78 S2

1.2K 238 7
                                    

"Udah lah chik ayo ke rs lo dari tadi munta munta mulu heran gw"ujar iten menarik narik tubuh chika.

Chika mendengus, tak bisakah wanita ini membiarkan dirinya duduk dengan tenang.

"Kak gw cuman masuk angin, ayo lah jangan lebay banget!"ujar chika.

"Gw ga lebay chik, lo udah muntah muntah tiga kali siang ini!"ujar iren frustasi.

Ingin sekali iren menampari chika berkali kali agar wanita itu menurut padanya.

"Ayo chik, kali ini gw ga nerima penolakan dari lo!"ujar iren.

Iren terus menarik narik tangan chika agar wanita itu bangkit dari duduknya.

Sedangkan chika tetap berusaha menahan tubuhnya agar tetap duduk di sofa.

"Vit! Vito tolongin gw!"teriak iren menggema di ruang istirahat chika.

Chika memejamkan matanya saat suara cempreng iren memasuki indra pendengaranya.

"Manager anjing!"batin chika.

"Kenapa kak?"tanya vito datang menghampiri chika.

Iren melepas genggaman tanganya pada chika, ia berbali menatap vito yang berjalan menghampirinya.

"Tolong lo geret atau gak mau lo gendong juga terserah. Bawa dia ke mobil gw!"ujar iren.

Vito mengerutkan keningnya bingung."kenapa kakak?"

"Dia mual mual mulu, gw mau bawa dia ke rs, cepetan angkat!"ujar iren.

"Gerak dikit bacok!"ujar chika menujuk ke arah vito yang berjalan mendekatinya.

Vito meringis mendengar ucapan chika, vito menoleh ke arah iren.

"Angkat aja"ujar iren.

Vito kembali berjalan ia dengan cepat mengendong chika ala karung.

"Aaaaa! Turunin gw!"ujar chika memberontak.

"Cepet cepet bawa!"ujar iren.







"Dokumentasih nih!"ujar shani memotret chika yang di gendong oleh vito.









Aldo menyandarkan dirinya di kap depan mobil mirza.

Ia menunggu aran dan mirza yang sangat malam berjalan, pasalnya mereka smabil bercerita, entah apa yang di ceritakan oleh kedua pria itu.

"Ck lama!"desis aldo.

"Woy! Lama bet dah!"teriak aldo.

Mirza dan ara menoleh ke arah aldo.

"Kenapa sih buru buru banget bang dodo. Emang lu bunya bini yang nungguin di rumah"ujar mirza.

Aldo memutar kedua bola matanya malas."ngejek mulu"

"Ga papa dong, kan sesama jomlo, hiyak!"ujar mirza terkekeh kecil.

Aldo berdecih pelan."nyenyenye"

"Udah tua, berantem mulu. Dh ahk gw mau pulang"ujar baran.

"Ati ati ngab"ucap mirza.

Aran hanya mengacubgkan jempolnya, ia masuk kedalam mobilnya.

Aran melepas baretnya lalu meletakkanya di dasbor mobil.

Ting!

Aran merogoh kantung celanya, ia mengerutkan keningnya.

"Shani ngirim foto apaan?"gumam aran.

Ia membuka pesan dari shani.

Dadanya menjadi sesak saat melihat foto yang di kirim kan shani.

"Chika di gendong sama siapa?"gumam aran.

Aran mulain menjalankan mobilnya menuju rumah. Kali ini, ia merasa sedikit kecemburuan, namun lebih besar rasa khawatir.

Takut takut chika sakit, dan terpaksa di gendon oleh pria itu.

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang