88 S2

1.1K 225 5
                                    

"Sepi banget rumahnya"

"Mungkin aran udah pergi kerja pi"sahut chika.

"Ya udah, chika masuk ya"ucap chika mencium punggung tangan papi nya.

"Kalu gitu papi berangkat kerja"

Chika menganggukan kepalanya.chika berjalan menuju pintu utama rumahnya.

"Pagi non chika"sapa satpam yang menjaga rumahnya.

"Pagi pak"

"Non ini... kunci rumah... tadi den aran sengaja tinggalin kuncinya. Katanya den aran besok pulangnya"ucap satpam itu memberikan kuci rumah pada chika.

Chika mengambil kunci rumahnya."makasih ya pak"

"Iya sama sama non"

***

Chika masuk ke dalam kamarnya dan juga aran, ia menaruh kopernya di samping lemari.

Kamarnya nampak rapih, tida ada yang berantakan sama sekali.

"Loh... baretnya ketinggalan..."ucap chika melihat baret aran yang berada di nakas.

"TNI pikun ini ck!"desis chika.

"Anter gak ya..."gumam chika.

Ia mengambil baret aran, chika berjalan menuju cermin. Ia mencoba baret aran.

Ia memakainya di kepalanya."ck... cocok juga jadi TNI, salahnya ga minat"ucap chika.

Chika melepaskan baret suaminya dari kepalanya. Ia mengambil tasnya lalu memasukan baret aran kedalam tasnya.

"Ater aja deh, kasian kalau ketinggalan"ucap chika.

***

"Selamat siang bu, ada keperluan apa ya?"

"Saya istrinya pak aran, mau nganter baretnya ketinggalan"ucap chika.

"Komandan aran, ada di dalam... Sebentar saya bula pagarnya dulu bu"ucap sopan satpam itu.

Setalah pagar itu terbuka, chika memasukan mobilnya kedalam area kawasan TNI AL.

"Bu... tadi saya liat komandan aran berada di lapangan, ibuk bisa kesana saja"jelas satpam tersebut.

Chika menganggukan kepalanya."terimakasih ya pak"

Chika berjalan menuju lapangan yang di maksud.

Disana chika melihat aran yang sedang berdiri di tengah lapangan dengan terik matahari di siang hari.

Suminya itu tengah mentap para TNI AL yang sedang pelatihan.

Chika berjalan mendekati aran, rambutnya tertepa angin di siang hari. Membuat pesona kecantikanya terlihat.

Walaupun sedang hamil, kecantikan chika tidak pernah hilang.

"Oy! Liat apa itu...! Matanya lurus kedepan jangan liat liat samping!!!"teriak aran melihat salah satu anak didiknya tidak fokus menatap arah depan.

"He! Bini lo itu di samping"ujar aldo yang berada di samping aran.

Aran menoleh ke arah sampinga, ia sedikit menunduk menatap ke arah istrinya.
Tangan aran terulur ke atas kepala chika, agar istrinya itu tidak terkena panasnya matahari.

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang