13

647 84 10
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Jihoon turun dari mobilnya, dia lupa membawa beberapa dokumen untuk meeting setelah makan siang nanti.

Sebenarnya masih lama sih waktu makan siang, tapi dia milih buat pulang dulu dan kembali lagi ke kantor setelah makan siang.

Setelah menutup pintu rumah, Jihoon langsung diterpa hening dan sunyinya isi rumah.

Bahkan tidak ada suara televisi yang biasanya Haruto biarkan mengoceh sendiri, ini benar-benar hening yang aneh menurut Jihoon.

"Ruto? Junkyu?" Panggil Jihoon. "Jeongwoo? Kak Hyunsuk?" Dia coba memanggil nama lain.

Tidak ada jawaban, tapi dia langsung memasuki kamar tempat nya menyimpan dokumen yang tertinggal.

Srekkk

Jihoon mendengar suara dari dalam kamar, dengan langkah cepat lelaki itu masuk kamarnya.

"Papaaaa huhuhuh."

"Loh, kenapa nangis jagoannya papa?" Jihoon memangku Jeongwoo, lalu tatapannya tertuju pada Hyunsuk.

Jihoon belum bersuara, karena maniknya masih sibuk mengamati Hyunsuk yang tengah membuka koper.

"Apa-apaan ini?" Suara tegas Jihoon mengudara tapi Hyunsuk abaikan. "Aku bicara sama kamu, bukan sama tembok jadi jawab !!"

Hyunsuk mengangkat wajah basahnya, Jihoon jelas kaget dengan pemandangan didepan dia.

"Aku capek Hoon, aku gak sanggup lagi."

"Capek apa? Bicara yang jelas !!" Pinta Jihoon.

"Dimata Junkyu sekarang aku hanya sebuah kesalahan, aku udah gak tahan. Kita berhenti aja Hoon !!"

"Enggak, aku gak mau."

"Kamu jangan egois !! Kamu cuma ngebunuh salah satu diantara kita secara perlahan kalo gini."

"Aku bilang enggak, berarti enggak. Kamu pahamkan?" Hyunsuk ngangguk. "Bagus, rapihkan kembali baju kedalam lemari !!" Hyunsuk hanya menurut.

Jihoon merubah raut tegasnya jadi penuh senyum lembut lagi, kemudian dia menatap Jeongwoo.

"Jagoannya papa tunggu disini dulu yah !! Jagain mami sama adek nya oke !!"

"Eung, okeh hiks." Jihoon terkekeh gemas, dia mengusak rambut Jeongwoo sebelum pergi.

Langkah lebar Jihoon langsung terarah ke kamar Junkyu, tanpa basa-basi dia membuka pintu kamar.

"Papaaaa." Seru Haruto ceria.

Si anak memang tidak lagi terlihat sedih, Junkyu itu ahlinya dalam menghilangkan duka walaupun hidupnya sendiri dipenuhi luka.

Tidak mejawab seruan si anak, Jihoon langsung menatap Junkyu yang tengah merapihkan baju Haruto.

"Kamu apain kak Hyunsuk?" Junkyu ngehela nafas, lalu dia natap suaminya.

Ai to Kanashimi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang