itu tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Mengangkat setengah tubuhnya jieun dengan cepat mengecup bibir yoongi dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan yang membuat kekehan kecil keluar dari mulut pria itu.
"Sudah mulai berani sekarang. Mmhh." Ucap yoongi menggoda jieun lalu menunduk kemudian menyingkirkan tangan jieun yang menutupi wajahnya.
Saat membuka mata jieun dikagetkan dengan tatapan lekat yoongi yang sangat dekat dengan wajahnya. "Yoong---i."
"Jangan membuat aku tidak bisa melihat wajah cantikmu ji. Dan lakukan apapun, sesukamu pada diriku." Setelah mengatakan itu yoongi langsung mencium bibir jieun lembut, melumatnya sangat pelan seolah takut membuat bibir kekasihnya itu merasakan sakit, menyalurkan rasa sayanganya lewat ciuman itu.
Cukup lama mencium kekasihnya yoongi menyudahi dan membiarkan wanita itu menghirup oksigennya. "Ayo pergi." Ucap yoongi sambil mengusap-usap bibir jieun dengan jarinya. Jieun hanya menganggukan kepala kemudian yoongi membantu jieun berdiri.
Saat diperjalanan menuju restoran jieun memang memejamkan mata untuk mengistirahatkannya sebentar, wanita itu memang bangun cukup pagi karna memang mempunyai kelas pagi hari ini.
Ponsel jieun memang sudah beberapa kali bergetar tapi wanita itu tidak menghiraukannya, tapi saat ponsel itu tidak kunjung juga berhenti akhirnya wanita itupun mengambilnya dan mengerutkan dahi saat melihat siapa yang menelponnya. Yoongi melihat ekspresi bingung jieun tidak bisa untuk tidak bertanya.
"Siapa ji.?"
"Jin oppa."
"Jin hyung.?" Tanya yoongi lagi dan jieun hanya menganggukan kepala kemudian menjawab panggilannya.
"Ya oppa."
"........"
"Kok bisa.?"
"......."
"Baiklah oppa aku akan segera kesana. Yoongi juga sedang bersamaku oppa."
"......"
"Iya oppa." Setelah mengatakan itu jieun menutup telponnya membuat pria disampingnya mengerutkan dahi keras.
"Kenapa ji.?"
"Kita kerumah sakit sekarang yoon. Wendy mencoba bunuh diri." Ucap jieun khawatir.
"Ck. Kenapa kita yang harus kesana ji. Kita tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Tidak usah.!!" Ucap yoongi dengan rahang yang mengeras. Pria itu benar-benar sudah tidak mau lagi berdekatan dan berhubungan dengan wanita itu.
"Kalo begitu aku sendiri saja yang kesana." Ucap jieun kesal dan memalingkan wajahnya keluar jendela.
"Tidak boleh.!!" Jawab yoongi cepat dan tegas. Menghembuskan nafas kasar kemudian mengalah. "Baiklah."

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Random" Kamu Akan Selalu Menjadi Milikku " - Min Yoongi Ini khusus yang 18+ yah jika masih dibawah umur tolong jangan dibaca .... Mohon pengertiannya 🙏🙏🙏 Semoga suka yah 😊