21

1.9K 254 2
                                    

Jangan lupa follow ya, sebagian part, aku privat☺️🙏🏻










Baran menghetika mobilnya tepat di parkiran sekolah. Ia keluar dari mobilnya lalu berlari membukakan pintu untuk chika keluar.

"Seharusnya ga usah repot repot, gw bisa sediri"omel chika.

Baran hanya diam, ia menutup kembali pintu mobilnya. Stelahnya baran berlari kecil untuk menyeimbangkan jalannya dengan chika.

"Kenapa akhir akhir ini kamu sangat diam chika"tanya baran membuat chika tersedak.

Ia menatap baran dari atas sampai bawah. Apakah pria ini semakin bodoh. Bahkan hari hari kemarin saja dirinya memang diam dan tak banyak bicara.

"Ada masalah chika?"tanya baran lagi.

"Gak"chika mempercepat langkahnya, membuat baran mendengus kesal.

"Kalau ada masalah cerita sama baran"ucap baran, ia melebarkan langkah kakinya saat chika kembali mempercepat langkahnya.

Baran merogoh tasnya, mengambil sebatang coklat yang kemari ia beli untuk chika.

"Nih, makan coklat biar beban pikirannya hilang"ucap aran menyondorkan sebatang coklat kepada chika.

Chika menatap coklat yang baran berikan padanya. Ia mengambil coklat itu.

"Makasi"

"Sama sama cantik"ucap baran tengil.

Chika memutar kedua bola matanya malas, ia kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

"Hey chika! Temen mu yang baik ini masa di tinggalin sih!"teriak baran mengejar chika.

"Ga usah cemberut gitu dong, aran kayak gitu karena dia belum tau kalau chika itu jalang"ucap katrin.

"Tau, santai aja kali fio, gw yakin cepet atau lambat baran bakalan tau"ucap deo.

Fiony terdiam sambil menatap kearah baran yang tertawa sambil menjahili chika.

Ia menghela nafsanya, tatapanya beralih ke arah deo dan juga katrin.

"Gw tau kok chika itu masuk agensi penyanyi terkenal di bantu sama aran. Tapi..."ucap fiony terhenti.

"Tapi apa?"tanya katrin.

"Lo mau hancurin karinya gitu?"tanya deo.

Fiony menggelengkan kepalanya."gak, gw ga iri sama hal itu, gw cuman mau baran. Bukan karirnya"

"Terus, sekarang lo mau apa?"tanya deo.

"Gw mau, lo berdua bantuin gw nyari tau kakak kelas yang kemarin datengin chika"ucap fiony.

"Haduh... mantan kakak kelas itu yah... payah weh! Kalau lo mau nyari masalah sama tuh mantan kakak kelas kita, mending jangan deh fio. Tuh kakak kelas bahaya banget weh"ujar deo yang di balas anggukan cepat oleh katrin.

"Mending ga usah deh fio"ucap katrin.

"Ck! Bukan gw mau nyari maslah sama tuh orang, tapi gw mau ngajakin kerja sama ege!"kesal fiony.

"Ngomong dong dari tadi, btw kapan ngelakuin rencananya?"tanya deo.

"Kamu nenye? Iya kamu nenye?!"kesal fiony."sekarang lah bego! Nanya mulu lo"

***

Bel istiraha sudah berbunyidari 10 menit yang lalu, tapi sepertinya baran dan juga chika tidak ingin meninggalkan kelasnya untuk menuju kantin mengisi perut mereka yang kosong.

Baran mengerutkan keningnya menatap ke arah chika yang sedari tadi menulis tapi menghampusnya kembali.

"Kamu sedang nulis apa sih chika?"tanya baran, ia ingin melihat apa yang di tulis chika di buku tersebut. Tapi dengan cepat chika menutupi buku itu.

"Ga usah kepo deh!"ketus chika.

Chika kembali menulis tapi dengan menutupi area samping bukunya agar baran tidak dpat melihat apa yang ia tulis.

Baran mendengus kesal menatap ke arah chika yang kembali sibuk dengan bukunya itu.

"Chika, kamu ga leper?"tanya baran.

"Enggak, kalau lo laper ya udah ke kantin aja, ga usah mungguin gw"sahut chika.

Baran menghela nafasnya pasrah."ya udah deh, aran ke kantin bentar ya..."izin baran.

Chika hanya berdehem menanggapi ucapan dari baran.









Tbc...

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang