"Udah sembuh lo?"
Pertanyaan itu berhasil membuat Lia berdecak kecil. Rasanya perutnya tergelitik karena geli. Tumben sekali makhluk seperti pemuda di hadapannya ini mengkhawatirkan kondisinya. Sepertinya, kepala pemuda itu habis dihantam benda keras, hingga ia terlihat sangat aneh.
"Oh come on, seorang James peduli?!"
"Minimal makasih kek udah di khawatirin!"
"Not, really..." Lia mencibir.
"Kenapa? Lo pasti ke sini karena ada tujuannya kan?!"
"Ada hubungan apa lo sama Yoel?"
"Itu bukan urusan lo!"
"Kata siapa? Lo masih...."
"Iya gue tau, perjanjian kita belum kelar!" sanggah Lia cepat. "Terus apa hubungannya sama Yoel?"
"Gue gak suka liat lo caper ke dia!"
"Caper?" Lia bahkan tak habis pikir dengan jalan pikiran James. Kenal Yoel dengan baik saja tidak, bagaimana bisa dia mencari perhatian pada pemuda itu.
"Udah cukup gue biarin lo deketin Haris, apa lo belum puas?!"
"Itu hak gue mau deket dengan siapa pun!" sanggah Lia dengan cepat.
"Jangan bilang lo cemburu!" sargah Lia cepat.
"Mimpi!"
"Halah lo ngaku aja deh!" Lia sedikit mendekat ke arah James dan membuat pemuda itu berdecak kesal.
"Gue tau itu hak lo, tapi bukan orang di sekitar gue!"
Lia memutar bola matanya jengah. "Terus salah gue gitu?"
"And stop bikin semua orang berspekulasi kalo apa yang menimpa lo ini adalah ulah Karen. Dia sejak awal sama gue!"
Lia mendengus kesal. Sejak kejadian Lia ditemukan tak sadarkan diri, banyak orang yang membicarakan itu ulah Karen. Beberapa orang merasa Lia pantas mendapatkan musibah itu karena dirinya menyebalkan dan membela Karen. Sebagian lainnya menganggap apa yang terjadi pada Lia itu benar-benar keterlaluan. Mengingat dari banyaknya korban Bullying Karen, Lia yang terparah mendapat serangan fisik. Bukan lagi dikerjai secara mental.
"Gue gak bayar mereka buat bilang kaya gitu ke cewek kesayangan lo itu. Harusnya lo mikir kenapa gue bisa bersinggungan sama dia....."
"Itu salah bokap lo bukan salah dia, Lia!"
"Oh really? You don't know me well James, so stop talking like you know everything!"
"But her doesn't know everything like you know everything. Jadi stop salahin Karen atas apa yang terjadi di hidup lo. Lo pikir dia gak stres, dia....."
"Lo pikir berapa lama gue mendem semuanya? Lo pikir selama ini gue baik-baik aja? Kalo lo khawatir soal dia, gimana dengan gue?!" Lia mengepalkan tangannya dengan kuat. Bahkan nada suaranya mulai meninggi saat ini.
Nafas gadis itu mulai tersenggal. James mengatupkan bibirnya dan hanya menatap ke arah manik mata Lia yang terlihat tak suka atas pembelaannya. Gadis itu memalingkan wajahnya setelah itu.
"Kalo lo cuma mau diskusi tentang dia ke gue. Gue gak perduli apapun tentang dia, jadi lo boleh pergi!"
Lia hendak meninggalkan James saat itu juga tapi James menahan pergerakannya. "Sorry but gue mohon setidaknya biarin Karen tenang, gue gak mau dia malah drop karena....."
"How about me?" ucap Lia dengan suara bergetar.
"Lo egois kalo lo pikir gue baik-baik aja selama ini!" Lia menghempaskan tangan James setelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RED FLAG
Roman pour AdolescentsBerbicara soal red flag, kebanyakan orang pasti akan menghindarinya. Apalagi soal "red flag in relationship". Sudah bisa dipastikan banyak orang lebih memilih menghindari hal itu. Namun siapa sangka Julianne Coralline Oswold malah hobi banget deket...