47

1.4K 222 8
                                    

Wkwkw
Kalian masih inget ga sih ini cerita gw yang mana.

Masih ngakak aja sama yang ini🤣

Eh btw ini part terakhir sebelum gw turing selama 2 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eh btw ini part terakhir sebelum gw turing selama 2 bulan.

Dah baik nih gw tripel up.
Masa ga mau follow!
Parah sih!😏














Kini baran chikda dan juga freya sedang memakan makanan mereka di lestoran yang tersedia di pantai itu.

Freya menatap ke arah baran dan juga chika secara bergantian. Mereka berdua fokus memakan makanannya.

"Kak chika pulang bareng sama freya yah?"ajak freya.

"Tapi mob--"

"Plis kak chika...."mohon freya memotong ucapan dari chika.

"Freya jangan di paksa kak chikanya"ucap baran.

"Ya udah ga papa ran, aku pulang bareng kamu sama freya"ucap chika.

"Yey! Pulang bareng kak chika"sorak freya.

Chika tersenyum menatap freya yang senang.

"Maafin adek aku ya chik"

"Kenapa minta maaf mulu sih ran, ga papa kali"sahut chika.

***

Baran fokus menyetir mobilnya, malam ini jalan raya tampak macet. Freya sudah tertidur pulas di belakang.

Hening, keduanya tidak mengeluarkan percakapan apa pun.

Chika menoleh ke menatap baran dari samping. Baran, pria aneh yang ia sayangi sekarang telah jauh berbeda.

Baran yang cerewet sekarang lebih banyak diam. Baran yang dulu selalu menanyakan kabarnya, sekarang tidak pernah lagi.

"Pasti kamu sekarang udah punya pacar kan?"tanya chika secara tiba tiba.

Baran terbatuk, ia menatap sekilas ke arah chika yang menatapnya juga. Jantung baran berdegup kencang, mengapa chika menanya kan hal itu.

Seharusnya chika sudah tau dengan sikapnya yang berdekatan dengan chika. Gugup dan salting brutal.

Baran tersenyum tipis. Chika masih menatap baran dengan intens, menunggu jawaban dari pria itu.

"Perasaan ku masih sama seperti aku yang bersujud di kaki kamu dulu"ucap baran membuat chika menutup mulutnya rapat rapat.

Chika mengubah posisi duduknya, ia menatap lurus jalanan kota yang begitu macet.

Baran, masih menyukainya?

Kenapa?

"Aku tidak pernah melirik wanita lain, dihati aku tetep masih terukir nama kamu chika"lanjut baran.

Chika diam, pikiran kembali bergelut dimana ayah baran dengan mati matian menentang kedekatan mereka berdua.

Berteman saja tidak boleh, apalagi menjalin hubungan.

"Bagaimanapun caranya, mau ayah dan bunda aku tidak mendukung kedekatan aku dengan kamu. Aku akan tetap memperjuangkan perasaan ku untuk kamu chika"jelas baran.

Baran menghentikan mobilnya tepat di depan rumah chika. Baran menatap ke arah chika. Wajahnya terlihat khawatir, entah apa yang di pikirkan oleh gadis itu.

"Chika, aku cinta sama kamu, aku ga perduli dengan masa lalu kamu"jelas baran menggenggam tangan kanan chika.

Chika tersentak, ia menatap mata baran yang menapilkan banyak ketulusan di sana.

Chika dengan perlahan melepakan gengaman tangan baran dari nya."aku masuk duluan"ucap chika.

Chika buru buru keluar dari mobil baran.

Baran hanya menghela nafasnya. Ia membuka handphonenya lalu mencari akun instagram chika.

:aku akan menunggu jawaban dari kamu chika

Setelah mengirimkan pesan itu, baran menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah chika.

***

Baran mengendong freya yang sudah tertidur.

"Loh bang, adek kamu kenapa?"tanya bunda.

"Ketiduran bunda"sahut baran.

"Kalian dari mana aja, sampai jam 8 malem baru pulang"sambung bobby.

"Freya tadi minta ke pantai, ya udah baran turuti"sahut baran."udah ah, baran mau nidurin freya di kamarnya"ucap baran.

Bobby menatap baran yang berjalan memasuki kamar freya.

"Ayah jadi pengen punya cucu deh bund"ucap bobby.

"Gimana mau punya cucu, baran aja ga punya pacar"sahut bunda.

"Ya cari dong bund, nanti ayah cari deh istri yang cocok buat baran"ujar bobby.











Tbc

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang