42

1.4K 219 9
                                    

Hai ayang, kucing aku dah jumpa, tapi sama emak gw malah di kasih ke calon mantunya🗿😭😖











"Hai tuan putri...."sapa baran kepada chika.

Chika yang mendengar itu hanya tersenyum tipis.

"Kenapasih liatin gw gitu banget"ucap chika meraup wajah baran.

"Hanya satu kata yang dapat menjawabnya. Yaitu, cantik"jelas baran.

Hal itu membuat pipi chika merona."udah ayo. Malah ngegombal! Buruan!"

Baran hanya terkekeh melihat chika yang mengomel. Ia membukakan pintu mobilnya untuk chika masuk.

***

Ini baran dan chika berada di tepi danau. Mereka berdua duduk di atas tikar yang baran bawa.

"Chika besok mulai kerja lagi?"tanya baran.

"Iya, kenapa?"

"Ga papa aran nanya aja"sahut baran.

Chika menatap wajah samping baran."lo main item aja yah"

Baran yang mendengar ucapan chika terkekeh kecil."namanya juga latian panas panasan di lapangan"

Keduanya terdiam sejenak, entah apa yang mereka pikirkan. Hanya ada tatapan lurus ke arah danau yang indah.

"Kalau nanti chika semaikin terkenal. Jangan lupain aran ya"ucap baran memecah keheningan di antara mereka berdua.

Chika yang mendengar itu tersenyum manis."ga akan. Lo itu sahabat terbaik gw"

Baran tersenyum, setelahnya ia menarik tangan chika lembut.

"Ayo ikut aku main gelembung"ucap baran.

Chika yang di tari ke arah penjual gelembung sabun hanya pasrah.

Baran membeli dua gelembung sabun. Ia memberikan satu pada chika.

"Liat chika, gelembung aku gede gede"ucap baran.

"Kok punya aku kecil"ucap chika mengerucutkan bibirnya.

"Ga papa yang penting banyak tuh"sahut baran.

"Chik chik, ciba embus gelembungnya."ucap baran.

"Kemana?"

"Kesini ke arah rambut aku"sahut baran.

"Gak ahk! Kotor nanti rambutnya"tolak chika.

"Enggak chika ayo"

Dengan terpaksa chika mengebus gelembung sabunya. Sekali hembusan mencipatakan banyak gelembung kecila.

"Baran menyundul nyundul gelembung gelembung itu hingga membuatnya pecah.

Sedangkan chika. Di tertawa melihat tingkah baran. Entah lah, padahal yang baran lakukan tidak lucu, tapi hal itu membuat kebahagiaan tersendiri di hatinya.

***

Baran menghentika mobilnya di halaman rumah chika. Saat turun dari mobil, baran tersebtak saat melihat ayahnya yang berada di sana.

Bagaimana bis ayahnya mengetahui rumah chika?

"A-ayah"ucap baran pelan.

Bobby dengan wajah marahnya mendekati baran. Di samping ada chika yang menatap heran ke arah bobby.

Bobby mencengkram pergelangan tangan baran dengan kuat.

"Ayo pulang!"ucap bobby.

"Lepasin yah, ayah apa apaan sih!"ucap baran.

"Ayah udah bilang sama kamu, kalau ayah ga suka kamu dekat dekat dengan gadis jalanga ini!"ucap bobby penuh penekanan.

Chika yang mendengar itu mendadak nyeri di dadanya. Suasan hatinya yang baru saja membaik dan kembali tenang kini kembail memburuk.

Nafasnya mulai memburu, ia menatap ke arah baran dengan matanya yang berkaca kaca.

"Ayah apa apaan sih! Chika gak kayak gitu! Ayah ga boleh ngomongin chika kayak gitu!"ucap baran.

"Diam baran! Ayah udah bilang, ayah ga suka. Kenapa kamu jadi membangkang seperti ini!"bentak bobby.

Matanya sudah memerah menahan emosinya yang memuncak. Ia menatap ke arah chika yang berdiri sambil menatap ke arahnya.

Setetes air mata telah membasahi pipinya.

Bobbyi menunjuk ke arah chika, ia menatap tajam gadis itu."pilih jauhin anak saya, atau saya akan hancurkan karir mu dengan menyebarkan video ini"ucap bobby penuh penekanan.

Ia menunjukkan video bully chika. Chika menggelengkan kepalanya. Ia menjambak rambutnya frustasi.

"Sekali lagi saya tanya, jauhi putra saya atau saya akan hancurkan karir anda"

"Arrgg!! Pergi! Pergi kalian! Jangan penah hancuri karir saya!"teriak chika. Ia menangis sejadi jadinya.

"Chika..."lirih baran.

"Pergi baran pergi!"teriak chika lagi.

Bobby degan segera menyeret baran untuk masuk kedalam mobilnya.

"Chika, chik, aran masih mau temenan sama chika!"triak baran, tanpa sadar, dirinya ikut menangis menatap ke arah chika yang mengeram sambil menutupi kupingnya.

"Chika ga kayak gitu mami. Chika ga ngelakuin itu"gumam chika lirih, sangat lirih.

Dunia benar benar jahat. Kenapa dirinya tidak bisa bahagia. Chika hanya ingin hidup tenang. Chika hanya ingin bermain bercanda bersama baran.

Hanya itu yang chika ingin, kenapa tuhan tidak mengabulkan permintaanya. Permintaanya tidak berat, chika hanya ingin bahagia, berteman bersama baran.












Tbc

Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang