DUA

327 51 8
                                    

"Heh lo!"

Langkah Lia terhenti saat ia mendengar seseorang meneriakinya. Baru juga memasuki halaman sekolah. Lia memejamkan matanya sejenak lalu memutar badannya. Ia mendapati kelompok Kingdom Revenger di tempat kemarin terakhir mereka berada di sekolah. Seolah area itu memang khusus tempat parkir mereka.

"Eh, James. Hai!" sapa Lia tersenyum hingga muncul bulan sabit di wajahnya.

Namun semanis apapun senyumannya, kulkas tujuh pintu yang bisa berjalan itu tetap memberikan ekspresi datar. Sialan! batin Lia. Untung saja kesabaran Lia tebal, jadi tidak bisa terkikis hanya karena ia mendapat respon sedemikian rupa dari James.

"Mau kabur lo?"

"Gak!" sangkal Lia cepat.

Lia itu bukan mau kabur. Dia cuma mau waktu sebelum berurusan sama James dan kawan-kawannya. Masa baru sampai sekolah udah harus berurusan sama dia. Lia hanya bisa menghela napas pasrah aja.

"Bawain tas gue!"

Lia refleks merentangkan tangannya dan menangkap lemparan tas milik James yang untungnya mendarat tepat di pelukannya. Bersyukurnya tas itu tidak mengenai kepalanya. Lihat saja kalau sampai berani menyentuh helai rambutnya, Lia berjanji akan menyerang James secara brutal saat itu juga.

"James tapi kelas lo itu jauh dari kelas gue!" ujar Lia mengingat lingkungan kelas James itu masuk area berbeda sama deretan kelas IPA. Cukup jauh lah ya, apalagi sekolah ini tuh juga sekolah favorit. Jadi gak mungkin juga cuma punya tiga kelas disetiap jurusannya.

"Resiko lo, cepat bawa. Awas aja kalo nanti gue udah dikelas, itu tas gak ada!"

Lia meremas tas James sebagai rasa gemasnya. Sabar Lia, tidak apa. Lia menatap ke arah kepergian James dan teman-temannya yang Lia yakini bukan ke arah kelasnya. Gadis itu melirik jam tangannya, lalu menghela napas pasrah. Setelah itu ia bergegas pergi ke kelas James, mengingat jam pelajaran pun akan segera di mulai.

Cukup butuh effort yang besar juga untuk mencari kelas James, Lia termasuk murid baru di sekolah tersebut. Untungnya ketika Lia bertanya, seseorang langsung memberikan arah padanya. Namanya Chesara. Orangnya tinggi, Lia ampe insecure liatnya.

"Permisi, boleh tanya gak!" tanya Lia pada beberapa murid cewek yang saat itu berada di depan kelasnya. Lia melirik sekilas tulisan di atas kelas tersebut.

'2A-IPS'

"Ya, kenapa?"

"Kamu tau kelas James?" cewek itu melihat ke arah Lia dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Murid baru?" Lia mengangguk kemudian.

"Pantes." celetuk gadis di sebelahnya. Lia melirik sekilas nama cewek itu.

'Echa'

"Kelas James diujung koridor. Lo cari aja kelas 2E-IPS!" sahut cewek yang Lia tanyakan.

"Makasih Chesa!" sahut Lia sebelum akhirnya melenggang pergi.

"Kok dia tahu nama gue!" celetuk cewek itu pada temennya.

Temennya hanya menghela napas pelan. "Ya iyalah, dia bisa baca!"

"Hah?"

"Itu name tag lo bego."

Chesa melirik name tag yang bertengger indah di dadanya. "Oh iya!"

"Dasar!"

"Tapi Cha, moga tu anak baik-baik aja deh!" ujar Chesa sebelum akhirnya keduanya menatap kembali ke arah punggung Lia yang udah hampir tak terlihat.

"Udah ah, yuk masuk bentar lagi bel!"

Echa buru-buru masuk kelas diikuti oleh Chesara di belakangnya. Merasa iba pada Lia, hanya saja mereka juga tak ingin berurusan dengan anak-anak Kingdom Revenger dan beberapa orang di sekitarnya. Alhasil keduanya hanya berdoa agar Lia baik-baik saja kedepannya.

RED FLAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang