Halloooooo!
Vote & komen biar aku makin semangat update<333 menulis cerita bendera merah butuh banyak tenaga ternyata.
Happy reading!!!
****
Banyak orang tahu, bahwa Crystal benar-benar membenci Drystan dari dulu.
Dari cara Crystal menatap laki-laki itu dengan sinisnya.
Dari cara Crystal yang tiap harinya membuat ulah negatif agar Drystan naik pitam.
Juga dari ekspresi muak Crystal setiap berpapasan dengan Drystan saja sudah kentara.
Bahkan dari hari awal masuk, setiap hari rasanya ada adegan di mana Drystan memarahi Crystal, sampai siswa-siswi Altair banyak yang sudah terbiasa dengan itu.
Crystal mendeklarasikan bahwa ia membenci Drystan bahkan ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini. Si ketua OSIS galak yang suka menghukumnya, memarahinya setiap hari tentang cara berpakaian, menyuruhnya lari memutari lapangan basket puluhan kali kala ia telat.
Crystal memang sudah berjanji sebelumnya. Janji atas dasar dendam, yaitu akan membuat ketua OSIS yang diagung-agungkan karena ketampanan dan kebijaksanaannya itu jadi stres di sini. Maka dari itu ia akan berulah setiap hari demi memancing emosinya.
Sampai akhirnya ia terjebak dare oleh sahabatnya untuk berpacaran oleh ketua OSIS itu. Crystal tak pernah menyangka dan membayangkan menjadi pacar dari Drystan. Tidak pacaran saja telinganya sudah hampir budeg diceramahi terus menerus, apalagi kalau jadi pacar kan? Bisa mati muda dia.
Namun, ternyata tebakannya meleset. Meleset jauh. Nyatanya Drystan itu pintar memakai topengnya.
Tidak ada lagi Drystan bijaksana yang diagung-agungkan itu. Drystan yang baik dalam sekejab musnah. Yang ada hanya Drystan yang menyeramkan akan setiap tindakannya.
Crystal bahkan berniat menjauhi pria itu. Karena ia sadar, semakin lama ia menghabiskan waktu dengannya, maka semakin ia terperangkap pula.
Semuanya keputusan sudah ia tekadkan, yaitu menjauhi Drystan, menjauhi segala tentangnya lalu bersikap seolah tak kenal, dan sebagai imbalan ia akan menyimpan rapat-rapat rahasia sifat bajingan pria itu.
Setidaknya itu rencana yang ada di otaknya kemarin setelah pulang dari mall.
Namun, adegan pagi tadi waktu upacara, ketika ada kakak kelas yang pingsan lalu Drystan dengan sigap menggendongnya ala bridal style mampu mengacaukan segala rencananya.
Ada perasaan aneh yang sulit Crystal jabarkan dengan kata-kata. Di antara banyaknya kerumunan yang ada di sana, kenapa harus Drystan? Ke mana rombongan PMR sialan itu.
Sebagian kecil hati Crystal merasa tidak terima. Merasa tidak enak melihat pemandangan Drystan menggendong perempuan itu dengan raut paniknya. Merasa risih ketika orang-orang malah bersorak kesenangan seolah itu adegan romantis yang ditunggu-tunggu. Telinga Crystal panas.
Apalagi saat ia melihat Drystan masih menunggu dengan sabar perempuan itu yang sedang terbaring lemas di UKS. Sekarang bukan hanya telinganya yang panas, matanya pun juga.
"Dih," celetuk Crystal setelah mengintip di kaca.
Milkita dan Zela saling berpandangan heran.
"Kenapa, Tal?" tanya Milkita penasaran.
Crystal menoleh, lalu tersenyum paksa. "Ngga pa-pa." Crystal kembali fokus mengintip ke kaca.
Matanya seketika melotot melihat Drystan dengan lembut mengecek dahi kakak kelas menggunakan punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drystan : Sweet But Fierce!
Teen FictionTidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu atau dengan orang-orang tertentu. Citranya begitu baik di publik, membuat orang-orang tak percaya...