18

737 91 11
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









Setelah selesai dari sekolah dasar, tadinya Jihoon bersiap menyusul sekaligus menjemput Hyunsuk.

Tapi panggilan darurat datang dari kantornya, dia bahkan harus rela menitipkan Mashiho dan Yedam pada sopir ojek online untuk diantar pulang.

Sekarang lelaki itu tengah kewalahan dengan kondisi perusahaannya, setiap karyawan pun dibuat sibuk dengan berbagai keluhan dari para pemilik saham.

"Pak, dalam waktu dua jam ini saham perusahaan sudah anjlok hampir lima puluh persen." Ujar perempuan yang menjabat sebagai sekertaris kantornya.

"Hah~" Entah helaan yang keberapa kalinya, tapi yang pasti disetiap hembusan kasar itu ada rasa frustasi.

"Pak, ada telepon." Melihat gelagat serius sekertaris nya, Jihoon hanya mengangguk paham dan langsung meminta untuk disambut pada telepon ruangannya.

"Hallo, selamat siang."

"Ji, ini gue." Jihoon diam, suara milik teman akrabnya terdengar jelas.

"Gue gak tahu bener atau enggak tapi cerita yang Jaemin dengar tadi bikin gue marah, bahkan Jaemin masih nangis segukan karena ngerasa jadi temen yang gagal." Jihoon masih diam.

"Lo tahukan seberapa bencinya gue sama yang namanya selingkuh? Tapi ternyata temen gue sendiri yang begini." Suara kekehan sarkas berhasil Jihoon tangkap. "Jadi, yang dulu lo obrolin itu tentang lo sendiri?"

"Jen...."

"Ji, lo udah tahu segimana pentingnya Jaemin buat gue dan harusnya lo juga tahu segimana eratnya persahabatan mereka sama Junkyu kan? Jadi dengan berat hati gue cabut semua saham di perusahaan lo, sorry Ji, karena semua yang gue punya itu milik Jaemin." Jihoon hanya bisa senyum getir.

"Iya gakpapa Jen, gue ngerti kok. Tolong sampein maaf gue sama Jaemin yah !!"

"Sorry lagi, dirumah ini udah dilarang buat nyebut nama lo."

"Hah~ oke, semoga lo gak pernah ada diposisi gue deh Jen."

"Tentunya gak akan, kalopun ada kesempatan, gue pastinya milih mati daripada ngebiarin orang-orang yang gue sayang menderita dalam diam." Jihoon tersulut.

"Lo gak punya hak ngomong gitu." Tekan Jihoon.

"Iya gue tahu, tapi lo juga gak punya hak buat ngehancurin perasaan temen gue."

"Jen, lo gak tahu cerita awalnya..."

"Dan gue gak mau tahu, karena apapun awal ceritanya tapi kalo akhirnya tetap selingkuh pastinya gak ada yang bisa dibenarkan bukan?" Jihoon mengepal.

"Oh iya, kalo lo masih gak bisa bertindak adil sama anak-anak nya Junkyu, biar gue sama Jaemin yang rawat mereka."

"JENO, GAK USAH IKUT CAMPUR !! MEREKA ANAK-ANAK GUE." Akhirnya Jihoon lepas kendali.

Ai to Kanashimi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang