4. Four [ ossessione ]

69.9K 9.6K 5.9K
                                    


🌟 Happy reading 💘

Absen pake emot yang kamu suka ->

Gimana kabar hari ini?

Enjoy ya!<3

Jangan lupa vote dan komen yang banyak♥️ terimakasih!

****

Crystal masuk ke kelas dengan raut tak bersahabat, membuat teman sekelasnya langsung menyingkir. Bukannya apa-apa, Crystal kalau mengamuk semuanya kena damprat. Mereka lebih baik menyingkir menyelamatkan diri dari Princess itu.

"Sssstttt, jangan diganggu Princess kita itu," ceramah Zela---sahabat baik Crystal yang sudah hapal betul tabiat buruk Crystal.

"Kalo Crystal kaya gitu lebih ke princess jelmaan reog nggak, sih?" sahut Milkita---cewek rambut pendek dengan kacamata. Aura wibu terpancar jelas.

Salah satu lelaki agak bencong teman Crystal yang sedang menghias kuku mengangguk, lalu langsung menyahut, "Aduhhh, eike takut kalo kek gini!" Nama aslinya Saepul, tapi katanya lebih suka dipanggil Saputri.

"Iya, Epul, gue juga takut." Zela membalas sembari menutup wajahnya sendiri dengan buku. Raut kelam Crystal memang menakutkan.

Crystal duduk di mejanya lalu menyobek kertas pada buku. Kemudian ia meremasnya kuat sehingga kertas itu menjadi gumpalan kusut.

"Sumpah, ya! Tuh, mulut Drystan tuh harus dicabein keknya!" gerutunya sembari melemparkan gumpalan kertas itu ke sembarang arah. Embel-embel Kak tidak ia gunakan karena kesal.

Semua siswa yang ada di kelas kompak menatap Crystal, mereka saling melirik satu sama lain. Sesuai dugaan, Crystal pasti mengamuk gara-gara ketua OSIS itu.

"Soal otak gue akuin Drystan dapet nilai seratus, tapi mulut nol besar!" gerutu Crystal. Ia masih sebal dihina murahan padahal ia tak pernah ciuman di SMA Altair. Bahkan ia tak tahu foto mana yang dimaksud ketos galak itu.

"Kayanya mulutnya bakal monyong kalo sehari aja nggak ngehina gue, deh," gumam Crystal lalu menggebrak meja. Muka boleh cantik imut, tapi jiwa premannya masih melekat.

Dengan penuh keberanian Saepul mendekati Crystal. "Apa perlu eike bertindak buat bales dendamin rasa sakit you?" tanyanya dengan manja. Crystal sangat dihormati di kelas mereka karena baik, dan juga menjadi donatur terbesar mereka. Cewek itu suka sekali menlaktir teman-temannya.

Crystal melirik sinis Saepul. "Gimana lo bisa bales dendam ke Drystan kalo badan lo aja letoy gini, Saepul-Saepul!"

Semua orang yang ada di kelas langsung terkikik geli.

"Yang ada nanti lo disentil Drystan aja langsung koma," imbuh Crystal membayangkan Saepul yang slay menghadapi Drystan yang mode senggol bacok.

"Walach-walach," tutur Saepul sembari menggoyangkan telunjuknya ke arah kanan kiri di depan Crystal. "Maksud eike bales dendamnya bukan pake cara berantem ...." Saepul menggantungkan ucapannya membuat penasaran.

"Terus pake cara apa?" tanya Crystal sembari mengangkat satu alis.

Saepul mengedipkan sebelah matanya manja. Kemudian seolah-olah menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, padahal rambutnya pendek. Semuanya langsung merinding melihatnya.

"Eike bisa godain Drystan biar kena mental," saran Saepul lalu tersenyum geli. "Aduh, Drystan tuh tipe eike banget."

Crystal menahan tawanya sambil membayangkan bagaimana depresinya Drystan digoda oleh lelaki bencong.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang