19. Nineteen [ Di luar nalar ]

43.4K 7.3K 7.4K
                                    

Happy reading ♥️

Cepet ya komennya hehe.

Follow akun ini biar ada notif kalo update, kemarin ada beberapa yang ngeluh kalo nggak muncul part-nya♥️

Enjoy!

****

Gilgey mengernyit heran melihat Drystan seperti orang gila di atas ranjang. Ia mengintip di sela pintu yang terbuka sedikit, tak berniat beranjak karena masih ingin melihat hiburan ini.

"Obatnya abis apa gimana?" gumam Gilgey, tak habis pikir. "Apa nggak sengaja minum racun?"

"Kamu ngapain?" tanya Grace berbisik, baru saja datang. Perempuan itu lalu mengendap-endap ikut penasaran

"Drys kaya orang gila." Gilgey menjawab dengan raut wajah tanpa dosa.

"Heh! Mulutnyaaaa minta diulek kamu," balas Grace tak terima. Kemudian ikut mengintip anak sulungnya.

Terlihat Drystan sedang guling-guling di ranjang, dengan senyum yang terukir lebar. Grace terkekeh melihatnya. Ini lucu sekali, seperti melihat Drystan waktu kecil.

"Lucuna baby boy, Bundaa," gumam Grace riang.

"Lucu?" Gilgey memasang raut tak percaya. "Kaya reog gitu dibilang lucu."

Grace mendengkus kesal. Ada saja perkataan suaminya yang memancing emosi. "Mending kamu diem deh."

"Nggak Bundanya, nggak anaknya, sama aja," sarkas Gilgey lalu melangkah pergi. Kepalanya pening melihat tingkah Drystan yang seperti itu.

Grace tak menghiraukan kepergian suaminya, ia mengambil ponsel di dalam saku. Kemudian diam-diam merekam tingkah lucu Drystan. Jarang-jarang Drystan seperti ini, jadi moment ini harus diabadikan.

"Lucu banget pencinta cupcake ini," puji Grace sambil menahan senyuman. "Sayangnya jomblo hihi."

"Semoga kamu nggak homo ya, Baby Boy."

****

"Asli?" tanya Khai Saepul memastikan. Kaget mendengar kabar kalau dare Crystal terpenuhi.

"Pake pelet apa si Crystal, sampe Ketos mau?" heran Khai lalu membuka bungkus permen karet yang ia ambil dari saku kemudian melahapnya.

Zela dan Milkita terkekeh.

"Heran juga," sahut Zela. "Kok bisa ya..."

"Bisalah," Milkita menyahut. "Khai Saepul yang pertamanya letoy kaya yupi aja udah berubah kaya baja sekarang."

Zela tertawa renyah sambil mengacungkan jempolnya. "Benerrrr!"

Semuanya menoleh ke arah pintu kelas ketika ada yang mengetuknya dengan sengaja.

Pelakunya adalah Drystan. Keadaan kelas langsung hening, menunggu ketua OSIS itu berbicara. Ada yang harap-harap cemas juga takut dimarahi.

Drystan sendiri gagal fokus dengan Khai Saepul sekarang, cowok itu ternyata benar-benar berubah.

"Ada apa, ya, Kak?" tanya Zela memberanikan diri.

"Crystal Azaneils Ryder, mana?" tanya Drystan dengan ekspresi datar.

"Belum dateng, Kak," jawab Zela.

"Apaaaa?! Gue di sini!!" Crystal yang baru saja datang menyahut dengan nada suara keras. Bandana pink terpasang indah di kepalanya. Crystal juga memoles wajahnya dengan make up ala ulzzang korea. Terlihat cantik, manis, sekaligus elegan, membuat mata yang melihatnya sampai terhipnotis beberapa detik.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang