13. Thirteen [ Dare ]

46.4K 7.5K 2K
                                    

Happy reading ya!💘

Gimana kabar hari ini?

Aku mau ngingetin buat yang baca ini, mungkin kedepannya akan banyak adegan bahaya. Seperti adegan tentang obsesi, kekerasan, dan cara Drystan yang mencintai 'agak lain'⚠️

Enjoy ya!<3

Oh, iya, aku bikin lapak baru yang nyeritain Calzeylions pas waktu kecil👇

Oh, iya, aku bikin lapak baru yang nyeritain Calzeylions pas waktu kecil👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"I want you to be mine...."

Crystal melotot kaget, tercengang dengan penuturan itu. Cowok ini benar-benar psikopat gila!

"Sinting lo, Brengsek!" sentak Crystal menggebu-gebu.

Drystan terkekeh sarkas lalu menaruh jari tengahnya di bibir Crystal dengan tujuan menyuruhnya diam.

"Diem," titahnya tak terbantahkan. "Atau mau gue bantu?" ancamnya lalu membasahi bibir bawahnya yang kering.

Crystal tetap meronta agar lepas, tapi tenaga cowok di depannya benar-benar seperti titan. Ia kesulitan lari dari kungkungan posesifnya ini.

"I want to kill you!" geram Crystal dengan tatapan nyalang. Lihat saja nanti, akan ia cari siapa manusia dibalik topeng ini.

Drystan terkekeh geli. Gemas sekali adik kelas perusuhnya ini. "Silahkan, Girl."

Deru napas Crystal tak beraturan. Emosinya sudah di ujung batas. Kinerja otaknya langsung berpikir rencana gila untuk melarikan diri. Walaupun sedikit gemetaran, ia sudah memutuskan untuk melakukan nya.

"OKE! GUE BAKAL BUNUH MASA DEPAN LO!" bentak Crystal lalu dengan kasar menendang alat vital Drystan kuat dengan lututnya. Tak hanya itu, Crystal langsung meninju telinga Drystan menggebu-gebu.

Sontak Drystan langsung mundur sembari meringis. Rasa ngilu menerpa 'bagian paling penting' di tubuhnya. Kepalanya juga langsung pening, ia limbung karena serangan tiba-tiba ini.

"Bangsat nih cewek," umpat Drystan pelan.

Lagi, Crystal menendang bagian 'itu' Drystan dengan kakinya kuat.

"ARGHHHH!"

Kelemahan itu dimanfaatkan Crystal untuk kabur. Buru-buru berlari menjauh, sialnya kesusahan karena kakinya masih memakai high heels.

"Lari sejauh yang lo mau! Tapi ... kalo sampe gue bisa nangkep lo---" Drystan menggantungkan ucapannya sembari satu tangannya mengepal kencang penuh emosi.

"Beneran abis lo gue makan!" lanjut Drystan mengancam.

Crystal bahkan dibuat merinding dengan ancaman itu. Ia berhenti sejenak lalu melepaskan sepatu hak tingginya yang mengganggu pergerakan.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang