17

745 95 10
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Sudah hampir satu bulan setelah kepergian Junkyu tapi isi rumah tidak banyak berubah, malah yang makin terasa adalah keheningan yang sangat mencekam.

Efeknya bahkan terasa oleh anak-anak Hyunsuk, apalagi Jeongwoo yang merasa kehilangan teman bermainnya.

Haruto yang sering menangis karena tidak lagi melihat keberadaan Junkyu, sekarang jadi lebih sering ikut kegiatan nenek atau kakek nya dan hal itu juga membuat Yoshi sedikit senggang.

Dia tidak perlu repot-repot menjauhkan adik bungsunya, sekarang tugasnya hanya membuat Doyoung jadi sosok tangguh dan siap untuk ditinggal sendirian.

Bukannya tega, tapi hanya dengan cara itu, dia bisa menjalankan janjinya pada mendiang sang bunda.

"Sasa." Anak yang dipanggil melirik, tak memberi respon lebih selain kedipan mata tanda siap mendengarkan.

Hal ini juga yang membuat Yoshi semakin yakin untuk pergi dari rumah, dia yakin jika Asahi mampu menjaga kedua adiknya tanpa bantuan sosok kakak.

"Hari ini pengambilan hasil ujian kan?" Asahi ngangguk. "Nanti kakak yang ke sekolah kamu sama Doyoung."

Sekarang si anak menatap heran kakaknya, dan Yoshi tersenyum lembut. Senyum yang sudah lama tidak Asahi lihat, hangat namun hampa, itulah yang Asahi tangkap dari lengkungan cantik bibir kakaknya.

"Bunda kan udah gak ada, jadi kakak sebagai wali pengganti."

"Bukannya hasil kakak juga harus diambil wali yah?" Yoshi diam.

"Itu gampang, nanti kita berangkat nya ke sekolah kamu sama Doyoung dulu yah."

Asahi cuma ngangguk tanpa beban. "Oke." Setuju si anak.

Keduanya berjalan menuju ruang makan, sudah banyak orang yang mengisi setiap kursi.

"Yoshi, om sudah buatkan bekal." Ujar Hyunsuk.

Yoshi yang tadinya siap mengambil botol minum jadi diam, dia melirik tas bekal yang Hyunsuk sodorkan.

Duk

Brukk

"Maaf, tapi saya tidak mau berakhir mati dengan mulut berbusa." Ujar Yoshi setelah menyenggol kantong bekal itu hingga berantakan, Hyunsuk hanya bisa mematung.

Sikap Yoshi sangat berubah jauh, dia bukan lagi anak lembut kesayangan Junkyu. Karena semua hal lembut yang Yoshi punya, sudah direnggut semesta, bukankah hal wajar jika si sulung jadi sosok kasar sekarang?

"Biasa aja dong lo !!" Jaehyuk mendorong tubuh Yoshi.

Manik tajam Yoshi menatap Jaehyuk penuh dendam, lalu sudut bibirnya terangkat tipis.

Srak

Srak

Yoshi menepuk bekas tangan Jaehyuk di seragam sekolahnya, dia berdiri tegap bak siap berperang.

"Bukannya hal wajar kalo keluarga korban bakal gak "biasa aja" kan?" Jaehyuk merubah raut wajah menjadi tegas dan mengirim aura tak mau dibantah.

Yoshi terkekeh. "Kesinggung? Hahaha santai !! Pelaku kejahatan emang mudah buat di pancing, hahaha."

Ai to Kanashimi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang