79 S2

1.2K 251 5
                                    

Udah pada tidur belum sih?






Baran berjalan masuk kedalam rumahnya dengab tergesah gesa. Ia menoleh kesana kemari, mencari chika.

Apa istrinya itu belum pulang.

"Tapi lampunya udah di hidupin semua. Pasti chika udah pulang"gumamnya.

Aran naik kelantai dua menuju kamar mereka. Ia membuka pintu kamarnya, dirinya bernafas legah melihat chika yang sedang duduk bersandar di kasur sembari membaca majala.

"Sayang"panggil aran.

Chika menoleh, ia tersenyum menyambut suaminya yang sudah pulang.

Aran menjongkokkan dirinya di samping chika. Ia mengelus punggung tangan istrinya.

Wajah aran tercetak jelas raut khawatir."kamu gak papa kan?"

Chika mengerutkan keningnya, ia menggelengkan kepalanya.

Emangnya dirinya kenapa?

"Ga papa kok. Emangnya kenapa sih hm?"tanya chika mengelus rahang tegas milik suaminya.

"Tadi kenapa kamu di gendong sama cowowk yang waktu itu antar kamu ke rumah?"tanya aran.

Chika terkejut, bagaimana bisa aran tau kalau dirinya tadi sempat di gendong oleh vito.

"Kamu tau darimana?"bukannya menjawab, chika malah balik bertanya.

"Shani ngirim aku foto kamu di gendong sama cowok itu..."ucap aran.

"Kamu ga papa kan?"tanya aran lagi memastikan.

"Gak papa kok sayang, kamu kenapa sih khawatir banget"ucap chika mencolek hidung aran.

"Ya gimana ga khawatir, orang kamu sampi di gendong gitu..."

"Aku tadi di gendong sama vito gara gara kak iren"ucap chika memanyunkan bibirnya.

"Emangnya kenapa?"

Chika yang tadinya cemberut ia langsung tersenyum. Ia tak menjawab ucapan dari aran. Chika turun dari kasur lalu berjalan menuju lemari.

Aran hanya diam menatap punggung istrinya.

Chika berbali kembali menaiki kasur sembari membawa secarik amplop putih.

"Ini"ucap chika memberikan amplop putih itu pada suaminya.

"Apa ini?"

"Buka aja sayang..."ucap chika lembut.

Aran yang tak mau penasaran lebih lama, ia segera membuka amplop yang di beri oleh chika.

Ia mengeluarkan selembara kertas yang cukup tebal dari dalam amplop.

Kening aran mengerut, ia menatap intens foto di kertas itu.

"I-ini kamu hamil?"tanya aran tak percaya.

Ia menatap ke arah chika yang tersenyum sambil menganggukan kepalanya semangat.

Chika yang melihat wajah syok aran ia terkekeh kecil.

"Kenapa sih mukan gitu"ucapnya sembari terkekeh.

Aran menutup mulutnya yang sedikit terbuka dengan tanganya. Ia kembali menatap pada foto USG itu lagi.

"Kamu beneran hamil?"tanya aran lagi.

Dirinya seakan tak percaya. Mereka baru saja dua kali melakukan hubungan intim, tapi sudah jadi aja.

"Iya... kenapa sih kok ga percaya gitu?"tanya chika heran.

"Wow... hebat juga berudu berudu aku"ucapa aran.

Chika memukul bahu suaminya."ih apaan sih!"

"Bener dong liat langsung jadi... keren"ucap aran yang masih terus menatap senang foto USG chika.

"Kamu ga mau peluk aku gitu?"ucap chika dengan nada manjanya.

Aran tersenyum lalu ia membawa tubuh mungil istrinya kedalam pelukanya. Aran berkali kali mengecup kepala chika.

"Makasih sayang... ini hadiah yang paling indah yang kamu berikan sama aku"ucap aran mengerat kan pelukanya pada chika.










Tbc

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang