Bagian 4 - Sugar Daddy

11.7K 287 0
                                        

Pada akhirnya Vira bukan melangkah menuju ruangan Deris, melainkan perpustakaan. Matanya berbinar terang mendapati sebuah kotak kecil terselip di antara novel romance dan buku sejarah. Sungguh tempat yang aneh, Sulthan memang unik.

Mengambil kotak itu, tak tanggung-tanggung, Vira langsung membuka, ia dapati satu kunci elegan nan mahal tengah tersenyum manis padanya. "Oh baby, you are cute," bisik Vira mengeluarkan kunci dari kotak, mencium gemas dan, setelahnya melangkah meninggalkan perpus. Ini saatnya ia mencoba mobil baruuu! Ugh, Vira merasa beruntung dipertemukan dengan Sulthan yang royal nan tampan. Bayangkan saja, katanya lima hari lagi, tapi, tahu-tahu siang ini sudah sampai di kampus Vira.

Langkah lebar, terus melangkah lebar, Vira mengincar parkiran mobil. Ia pun membutuhkan waktu beberapa detik guna sampai ke sana. Begitu memijakkan kaki di tanah parkiran, ibu jari Vira yang super lentik itu bergerak lembut menekan tombol yang ada di remote, ia mencari keberadaan si gairah, oke, kenapa ia namakan gairah? Sebab untuk mendapatkannya Vira harus bergairah! Terutama di atas ranjang bersama Sulthan.

Tekan terus, tekan lagi, tekan sampai dapat. Vira melangkah riang bak anak TK pulang dari sekolah.

Titit.

Kepala Vira menoleh ke asal suara itu, and .... "Damn!" Mulut langsung berkata indah, bentuk kagum nan syukur yang sangat berbeda dari orang kebanyakan. "Ini beneran?!" Vira menutup mulut yang menganga, lalu, membawa kaki melangkah menuju gairah manja membara itu.

Katakan saja Vira norak, ia tidak ambil peduli, kini kedua tangannya sibuk mengusap mewahnya hadiah dari daddy Sulthan yang baik hati! "Aaa!" berteriak tertahan, Vira melompat-lompat girang, ia pun langsung memasuki mobil tersebut.

Tanpa ba bi bu, Vira lupa ingatan bahwa ia tidak boleh menghubungi Sulthan lebih dulu, ia sudah terlanjur menekan nomor Sulthan, bahkan melakukan video call!

Menunggu dengan riang, Vira menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri, ia sentuh setiap sudut mobil. "Dad!" sapa Vira sesaat panggilan diterima.

Di seberang sana terlihat wajah dingin Sulthan.

"It's so fancy! Makasih ya, aku suka bangettt!" Heboh Vira belum menyadari jenis mimik yang Sulthan pasang. Wanita itu terlalu bahagia, sangat amat bahagia!

Sulthan diam, terus menatap Vira, ingin tahu sampai di mana kehebohan si cantik itu. Dan kehebohan berlangsung lumayan lama, Vira terus mengoceh tentang betapa bahagia ia menerima mobil ini. "Tapi, aku belum mahir bawa mobilnya, gimana ya, Dad?" Cemberut sendiri, Vira menyandarkan punggung ke badan kursi, satu tangan masih memegang ponsel agar Sulthan bisa melihat wajahnya, sedang satu lagi mengusap-usap stiur kemudi.

'Kunci mobilnya,' titah Sulthan jelas tidak menjawab pertanyaan Vira.

Dahi si wanita mengerut, mencerna perintah yang diberikan. Apa ini? Tapi, alih-alih protes ia tetap melakoni yang diperintahkan. "Udah. Kenapa, Dad?" tanyanya kebingungan.

Terlihat Sulthan menyandarkan tubuh di kursi kebesarannya, pria itu menopang siku ke lengan kursi, membawa ibu jari menumpu dagu dan jari telunjuk mengusap bibir. 'Sebutkan kesalahan kamu dalam hitungan lima detik, jika tidak bisa buka pakain kamu.'

Kedua mata Vira auto melotot lebar, apa-apaan ini?!

'Satu.'

"Dad!"

'Jawab.'

Mati! Apa? Apa kesalahannya?!

'Dua.'

Melarikan bola mata ke mana-mana, Vira memutar otak, segera menghidupkan tanda warning agar si otak lebih cepat menemukan jawaban.

'Tiga.'

He Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang