Bagian 20 - Jadi Pacar Saya

5.4K 210 4
                                    

Sebenarnya Sulthan kurang yakin Deris percaya dengan alasan Vira tadi, namun, ia mencoba percaya dengan takdir, mau membawa Deris ke dalam kubangan percaya, atau kubangan tidak percaya. Terserah

Well, lupakan tentang itu, sekarang Sulthan tengah menatap lurus ke depan, tepatnya pintu kamar mandi, di mana nanti si sugar baby akan keluar dan memanjakan mata Sulthan dengan fashion week ala-ala. Oke, pakaian yang dibeli oleh wanita itu terlalu banyak.

Sembari menunggu yang tak keluar-keluar itu, Sulthan memilih memainkan ponselnya, membalas beberapa email, juga membintangin yang penting-penting.

Hanya tinggal hari ini, keesokannya ia sudah kembali ngantor dan Vira akan pulang ke Jakarta. Hah ..., kembali ke dunia penuh tipu-tipu.

Cklek.

Suara pintu terbuka menerjang gendang telinga Sulthan, yang mana hal tersebut otomatis membuatnya menatap ke arah asal suara. "Wo, wo, wo," gumamnya mengerjapkan mata. Apa yang ia lihat ini?! Bidadari dari mana yang ada di hadapannya?! Kenapa cantik sekali hanya karena sehelai kain yang menutupi tubuh seksi itu?

"Gimana, Dad?" Vira bertanya, ia memutar tubuh, di mana gerakan itu berhasil membuat pakaiannya tersikap sehingga memperlihat bikini seksi milik wanita itu.

Damn! Sulthan harus menahan diri atau fashion week ala-ala ini akan berakhir. "Next!" kata Sulthan memberikan ibu jari.

Vira tersenyum lebar, kemudian kembali ke dalam kamar mandi, hanya membutuhkan waktu dua menitan ia kembali keluar, Sulthan bertepuk tangan, hal itu terjadi hampir delapan kali, dan kata Vira, ini pakaian terakhirnya, yang paling utama, terthe best menurutnya, dan ia pastikan Sulthan akan sangat suka.

Oke, Sulthan menunggu, apakah hidangan utama di sini? Ia memilih menunggu tanpa menatap ke mana-mana, hanya fokus menatap lurus ke depan.

Wah ..., ia tak menyangka kain-kain sederhana tadi mampu mempercantik Vira, seluar biasa itu. "Baby," panggilnya tidak sabaran.

"Iya, Dad! Wait, i'm coming, Handsome!"

Sulthan tersenyum kecil, dengar? Sulthan suka sahutan Vira untuknya, entahlah kenapa, tapi, yang pasti terdengar manis.

Setelah kalimat sahutan itu, pintu kamar mandi langsung terbuka, dan kedua mata Sulthan menatap dari kaki mulus hawa di sana, yang melangkah keluar menghampirinya.

Tidak lama, pelan ...., pelan ..., dan! "Shit!" Sulthan mengumpat, menatap Vira selapar singa menemukan rusa di tengah hutan.

Vira tersenyum puas akan reaksi sugar daddynya, ia menyelipkan helai rambut ke belakang telinga.

Saat ini, wanita itu hanya mengenakan bikini pantai! Kapan Vira membeli itu?!

Bersama tingkah sintingnya, Vira memutar-mutar tubuh, ia perlihatkan bagaimana bentuk bokong dan punggungnya.

Oh ini tidak bisa dibiarkan lama-lama, dengan gerakan cepat Sulthan bangkit dari posisi, ia hampiri Vira, ia gendong tubuh itu ala karung beras.

"Daddy!"

Plak!

Bokong Vira langsung mengenai tamparan yang menurut si empu bokong tidak ada sakit-sakitnya.

Sulthan membawa tubuh seksi itu ke ranjang, ia lempar ke sana, kemudian, tidak pakai gerakan ini dan itu Sulthan sibuk melepas gesper, oh no!

"Dad! Pemanasan please," bisik Vira ngeri sendiri jika dalam beberapa detik Sulthan langsung masuk tanpa membuatnya kebasahan terlebih dulu.

Sulthan diam, menatap tepat ke dalam mata Vira yang mengerjap ngeri.

He Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang