86 S2

1.1K 186 11
                                    

Selama di lokasi syuting, chika lebih banyak melamun. Dirinya masih memikirkan kejadian tadi malam, dimana dirinya dan aran bertengkar.

"Chik, kenapa?"tanya vito, ia membawa segelas teh manis untuk chika.

"Ga papa"sahut chika.

Vito menghela nafasnya, ia menatao raut wajah chika yang terlihat kelelahan.

"Ini minum teh nya, kamu jangan terlalu kecapean. Kasian sama kandungan kamu"ujar vito.

Chika tersenyum tipis mendengar ucapan dari vito. Ia menerima teh yang vito bawakan untuknya.

"Pelan pelan minumnya, masih sedikit panas"ucap vito.

Chika menyeruput tehnya. Setelahnya ia menaruhnya di meja yang berada di hadapanya.

"Ada masalah?"tanya vito.

Chika diam, ia menghela nafasnya panjang.

"Maaf kalau aku kepo"ucap vito tak enak.

"Aku berantem sama aran"ucap chika pelan.

"Kenapa? Gara gara aku ya? Maaf ya chik"

Chika menggelengkan kepalanya."bukan karena kamu kok"

Chika menyandarkan tubuhnya, di sandan kursi.

"Aran selingku vit"ujar chika pelan, namun sedikit bergetar.

"Jangan nangis chik, sabar ya"ucap vito mengelus bahu chika.

Bagaimana bisa orang secantik dan sesempurna chika di selingkuhi oleh suaminya.

Jika vito menjadi suami chika, vito tak akan menyia nyiakan gadis yang berada di sampingnya ini.

Tapi dirinya cukup sadar diri, chika sudah memiliki suami, tak mungkin dirinya merebut istri sah orang.

"Aku yakin kok chik, pasti aran berubah. Apa lagi sekarang kamu lagi mengandung anaknya"ujar vito.

"Yang sabar ya chik"lanjutnya.

***

Aran merenggangkan ototnya, ia perlahan membuka matanya.

Pukul sudah menunjukan jam setengah sembilan. Hari ini adalah hari minggu, dirinya liber berkerja hari ini.

Ia menatap sampingkasurnya, tempat dimana chika tertidur pulas di sampingnya.

Aran menghela nafasnya saat mengingat kejadian semalam.

Handphone aran perbunyi, aran mengambilnya di nakas.

Ia tersenyum tipis saat melihat nama yang menelfonnya.

"Halo"

"Hiks aran..."

Wajah aran menjadi panik saat mendengar suara tangis gadis yang akhir akhir ini ia sering temui.

"Kamu kenapa?"

"Kangen.... hehe"

"Ck! Kak beneran deh!"ketus aran.

"Kesini dong ran, ya... aku ga terima penolakan bye sayang"

Sambungan telfon itu terputus, aran menggelengkan kepalanya. Ia segera beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Dirinya harus segera bersiap siap untuk menemui gadis itu.

***

Aran menghentikan mobilnya di depan rumah berwanah coklat, nomor 6.

Ia turun dari mobilnya. Saat sedang menutup pintu mobilnya, tubuh aran terhuyung karena gadis yang sering mengganggu fikirianya itu memeluknya debgan erat.

"Sesek nih"ucap aran terkekeh kecil, ia mengelus punggung gadis itu.

Gadis itu melepaskan peukanya dari aran, lalu ia mengecup pipi aran kemudian berlari memasuki rumahnya.

"Dasar gadis nakal"ucap aran, ia berjalan memasuki rumah gadis itu dengan labgkah lebar.








Jadi siapa yang selingkuh?

Aran atau chika?






Tbc

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang