11. Eleven [ ToD ]

49.3K 7.9K 4.6K
                                    

Halloooo! Aku datang setelah sekian lama.

🌟 Happy reading ya!💘

Absen pake jam kamu baca ini ->

Gimana kabar hari ini?

Enjoy ya!<3

Jangan lupa vote dan komen yang banyak biar cemungut update wkwkw♥️ terimakasih!

****

Jam istirahat SMA altair berbunyi, Crystal baru saja ingin beranjak dari tempat duduknya tapi tiba-tiba dicegah oleh Zela dan Milkita. Dahinya mengernyit heran. Ia memandang dua temannya itu bergantian meminta penjelasan.

"Main ToD yuk! Udah lama nggak main!" ajak Milkita girang.

"Ayo, Tal!" ajak Saepul juga yang baru saja datang.

Crystal memutar bola matanya malas. Permainan truth or dare itu menyebalkan. Setiap bermain, aibnya pasti langsung terbongkar ketika memilih truth, apalagi ketika memilih dare juga tantangannya pasti memalukan.

"Kali ini ToDnya pake kartu yang udah gue beli di shopee, Sayyy! Jadi, bukan kita yang nentuin," ujar Saepul antusias sembari menunjukkan kartu warna merah dan biru yang berisi pertanyaan untuk truth dan dare.

Crystal menatap malas kartu-kartu itu tanpa minat. "Males. Gue laper."

"Yah ...." Tiga orang itu memasang wajah memelas bertujuan membuat Crystal iba.

Crystal berdecak, tidak enak menolak permintaan teman-temannya. " "Oke. Ayo! Bentar aja ya."

"Yesss!!!" sorak ketiganya gembira.

Milkita mendapat bagian memutar botol yang sudah disiapkan di meja. Botol itu memutar cepat lalu berangsur-angsur lamban untuk menentukan siapa orang yang harus terkena truth or dare.

Semua harap-harap cemas ke mana botol itu akan berhenti. Crystal menggigit bibir bawahnya, ketar-ketir karena biasanya ia yang paling banyak kena arah botol itu. Rautnya berubah ceria ketika ujung botol itu berhenti tepat di Saepul.

"Ish, kok eike sih!" gerutu Saepul.

Crystal melipat dua tangannya di depan dada. Dagu kecilnya ia angkat, sok angkuh. Tak lupa mengulum senyuman.

"Pilih kartu mana? Truth or Dare?!" tanya Crystal sembari mengangkat satu alis.

Saepul terlihat menimbang-nimbang antara dua kartu itu.

"Pilih truth aja!" kompor Crystal antusias. Ia suka sekali membongkar aib teman-temannya. Itung-itung balas dendam.

Saepul berdecih sinis, aibnya sudah banyak. Setelah berpikir, ia akhirnya sudah memutuskan akan memilih kartu apa. Tangannya yang dihiasi kutek itu meraih kartu dare.

Crystal mendengkus kesal sembari melipat kedua tangannya di depan dada. "Apaan dare-nya?"

Saepul membalikkan kartu itu perlahan, satu matanya menyipit karena takut untuk melihat.

Crystal yang gregetan langsung merebut kartu itu, begitu membaca bibirnya mengulum senyuman.

Saepul bergidik ngeri, entah kenapa senyuman Crystal terlihat horor.

Crystal lalu membacanya lantang, "TAMPIL BEDA SEHARI. KEBALIKAN SAMA KEPRIBADIAN LO YANG SEKARANG!"

Zela dan Milkita menahan tawa. Lain dengan Saepul yang melongo, ia tercengang dengan kartu tantangan itu. Tahu begitu, tadi ia memiliki truth.

Drystan : Sweet But Fierce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang