6

657 89 6
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











Yoshi merapihkan semua peralatan diatas mejanya, bell pulang sudah berdering beberapa saat lalu.

"Yoshi, kamu langsung pulang?"

Lelaki yang dipanggil menatap teman sebangkunya, kemudian mengangguk.

"Kamu mau ngerjain tugasnya kapan?"

"Nanti, dirumah."

"Ngerjain bareng, mau gak?" Yoshi diam, kemudian menggeleng.

"Maafyah, kayaknya aku ngerjain dirumah aja."

"Yah." Muka teman sebangkunya berubah. "Kamu kenapa sih Yosh, kalo diajak kerja kelompok susah banget?"

Yoshi mengerjap, dia gak tahu harus jawab apa. Karena selama ini, rumahnya adalah tempat ternyaman bagi anak itu.

Suasana hangat yang selalu orangtuanya ciptakan membuat dia tidak peduli dengan dunia luar, camilan buatan Bunda dan guyonan garing papanya adalah hal sempurna untuk anak yang baru memasuki fase remaja itu.

"Gakpapa sih, adek aku kan banyak jadi harus bantu Bunda jagain mereka." Jawab Yoshi.

Temannya Yoshi masih memasang raut sedih, tapi akhirnya cuma ngangguk aja.

Sekolah Yoshi dan adik-adiknya itu satu yayasan cuma beda gedung, kehalang kafetaria aja sih tapi emang masih milik sekolah juga.

Yoshi sebenarnya tidak masalah sekolah di tempat biasapin tapi balik lagi, alasan orangtua ingin anak-anaknya mendapatkan semua hal yang terbaik.

"Kakak." Yoshi yang emang lagi nunggu adek-adek nya itu menengok, kemudian senyum.

"Kalian udah latihannya?"

"Udaaahh." Jawab Doyoung ceria, Asahi bagian ngangguk aja.

Semenjak Yoshi masuk SMP, kedua adiknya jadi ikutan ekskul biar jam pulangnya tetep sama. Karena gak tiap hari latihan, jadinya untuk beberapa hari Junkyu biasanya jemput kedua anaknya.

"Langsung pulang yuk !!"

"Ayokkk."

Doyoung langsung mengambil tangan kakak sulungnya, Yoshi terkekeh gemas lalu dia mengambil tangan Asahi.

"Capek banget yah latihannya?"

"Enggak, Obby suka."

"Waahh Obby hebat." Puji Yoshi, walaupun pertanyaan nya dia maksud kan untuk Asahi, tapi dia tetap harus ngerespon adiknya. "Kalo Asa?"

"Biasa aja sih." Jawab anak yang masih mempertahankan wajah datarnya.

"Terus kenapa mukanya gitu?"

"Kak Asa laper yah?" Tebak Doyoung yang ikut menatap wajah kakaknya, Yoshi benerin lagi posisi jalan Doyoung yang tadinya menyamping.

Ai to Kanashimi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang