9. Nine [ Antagonis]

49.5K 7.9K 2.3K
                                    

Halloooo! Aku datang lagiiii hehe.

🌟 Happy reading ya!💘

Absen pake jam kamu baca ini ->

Gimana kabar hari ini?

Enjoy ya!<3

Jangan lupa vote dan komen yang banyak biar cemungut update wkwkw♥️ terimakasih!

****

Crystal memutar bola matanya malas melihat beberapa anggota PMR masuk ke UKS. Apalagi salah satunya ada Sisi, musuh bebuyutannya. Yang tadinya sedang berbaring, ia langsung bangkit.

"Duh, ada si ganjen di sini," sindir Sisi pedas.

Di mata Crystal rautnya Sisi itu sangat antagonis. Ditambah suka sekali menyebarkan fitnah yang tidak-tidak. Apalagi bacotannya juga sering mengganggu telinganya.

"Yaampun, bawaannya merinding." Crystal memeluk tubuhnya sendiri berpura-pura takut.

"Keknya ada setan baru masuk deh," gumam Crystal sok tak melihat kedatangan Sisi dan gerombolannya.

"Kurang ajar lo, ya!" sentak Sisi tak terima.

Crystal tersenyum manis, harus ramah menghadapi haters seperti ini.

"Loh, kok ngamuk? Lo setan dong berarti?"

Sisi berdecih sinis. "Gue nggak tau ya, kenapa lo adek kelas tapi bisa seberani ini. Apalagi suka ngelawan Drystan. Bisa nggak lo sedikit aja punya sopan santun gitu?"

Crystal mengangkat satu alisnya menantang, dua tangannya ia lipat di depan dada, tak lupa memasang raut sadis.

"Bisa nggak ... lo ngaca dulu gitu?" sinis Crystal balik, ia tak takut sedikitpun walaupun mereka tiga orang. "Lo udah sopan sama gue? Belum kan?"

"Gue mah simple, ya. Lo sopan, gue bisa lebih sopan, lo kurang ajar juga gue bisa lebih. Tergantung lo nya aja gimana."

Crystal menatap tajam mereka satu persatu, tak gentar walaupun kemungkinan terburuk ia bisa dibully ramai-ramai di sini.

"Bener-bener lo, ya!" omel Sisi sembari menunjuk Crystal tak sopan.

"Lo tau nggak, sih, Drystan itu ketua OSIS, risih tau ngeliat murid nakal bin ganjen modelan lo!" lanjut Sisi dengan menggebu-gebu.

Sisi menatap Crystal dari atas sampai bawah lalu berdecih sinis merendahkan. "Cantik, tapi otak kosong."

"Daripada lo ... cantik juga enggak, otak kosong baru iya." Crystal terkekeh dengan nada sarkas.

Sisi ingin membalas, tapi tak jadi karena pintu UKS kembali terbuka. Menampilkan sosok tubuh jangkung Drystan memakai kacamata. Mereka sempat terpesona beberapa detik melihat aura wibawa ketos Altair itu, ditambah ia memakai almamater khas OSIS berwarna hitam.

"Kenapa ribut-ribut?" tanyanya dengan nada penuh penekanan sambil menatap tajam mereka satu persatu.

"Nggak papa." Crystal yang menjawab sekenanya, lebih baik seperti itu daripada nanti ribut ini makin panjang.

"Kalo ditanya 'kenapa' itu jawabnya 'karena', bukan nggak papa." Drystan berceramah sembari memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana.

Crystal ingin menjawab, bahkan mulut mungilnya sudah terbuka tapi langsung disambar oleh Drystan.

"Iya, tau ... itu jawaban keramat lo. Tapi tau situasi, Crystal. Kalo lagi berdua okelah dipake."

Jawaban itu ... membuat yang ada di sana tercengang. Bahkan Crystal sekalipun sudah ternganga. Syok karena sikap Drystan mendadak menghangat.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang